Dalam lomba burung berkicau Batavia Cup 2 di Tangerang, Minggu (14/8) lalu, murai batu Bad Boy milik Om Juta (ketua Ronggolawe Jambi) sukses menjuarai Kelas Batavia. Sejumlah murai batu hebat dari berbagai daerah mampu dikalahkannya, mulai dari Pelor Mas dan Jagger (Fitri BKS), Hummer (Herry TSI), hingga Ueno San (Dyaz Takashi).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bahkan beberapa murai jawara asal Jambi lainnya yang tampil di Batavia Cup pun bisa dilampauinya, yakni Ucil milik Om Akia, Baron andalan Om Hendy, dan Maha Dewa milik Sien Ronny SF yang sehari-hari dirawat Om Dedy Jaya Ban di Kota Jambi.
Pada hari yang sama juga berlangsung Pesta Merdeka Yamaha bersama Bakung Team di Kota Jambi. Murai batu Togar milik Om Akia berhasil menjuarai dua kelas (Sejati dan Umum). Burung ini dikawal Om Ahok dan Om Andri, lantaran sang pemilik mengawal MB Ucil di Batavia Cup (Tangerang).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kemenangan Bad Boy bukan hanya disambut gembira pemiliknya, Om Juta, melainkan juga oleh Om Akia. Meski murai batu Ucil miliknya hanya meraih juara 3 dan 9, Om Akia tetap bergembira melihat kemenangan Bad Boy.
Pasalnya, Bad Boy merupakan murai batu hasil ternak Ayong 888 BF Jambi yang dikelolanya bersama Om Rudy Wijaya (putra Om Ayong). Bahkan Bad Boy dan Togar merupakan kakak-beradik. Keduanya merupakan anakan dari murai batu Killer.
“Killer dulu termasuk burung jawara. Karena sudah tua, burung dipensiunkan dari lapangan dan jadi materi indukan di kandang ternak Ayong 888 Bird Farm. Killer merupakan murai asal Jambi,” ungkap Om Akia yang dipercaya Om Ayong mengelola penangkaran tersebut sejak tahun lalu.
Murai batu Togar yang merupakan adik kandung Bad Boy termasuk debutan baru. Hasil nyeri juara 1 yang diraihnya ketika tampil di Lapangan Bakung Team, Jl RA Siagian Pasir Putih, Kota Jambi, Minggu (14/8), membuktikan kualitas murai hasil breeding Ayong 888 BF bisa dipertanggungjawabkan.
“Togar termasuk murai batu dengan kualitas istimewa. Burung ini sangat aktif, mampu ngerol sambil nembak-nembak isian cililin, cucak jenggot, lovebird, dan ciblek. Hal itu dilakukannya sejak digantang sampai lomba berakhir,” jelas Om Akia.
Dengan mengorbitnya Togar, amunisi Om Akia di kelas murai batu makin bertambah. Sebab Om Akia memiliki sejumlah murai jawara yang masih aktif dilombakan, mulai dari sang legendaris HBD (Happy Birthday), Asoka, Ucil, Koto, hingga Togar. Di kelas kacer, dia memiliki gaco hebat bernama Metalica.
Dengan gaco yang seabrek itu, Om Akia tinggal memilih lomba mana yang akan diikutinya, dan murai batu mana yang akan diturunkannya dalam even tersebut.
Bahkan ia bisa menurunkan gaco-gaconya dalam beberapa even berbeda, seperti yang dilakukannya Minggu (14/8) lalu, di mana Ucil tampil di Tangerang sedangkan Togar main di Kota Jambi.
Jika tidak ada aral-melintang, Om Akia akan membawa kembali murai batu Ucil ke Jakarta, mengikuti even akbar Owen Cup 2 di Lapangan Banteng, Minggu (21/8) mendatang.
“Sebelumnya Ucil hanya saya mainkan di Sumatera saja. Kemarin saya tampilkan di Batavia Cup, naik pesawat. Ini pengalaman pertamanya naik pesawat, sehingga kinerjanya kurang stabil. Tapi lumayan masih bisa juara tiga,” tambahnya.
Dia berharap, dengan makin sering berlomba di Jawa, Ucil bakal terbiasa menggunakan transportasi udara, sehingga kinerjanya tak terganggu. “Semoga Ucil bisa mengikuti jejak HBD yang sering juara di Jawa,” tandas Om Akia. (Kelana Lana)