Murai batu Ramones kembali mengharumkan nama Dipo Team. Gaco andalan Om Riano ini baru saja menjuarai even akbar Piala Panglima TNI di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (9/10), tepatnya di Kelas Miltih C.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dipo Team sejatinya hanya terdiri atas tiga personel, yakni kakak-beradik Om Riano dan Om Kiano, serta Om Firman yang menjadi mekanik andalan. Sejak awal, tim ini konsisten main di kelas murai batu. Selain Ramones, Dipo Team juga memiliki MB Ajuna milik Om Kiano.
“Ramones merupakan murai batu hasil ternak seorang penangkar di Majalengka. Murai ini memulai debutnya sejak umur tujuh bulan,” ujar Om Riano.
Murai batu Ramones memang memiliki materi isian lagu yang komplet, mulai dari cililin, lovebird, cucak jenggot, kapas tembak, serindit, hingga kenari. Selain itu, durasi kerjanya juga bagus, dengan volume di atas rata-rata.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, prestasi murai batu Ramones kian menjulang. Even-even besar seperti Piala Nirina dan Piala Konservasi Indonesia sukses dimenangi. Bahkan Ramones meraih double winner di Piala Nirina.
Sejak itulah Om Riano mulai membidik dua even besar yang digelar di Jakarta: Presiden Cup IV (2/10) dan Piala Panglima TNI (9/10). Karena rentang waktunya terlalu dekat, Om Riano akhirnya memutuskan hanya menurunkan Ramones di Piala Panglima TNI.
Perawatan khusus ke Piala Panglima TNI
Sejak itu, persiapan khusus mulai diterapkan. Om Riano mempercayakan perawatan MB Ramones kepada Om Firman. Inilah ringkasannya:
Pagi hari, kerodong dibuka dan burung langsung dianginkan sejenak. Setelah itu, burung mandi dan dijemur dengan durasi tidak lebih dari 1 jam.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selanjutnya, pukul 08.00, Ramones dimasukkan ke kandang umbaran sambil diberi extra fooding (EF) berupa sebanyak 7 ekor serta kroto segar (hasil sogrokan langsung).
Selama ini, sejak Senin hingga Jumat, Ramones ditempatkan di dalam kandang umbaran mulai pukul 08.00 hingga 15.00. Tapi khusus untuk persiapan Piala Panglima TNI, durasi pengumbaran ditambah hingga pukul 18.00.
“Bahkan untuk persiapan khusus ini, saya harus membeli lagi kandang umbaran,” tutur Om Riano yang memilik 11 ekor murai batu.
Kandang umbaran sepanjang 6 meter menjadi sarana melatih stamina burung, di bawah arahan Om Firman. Dengan demikian, burung memilik ruang gerak yang lebih luas, serta bisa terbang dari pojok kandang yang satu ke pojok lainnya.
Sore harinya, Ramones kembali diberi jangkrik sebanyak 7 ekor. Perawatan ini berlaku hingga Jumat (H-2). Pada H-1 (Sabtu), Om Firman mulai melakukan setelan khusus. Porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 10/10, plus 3 ekor ulat hongkong. Kroto segar diberikan 2 kali sehari, yakni siang dan malam hari.
Dua pekan sebelum Piala Panglima TNI digelar, Om Riano menjajal hasil settingan spesial ini. Hasilnya memuaskan. Persiapan terus dilanjutkan, sampai tiba waktunya berlaga di Piala Panglima TNI.
Om Firman menambahkan, porsi ulat hongkong ketika burung sudah berada di lapangan bersifat situasional. Biasanya, dia tetap memberikan 3 ekor ulat hongkong jelang lomba.
“Namun saat berlangsung Piala Panglima TNI, cuacanya yang kurang bersahabat. Bahkan turun hujan sangat deras, sehingga porsi ulat hongkong saya naikkan menjadi lima ekor, untuk mengusir hawa dingin,” jelasnya.
Hasilnya, MB Ramones tetap tampil dalam performa terbaiknya, kendati dikepung hujan deras. Gelar juara pertama pun diraihnya. (d’one)