Dua gaco andalan Om Akia Jambi, yakni kacer Metalica dan murai batu Ucil, mendulang kemenangan besar dalam lomba burung berkicau KNPI Berkicau di Lapangan Sepakbola Permata Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (30/10).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tampil di semua (4) kelas yang dilombakan, kacer Metalica seperti tak pernah kehabisan stamina. Di kelas utama DPD KNPI Kabupaten Muba (loss gantangan), Metalica tak terkalahkan lawan-lawannya.
Dua gelar juara lainnya diraih Metalica pada Kelas PK KNPI dan KNPI Sungai Lilin. Bahkan Metalica hampir saja menyapubersih semua kelas yang dilombakan. Sayangnya di Kelas KNPI Yakin, gaco yang pernah beberapa kali moncer di Ibu Kota ini harus puas di posisi kedua.
( lihat juga Perawatan kacer Metalica di tangan Om Aceh Mohiang )
Murai batu juga dimainkan empat sesi. Om Akia mengutus kolega dekatnya, Om Acek Mohiang serta Om Andi, untuk mengawal murai batu Ucil dan Togar. “Saya tidak bisa hadir ke Sungai Lilin, lantaran ada kepentingan di rumah yang tak bisa ditinggalkan,” jelas Om Akia.
Ucil nyaris mencetak hattrick, dengan memenangi Kelas DPD KNPI Kabupaten Muba dan KNPI Yakin, serta juara kedua Kelas PK KNPI. Penampilan Ucil memang makin hebat. Mental dan gaya tarungnya luar biasa.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Adapun murai batu Togar harus puas di posisi keempat pada Kelas KNPI Sungai Lilin. “Togar memang masih muda, butuh jam terbang lebih banyak lagi. Tetapi burung ini punya prospek yang bagus,” ujar Om Akia.
Murai batu Togar memiliki hubungan darah dengan Bad Boy, gaco hebat milik Om Juta. Kedua murai ini merupakan kakak-beradik, sama-sama anakan dari murai batu Killer. Killer termasuk materi induk unggulan di kandang ternak Ayong 888 BF Jambi yang pengelolaannya kini dipercayakan kepada Om Akia.
Meski masih muda, MB Togar sudah beberapa kali menjuarai lomba, bahkan pernah meraih double winner dalam even di Lapangan Bakung Team, Jambi, beberapa waktu lalu. Namun, burung ini masih membutuhkan adaptasi terkait perjalanan / transportasi.
“Togar belum terbiasa mengikuti lomba yang jaraknya cukup jauh dari Jambi, seperti di Sungai Lilin. Tetapi justru inilah saatnya melatih mental dan staminnya, dengan menempuh perjalanan cukup jauh. Kalau sudah terbiasa, suatu saat nanti kita bawa ke Jawa naik pesawat seperti Metalica. Semua ini butuh waktu dan kesabaran,” jelas Om Akia. (Kelana Lana)