Dalam beberapa tahun terakhir ini, burung-madu (sering disalahkaprahi para kicaumania Indonesia dengan sebutan “kolibri”) menjadi salah satu jenis burung peliharaan yang cukup popular. Bahkan di beberapa tempat sudah banyak kelas kolibri yang dimainkan dalam even latber, latpres, bahkan lomba burung kicauan. Terlepas dari itu semua, ada beberapa fakta menarik seputar burung-madu yang perlu Anda ketahui.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Burung-madu atau sunbird (bukan hummingbird / colibri) merupakan sekelompok burung bertubuh mungil dari keluarga Nectariniidae. Jenisnya sangat beragam, bahkan mencapai 132 spesies yang ditemukan di Afrika, Asia, dan Australia.
Mereka umumnya mendiami kawasan hutan, semak belukar, sabana, daerah pesisir, perkebunan, hingga ladang pertanian. Beberapa spesies bahkan menjadi fasilitator dalam penyebaran tanaman parasit seperti mistletoe, atau dikenal sebagai hama pembunuh pohon.
Sebagian besar spesies burung-madu merupakan pemakan nektar. Selain itu, mereka juga kerap berburu serangga-serangga kecil dan laba-laba.
Bentuk sayapnya yang pendek memudahkan burung-madu terbang melesat dengan cepat dan searah, bahkan bisa digunakan untuk terbang melayang ketika menghisap nektar dari bunga yang sulit dijangkau.
Berikut ini beberapa fakta menarik mengenai burung-madu:
- Burung-madu (sunbrid) berbeda dari kolibri (hummingbird). Adapun morfologinya yang mirip merupakan hasil evolusi konvergen, yaitu spesies yang tidak terkait akan mengembangkan fitur morfo-anatomi yang sama karena gaya hidupnya yang sama pula.
- Sebagaimana burung kolibri, burung-madu mempunyai kemampuan terbang melayang atau hovering ketika mengambil nektar bunga yang sulit dijangkau dengan bertengger.
- Burung-madu termasuk burung diurnal, atau hanya aktif pada siang hari saja.
- Karena banyak mengkonsumsi nektar dari bunga, burung-madu disebut juga nectarivorus atau nectarivora.
- Meski pakan utamanya berupa nektar, mereka juga kerap menyantap buah-buahan, serangga, dan laba-laba. Kebutuhan serangga dan laba-laba makin meningkat saat musim berkembang biak.
- Panjang tubuh burung-madu bervariasi antara 9 cm hingga 15 cm. Burung jantan rata-rata memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada burung betina.
- Burung jantan umumnya mempunyai warna bulu lebih cerah dan berkilauan, terdiri atas berbagai kombinasi warna hijau, biru, ungu, merah, dan kuning. Adapun burung betina cenderung mempunyai warna bulu lebih kusam.
- Paruhnya berbentuk tipis, melengkung, dengan ujung lidah yang terbalut bulu-bulu halus.
- Burung-madu memiliki peranan sangat penting dalam penyerbukan berbagai jenis tumbuhan. Selama ini lebah dan kupu-kupu tidak bisa menjangkau bagian nektar yang tersembunyi di bagian bawah “tabung” bunga.
- Burung-madu termasuk burung penetap alias non-migran. Mereka umumnya tinggal di habitat yang sama sepanjang tahun, dan hanya melangsungkan perjalanan pendek ke daerah yang memiliki banyak makanan.
- Beberapa spesies burung-madu akan menurunkan suhu tubuhnya dan menurunkan tingkat metabolismenya pada malam hari. Kondisi penurunan aktivitas fisiologis ini dikenal sebagai mati suri, yang dilakukan untuk mempertahankan energi. Karena itu, burung-madu yang kerap aktif pada malam hari cenderung mudah lemas pada keesokan harinya.
- Burung-madu gemar menghabiskan waktunya di bawah sinar matahari, karena bisa membantu menghemat energi yang kelak akan digunakan untuk menghasilkan panas tubuh.
- Burung-madu ternyata mempunyai suara panggilan unik untuk berkomunikasi, yang terdengar mirip dengan suara serangga. Tetapi penggemar burung di mancanegara rata-rata tidak menyukai suara tersebut, sehingga burung-madu tidak begitu populer sebagai burung peliharaan di sejumlah negara.
- Burung-madu umumnya hidup berpasangan atau dalam kelompok keluarga kecil. Burung-madu jantan punya sifat teritorial dan sangat agresif, bahkan bisa membunuh burung-madu lain yang melanggar wilayahnya.
- Masa perjodohan dan musim kawin biasanya berlangsung selama periode basah tahunan (musim penghujan). Burung-madu bersifat monogami dan akan berpasangan seumur hidupnya.
- Burung betina bertelur sebanyak 1-3 butir di sarang menggantung yang terbuat dari serat tanaman, lumut, dan jaring laba-laba. Selanjutnya, telur akan dierami selama 18-19 hari hingga menetas. Kedua indukan akan bersama-sama merawat dan membesarkan anaknya.
- Burung kangkok dan honeyguides terkadang menitipkan telurnya di sarang burung-madu.
- Burung-madu mampu bertahan hidup lebih dari 7 tahun di alam liar.
Itulah fakta-fakta menarik seputar burung-madu. Kalau Om Kicau selalu mengingatkan bahwa penggunaan nama “kolibri” untuk penyebutan burung-madu adalah salah, itu memang sangat berdasar. Pasalnya, burung-madu dan kolibri berasal dari keluarga / family yang berbeda, dengan wilayah persebaran yang juga sangat berbeda.
Nah, untuk menambah pengetahuan kita bersama, sembari mengamalkan adagium “katakan benar jika benar, dan katakan salah jika salah”, berikut ini infografis menarik tentang burung-madu dan kolibri yang sudah diterjemahkan omkicau.com.