Om Arkan Rusdy (Rusdy KM atawa Bambang Rusdiansah) terlihat sumringah ketika burung andalannya, cucak hijau C-Monk, mampu bersaing dengan gaco-gaco terbaik nasional dalam even akbar Presiden Cup IV di Jakarta, Minggu (2/10). Tak hanya mampu bersaing, C-Monk bahkan meraih double winner (dua kali juara 1) serta juara 3 dan 7.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Cucak ijo C-Monk merupakan gaco anyar Om Rusdy KM, yang dibelinya sebelum Lebaran lalu. Burung ini sudah kerap menjuarai lomba. Tetapi karena kesibukannya, Om Rusdy KM lebih sering menurunkannya dalam even regional saja. “Di tangan pemilik lama, burung juga sering juara, terutama dalam Latpres dan lomba regional,” ujarnya.
Karena itu, kemenangan di PresCup IV merupakan pencapaian tertinggi cucak hijau C-Monk selama ini. Apalagi bisa juara 1, 1, 3, dan 7 dalam even yang juga diikuti gaco-gaco terbaik di Indonesia seperti New Rimba Sakti milik Sien Ronny SF, Rimba Sakti dan New Blqis milik H Fitri BKS, serta Special One milik H Ali Ashar (Tepos Jepara).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Rusdy menjelaskan, C-Monk memiliki karakter sangat giras. Tak heran kalau burung ini selalu gacor saat digantang di rumah, dan makin trengginas ketika bertemu lawan-lawannya di lapangan.
“Ada banyak bekas codetan di paruh mukanya, makanya burung ini dinamakan C-Monk (baca: cemong). Materi isiannya merupakan kombinasi tengkek buto, burung gereja tarung, cililin, dan cucak jenggot,” jelas Om Rusdy.
Kalau sedang beristirahat, cucak ijo C-Monk selalu dikelilingi burung-burung masterannya. Tak hanya itu, Om Rusdy juga menggunakan audio masteran yang diunduhnya dari omkicau.com.
Perawatan harian dan lomba untuk cucak ijo C-Monk
Menurut Om Rusdy, perawatan cucak hijau C-Monk tidak jauh berbeda dari burung sejenis. Setiap pagi, sekitar pukul 06.00, burung dikeluarkan untuk diangin-anginkan, sambil diberi pisang kepok dan 2 ekor jangkrik.
Selanjutnya, cepuk berisi air dimasukkan ke sangkar untuk keperluan mandi. Terkadang, C-Monk mandi dalam kandang umbaran. Setelah mandi, burung dijemur hingga pukul 10.00. “Sore hari diberi jangkrik lagi sebanyak dua ekor,” ujarnya.
Adapun perawatan lomba dimulai pada H-3, atau Kamis. Dalam hal ini, C-Monk diperdengarkan audio mp3 masteran, dengan volume full (mentok). Porsi jangkrik baru ditingkatkan pada H-1, yakni 5 ekor di pagi hari, dan sorenya sekitar 5-10 ekor.
“Intinya, pada H-1, saya berikan jangkrik sekenyangnya pada sore hari. Tapi burung biasanya mengambil lima sampai sepuluh ekor,” jelas Om Rusdy.
Pada Hari-H (Minggu), sekitar pukul 06.00, C-Monk sarapan dulu dengan menu 5 ekor jangkrik. Saat mau berangkat ke lapangan, ditambah lagi 2 ekor jangkrik.
Setiba di lapangan, C-Monk mesti dijauhkan dari cucak ijo lainnya, mengingat karakternya yang sangat giras. Namun kerodongnya tidak tertutup penuh, melainkan dibuka sedikit untuk memberi kesempatan beradaptasi dengan situasi / suasana lapangan.
Itulah sekilas tips perawatan cucak hijau C-Monk. Selain cucak hijau, Om Rusdy KM juga dikenal sebagai penggemar burung kacer, pentet, dan kenari. Kacer yang pernah moncer di tangannya antara lain The Jagal, Jagal Langit, Jagal Keling, Jagal Petir, dan jagal-jagal lainnya, he.. he.. he…
Untuk kenari, dia pernah mengorbitkan Rapet Wangi, Ce-Nil, Bumble Bee, Tongseng, dan Klepon. Tidak hanya jadi pemain, Om Rusdy juga pernah beternak kenari, termasuk jenis yorkshire. Materi induknya antara lain Unicorn dan Cispy.
“Kenari Unicorn sempat merajai even-even Paburi, saya take-over dari Om Fariel. Adapun kenari Crispy saya boyong dari Om Sony Tamsis (Banaspati),” tandasnya. (OK-1)