Burung sikatan-bakau sulawesi (Cyornis omissus) merupakan burung endemik di Sulawesi. Suaranya merdu, tak kalah dari jenis-jenis burung sikatan (flycatcher) lainnya. Namun dalam buku Daftar Burung Indonesia Volume 2, koktidak ada nama burung tersebut. Mengapa?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Jawabannya simpel saja, karena sikatan-bakau sulawesi dulu dianggap sebagai salah satu subspesies atau ras dari burung sikatan bakau (Cyornis rufigastra), dengan nama ilmiah Cyornis rufigastra omissus.
Namun keduanya kini sudah dipisahkan menjadi spesies tersendiri, karena adanya beberapa perbedaan morfologi. Sikatan-bakau sulawesi / sulawesi blue flycathcer mempunyai postur tubuh berukuran sedang, dengan panjang sekitar 14 – 15 cm.
Penampilannya memang mirip sikatan bakau, namun tubuh bagian atasnya berwarna biru tua, alis biru pucat, dagu gelap, dan tubuh bagian bawah berwarna merah-karat jingga. Burung betina bisa dibedakan dari penampilannya.
Burung betina pada kedua spesies ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Sikatan bakau betina mempunyai kekang putih berbentuk huruf V pada pangkal paruhnya. Adapun sikatan-bakau sulawesi betina mempunyai kekang dan tubuh bagian bawah berwarna merah-karat, sementaa tubuh bagian atasnya biru zaitun.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sikatan-bakau sulawesi mendiami kawasan hutan bakau di sekitar pesisir Sulawesi. Mereka juga sering ditemukan di wilayah peralihan mangrove dan hutan belukar, hutan-hutan di kawasan pantai, serta hutan-hutan rawa air asin.
Sebagaimana jenis burung sikatan lainnya, sikatan-bakau sulawesi juga termasuk pemakan serangga (insectivora). Pakan utamanya berupa lalat, lebah, semut, dan rayap. Burung ini juga gemar menyantap hewan invertebrata yang berukuran kecil.
Musim kawin berlangsung antara Maret sampai Agustus. Pada bulan-bulan tersebut, suasana hutan akan menjadi ramai dengan suara kicauan burung jantan yang memanggil-manggil dan merayu betinanya.
Setelah berpasangan dan kawin, burung betina akan segera membangun sarangnya yang berbentuk mangkuk kecil. Sarang terbuat dari serat tumbuhan dan seresah atau sampah organik dari dedaunan kering, ranting, dan akar-akar yang mengering. Sarang diletakkan pada percabangan pohon yang jaraknya sekitar 2 meter dari permukaan tanah.
Berikut ini suara burung kicauan sikatan-bakau sulawesi yang bisa dimanfaatkan sebagai pemancing bunyi burung jenis tledekan / sikatan lainnya.
Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.
Page: 1 2