Lovebird MP3 tampil stabil di Jaratan BC Kramat

Gelaran rutin latber Jaratan BC Kramat yang dihelat di Jalan Mantra RT 05 / RW 04 Desa Kemantran, Kramat, Kabupaten Tegal setiap Sabtu sore kian memantik minat para kicaumania di wilayah timur Kabupaten Tegal, seperti Kecamatan Suradadi, Tarub, Pangkah, dan Kramat. Bahkan beberapa peserta dari wilayah tengah seperti Adiwerna, Slawi, dan Talang turut hadir memberikan dukungan dengan menurunkan gaco-gaconya.

Panitia yang digawangi Om Arif (ketua), Om Ardian (pelaksana), dan Om Iyan (sekretaris) membuka dua kelas yakni Mega Bintang (tiket Rp 15.000) dan Bintang (tiket Rp 10.000), yang terdiri atas enam sesi.

“Ini gelaran keempat Jaratan BC. Kami optimistis, gantangan ini nantinya bisa sejajar dengan gantangan lain yang lebih dulu ada. Indikasinya cukup jelas, yakni dalam setiap latberan selalu bermunculan peserta baru,” kata Om Ardian.

Om Arif selaku ketua Jaratan BC menambahkan, pihaknya sedang menyiapkan program baru yakni Liga Burung Jaratan BC (LBJ) yang akan digulirkan awal Oktober 2016. Program ini diharapkan makin menarik minat para kicaumania untuk hadir di sini.

Peraturannya, setiap burung juara 1, 2, dan 3 akan memperoleh poin 100, 75 dan 50. Penghitungan poin akan dimulai dari lovebird. “Mohon dukungannya kepada lovebird lovers di wilayah Brebes, Tegal, dan Slawi untuk selalu hadir dalam setiap latber rutin Jaratan BC,” terang Om Arif.

Pada latber sore itu, lovebird MP3 milik Om Yan Ashofi (Rewel Pegat BC) tampil stabil pada dua kelas yang dilombakan. Di Kelas Mega Bintang yang diikuti 32 peserta, MP3 bertengger di urutan kedua di bawah Bulma besutan Om Hayat Setiawan (Purbasana Pangkah).

Adapun lovebird Dealova milik Om Khotib (Karangjati Tarub) harus puas berada di tempat ketiga. Padahal dalam dua latber sebelumnya, Dealova selalu menang di Kelas Bintang dan Mega Bintang.

MP3 kemudian menjuarai Kelas Bintang (23 peserta), mengungguli Densus milik Om Aar (Kedokan Sayang) dan Dealova. “Rival Dealova di sini makin banyak. Saya senang, supaya kemampuan Dealova makin teruji,” kata Om Khotib sambil tersenyum.

Persaingan ketat terjadi di kelas cucak hijau. Meski hanya digelar satu sesi dan diikuti 16 peserta, namun kualitas para kontestan hampir merata. Cucak hijau Brama orbitan Om Haryo (Depokan) tampil sebagai juara 1, disusul Sri Rejeki milik Om Wakono (Babakan) dan Robet besutan Om Rustono (Kramat).

“Selain ngedur bunyi dan anteng di pangkringan, Brama juga memiliki suara tembakan yang variatif alias tidak monoton. Kadang tengkek, kadang serindit. Ini sesuatu yang unik menurut saya,” kata Om Febi Ortega, salah seorang juri yang mendampingi Om Marja “Bewok’” sore itu.

Kacer Joker koleksi Om Riski (Babakan) menjadi juara di kelasnya. Peringkat 2 dan 3 ditempati Celsea milik Om Karyoto (Ciutan Kramat) dan Ipok kepunyaan Om Witno (Jatilawang).

Sebagaimana cucak hijau dan kacer, kelas kenari dan murai batu juga hanya dapat dimainkan sekali. “Hal ini karena waktu yang sudah tak memungkinkan, karena awal mainnya terlalu sore, yakni selepas adzan ashar,” kata Om Suad, bagian ticketing sekaligus MC.

Kenari Kasturi milik Om Rasyid Unyu Unyu (Ganja BC) menjadi juara tunggal di kelasnya. Adapun murai batu dimenangi kicaumania yang tak mau namanya terpampang pada lembar daftar juara.

Di sela-sela acara, panitia membagikan doorprize perlengkapan burung kepada para kicaumania. Bahkan doorprize juga diberikan tim juri jika ada burung layak juara namun karena kuota terbatas, seperti di Kelas Lovebird Bintang.

“Ini wujud apresiasi kami kepada kicaumania, bukan sekedar mencari sensasi. Kami memberi bonus gedoran bagi burung layak juara bukan karena pamrih, tetapi benar-benar ikhlas dan tulis,” kata Om Marja “Bewok”, salah seorang juri.

Om Arif menyampaikan terimakasih atas kehadiran dan partisipasi para kicaumania, sekaligus mohon maaf jika masih ada pelayanan yang kurang berkenan. “Kami nantikan kehadiran sobat kicaumania di sini setiap Sabtu sore,” pungkasnya. (Julis Nur Hussein)

Hasil Latpres Jaratan BC Kramat (klik di sini)