Agar burung kacernya tetap rajin bunyi, banyak kicaumania yang melakukan pengaturan birahi pada momongannya tersebut. Cara yang dilakukan sangat beragam, termasuk pemberian cacing merah sebagai pakan tambahan atau extra fooding (EF) alternatif.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sekilas mengenai cacing merah
Apakah cacing merah itu identik dengan cacing tanah? Informasi yang beredar selama ini memang masih simpang-siur. Karena itulah, omkicau.com ingin mengupas sekilas mengenai cacing merah.
Perlu diketahui, cacing tanah (earthworms) sebenarnya bukan merujuk pada spesies tertentu atau spesies tunggal. Cacing tanah adalah nama umum untuk ratusan spesies cacing yang berada dalam Kelas Oligochaeta (terkadang penyebutan kelas ini berbeda antara ilmuwan yang satu dan lainnya).
Cacing tanah yang murni hidup di darat memiliki tubuh lebih besar daripada cacing tanah yang hidup semi-akuatik. Karena tubuhnya besar, cacing tanah darat disebut megadriles dan berada dalam Ordo Megadrilacea. Adapun cacing tanah semi-akuatik disebut microdriles (cacing kecil), dan ditempatkan dalam beberapa ordo yang berbeda.
Cacing tanah darat terdiri atas 21 keluarga / famili, antara lain Lumbricidae dan Megascolecidae. Beberapa spesies dari dua keluarga inilah yang paling sering dibudidayakan manusia, misalnya Lumbricus rubellus (cacing tanah yang kita kenal selama ini) dan cacing merah (Pheretima sp).
Cacing tanah jenis Lumbricus sp memiliki bentuk tubuh pipih, terdiri atas 90-195 segmen, dan klitelum terletak di segmen 27-32. Cacing tanah jenis Pheretima sp berbentuk gilik panjang, silindris, berwara merah keunguan, terdiri atas 95-150 segmen, dan klitelum terletak di segmen 14-16.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Penggunaan cacing sebagai EF untuk burung kicauan sudah dilakukan sejak lama. Beberapa jenis burung yang biasa diberi cacing adalah anis / punglor, murai batu, dan kacer. Kandungan proteinnya yang tinggi dan mudah didapatkan menjadikan cacing sebagai pakan favorit bagi burung kicauan.
Cacing juga sering dimanfaatkan para kicaumania untuk menstabilkan kondisi burung kicauan, terutama kacer. Tapi jenis yang digunakan di sini adalah cacing merah, bukan cacing tanah yang biasa diberikan kepada anis kembang dan anis merah.
Manfaat cacing merah sudah dirasakan beberapa kacer mania. Misalnya, kacer yang selama ini cenderung bersuara ngeriwik atau hanya “ngecier” saja, akan menjadi lebih cepat dan rajin bunyi apabila rutin diberi cacing merah dalam perawatan hariannya.
Berikut ini beberapa manfaat cacing merah bagi burung kacer:
- Membantu mengatur birahi kacer, baik burung yang kurang birahi maupun terlalu birahi (over birahi).
- Dapat melengkapi kebutuhan nutrisi dan protein hewani burung.
- Menambah nafsu makan.
- Melancarkan suara, sehingga burung lebih cepat ngeplong / bersuara kencang.
- Merangsang burung menjadi lebih rajin berbunyi.
Untuk hasil yang maksimal, pemberian cacing merah sebaiknya disertai dengan pola rawatan rutin lainnya. Berikut ini pola perawatan harian kacer yang diberikan terapi cacing merah:
- Dalam perawatannya, kacer sebaiknya mendapatkan pengembunan setidaknya dua kali seminggu.
- Mandikan kacer setiap hari, dan setiap beberapa hari burung dimandikan dengan cairan desinfektan atau obat kutu (misalnya FreshAves) untuk mencegah dan mengusir kutu yang acapkali membuat burung stres dan malas berkicau.
- Penjemuran dilakukan selama 1,5 – 2 jam, dimulai pada pagi hari setelah burung dimandikan.
- Untuk kacer yang cenderung ngeriwik atau hanya ngecier saja, maka pemberian jangkrik dan ulat hongkong bisa diberikan dalam porsi lebih banyak daripada biasanya.
- Berikan cacing merah sebanyak 1-2 ekor, dengan frekuensi 2-3 kali seminggu (tidak perlu tiap hari).
- Pemasteran dilakukan untuk menambah variasi kicauannya, sekaligus untuk memancingnya agar lebih rajin berbunyi.
- Pada malam hari, sebaiknya kacer dikerodong full, dan dibuka pada waktu akan diembunkan atau pada pagi hari.
Dengan melakukan pola rawatan yang teratur seperti di atas, maka kacer yang semula hanya ngeriwik akan menjadi lebih rajin berbunyi. Tahap selanjutnya adalah melatih mental kacer untuk memaksimalkan penampilannya. Melatih mental kacer bisa dilakukan dengan cara-cara seperti disebutkan dalam tulisan berikut ini:
Bagaimana melatih mental kacer bakalan?