Burung paruh bengkok dikenal memiliki kecerdasan dalam meniru suara manusia. Baru-baru ini, para ilmuwan dari Universitas Lincoln di Inggris menemukan fakta baru cukup menarik. Dalam penelitian mereka ditemukan bahwa burung paruh bengkok (parrot) ternyata memiliki selera musik tersendiri.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam Jurnal Applied Animal Behaviour Science itu mengamati perilaku tiga ekor burung parrot jenis nuri abu afrika / african grey parrot (Psittacus erithacus). Hasil penelitian menemukan bahwa ketiganya memiliki selera musik yang tinggi.
Ketiga nuri abu afrika itu masing-masing bernama Léo, Zoé, dan Shango. Mereka diperdengarkan lagu-lagu yang cukup berirama dari grup musik U2, UB40, dan musikus Joan Baez. Selama pemutaran musik berlangsung, mereka tampak menikmati, bahkan terlihat menari, dan sesekali ikut bernyanyi dengan nada penuh semangat.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Selanjutnya, trio nuri abu afrika tersebut diperdengarkan beberapa lantunan lagu klasik yang kalem karya Bach. Hasilnya, ketiga burung terlihat lebih rileks saat mendengarkannya. “Selama mendengar musik klasik, ketiganya terlihat lebih santai dan banyak bersolek diri,” kata Franck Péron, pimpinan penelitian.
Pada percobaan kedua, nuri Léo dan Shango dihadapkan ke monitor layar sentuh yang dipasang di kandang mereka. Pada layar itu ada dua tombol besar yang bisa ditekan oleh paruh burung. Setiap tombol akan mengaktifkan cuplikan lagu yang berbeda dengan durasi 15 detik.
Selama masa waktu 1 bulan percobaan, Léo dan Shango dibiarkan menyentuh layar dan memilih musik apa pun dan kapan pun mereka mau. Melakukan pengamatan selama sebulan itu, para peneliti mencatat Léo dan Shango mampu memainkan lagu lebih dari 1.400 kali. Meski keduanya suka mendengar lagu secara bersama-sama, faktanya Léo dan Shango memiliki selera musik masing-masing.
Léo, misalnya, sering memutar lagu I Don’t Feel like Dancing, yang dinyanyikan grup musik Scissor Sister. Adapun Shango lebih menyukai lagu La Petite Fille de la Mer dinyanyikan Vangelis.
Dalam penelitian tersebut juga ditemukan fakta cukup menarik lainnya. Ya, meski ketiganya menyukai berbagai genre musik yang diperdengarkan, mereka tidak menyukai lagu yang bergenre dance / dansa elektronik, terutama lagu-lagu milik Prodigy dan Chemical Brothers.
Setiap kali diputarkan musik tersebut, ketiga nuri akan berteriak dengan suara ramai. Para peneliti menyimpulkan bahwa lagu-lagu dance tersebut dapat membuat mereka ketakutan dan merasa tertekan.
Hmm, menarik juga ya.