Sudah menjadi kebiasaan burung cendet bakalan yang hanya mau bunyi di tempat sepi saja. Hal ini tentu membuat pemiliknya galau. Sebab ketika dipindah ke tempat ramai, burung malah ogah-ogahan berbunyi. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan perlakuan khusus agar cendet mau bunyi kapan saja dan di mana saja. Berikut tips mengatasi burung cendet yang hanya bunyi di tempat sepi.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Melatih burun cendet agar terbiasa di keramaian.

Bagi sebagian kicaumania, memelihara cendet itu bisa diibaratkan seperti “menyimpan bom waktu” yang setiap saat bisa meledak. Perilakunya memang mudah sekali berubah. Misalnya dari jinak menjadi giras, burung mendadak jadi miyik / manja, tiba-tiba gemar salto, dan sebagainya.

Meski begitu, suaranya yang nyaring dengan lagu-lagu isian yang bervariasi menjadi magnet yang selalu memikat banyak kicaumania untuk tetap memeliharanya.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Para penggemar cendet biasanya memeliharanya sejak trotolan, namun ada juga yang lebih senang membeli cendet bakalan muda hutan atau cendet bahan.

Setiap individu cendet bakalan memiliki karakter yang berbeda-beda. Salah satunya adalah pemalu alias hanya mau berbunyi di tempat sepi saja. Untuk membantu mengatasi masalah tersebut, berikut ini beberapa terapi yang dapat diterapkan kepada cendet yang hanya mau bunyi di tempat sepi.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Membiasakan dan melatih burung beradaptasi dengan keramaian

Terkadang hanya karena ingin terus mendengar ocehan burung peliharaannya, kita cenderung membiarkan burung berada di tempat sepi dan enggan memindahkan sangkarnya ke tempat ramai, dengan alasan takut macet bunyi dan sebagainya.

Padahal, kalau dilatih sejak awal, cendet bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya, sehingga tetap mengeluarkan suara kicauannya yang lantang.

Tahap pertama dalam pelatihan ini adalah menutupi sangkarnya dengan kerodong berbahan kain tebal. Hal tersebut dilakukan untuk melatih dan membiasakan burung dengan suara-suara ramai yang didengarnya.

Tahapan berikutnya adalah mengganti kain kerodong dengan bahan kain yang lebih tipis. Bahan kerodong yang tipis akan membuat cendet bisa melihat secara samar-samar suasana di luar sangkarnya. Dengan demikian, cendet bisa tetap lebih tenang dan secara berangsur-angsur bisa beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Hari berikutnya, terapi yang dilakukan adalah mengangkat sebagian kerodongnya hingga hanya menutupi setengah bagian sangkar saja. Pada kondisi tersebut, cendet bisa mengamati suara di luar sangkar secara lebih jelas, tapi tetap berada / bersembunyi pada bagian sangkar yang tertutup oleh sebagian kerodong.Terkadang kita bisa dengan jelas mendengar suaranya, meski masih tampak malu-malu.

Untuk menjaga staminanya, sehingga burung selalu aktif sepanjang hari, maka penjemuran harus diberikan secara rutin setiap hari. Menjemur burung cendet bisa dilakukan dengan meletakkan sangkarnya di bawah atau di tempat ramai / yang dilalui banyak orang. Penjemuran dengan cara seperti ini bisa melatih mental cendet dan membiasakan burung di tempat ramai.

Selain melatih mental cendet dengan metode pengerodongan tersebut, pemberian pakan berprotein tinggi juga tetap wajib dilakukan untuk membuatnya lebih rajin berbunyi. Setelah cendet mulai rajin mengeluarkan suaranya, maka kerodong bisa dibuka dan tidak perlu digunakan lagi, kecuali pada kondisi-kondisi tertentu.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.