Sebenarnya banyak sekali kicaumania yang ingin menangkar / beternak / breeding burung kicauan. Namun tingkat ketelatenan dan kesabaran seseorang berbeda-beda. Banyak peternak pemula yang mundur di tengah jalan, ketika menghadapi kendala tertentu, misalnya burung induk yang macet produksi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Idealnya, burung yang dibudidayakan atau dikembangbiakkan membutuhkan lingkungan yang aman dan nyaman, agar proses berbiaknya berjalan lancar. Faktor keamanan ini dapat mencakup manusia (pencurian) maupun hewan, terutama binatang pengganggu dan predator seperti tikus, kucing, ular, tokek, dan sebagainya.
Pasangan induk yang kerap melihat hewan pengganggu sering mengalami stres akibat terancam. Hal ini bisa membuat induk mengabaikan sarangnya, sehingga telur gagal menetas. Ada juga induk yang tega membuang anaknya sendiri lantaran stres.
Stres pada indukan juga bisa membuat burung macet produksi, alias tak mau bertelur lagi. Kalau pun bertelur, induk tak mau mengerami telur-telurnya, sehingga peternak tak pernah lagi memanen piyik dan membesarkannya.
Namun jangan salah sangka! Macer produksi tak hanya disebabkan oleh kehadiran hewan predator / pengganggu saja. Banyak faktor lain yang bisa membuat burung induk macet produksi, antara lain:
- Burung induk tidak memperoleh pakan dengan nilai gizi (nutrisi) yang memadai.
- Salah satu atau kedua induk stres karena terlalu sering ditangkap, baik menggunakan tangan kosong maupun jaring.
- Induk terlalu dipaksa untuk berproduksi secara terus-menerus, tanpa memberi kesempatan beristirahat.
- Bulu-bulu di sekitar kloaka pada burung jantan terlalu lebat, sehingga menggagalkan proses perkawinannya. Kegagalan proses perkawinan juga bisa disebabkan kuku pada cakar burung jantan terlalu panjang.
- Induk sudah terlalu tua, sehingga produktivitasnya jauh menurun.
- Salah satu atau kedua induk terserang / terinfeksi penyakit tertentu.
Pasangan induk yang stres atau pernah terancam oleh hewan pengganggu memerlukan waktu cukup lama untuk bisa kembali berproduksi. Begitu pula induk yang dipaksa untuk terus berproduksi.
Berikut ini beberapa tips mencegah dan mengatasi burung induk yang macet produksi:
- Untuk mencegah agar burung induk tak macet produksi, berikan pakan dengan nutrisi yang serasi dan seimbang. Usahakan agar kandungan protein dari seluruh pakan yang dikonsumsi setiap hari minimal 18%.
- Sumber protein bisa berasal dari hewan maupun tumbuhan. Untuk burung-burung pemakan serangga seperti murai batu dan kacer, kadar protein bisa ditingkatkan melalui extra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan cacing tanah. Untuk burung pemakan bijian seperti kenari dan finch, EF umumnya berupa telur puyuh rebus dan sayur-sayuran. Adapun untuk lovebird, sumber protein biasanya berasal dari jagung manis.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
- Jaga kondisi lingkungan di sekitar kandang ternak, terutama dari kehadiran hewan predator / pengganggu seperti tikus, tokek, ular, kucing, dan sebagainya.
- Jangan terlalu sering menangkap burung induk dengan tangan kosong maupun jaring ketika akan memindahkannya untuk tujuan penjodohan atau sejenisnya. Anda dapat memindahkan induk dengan cara aman, misalnya dipancing pakan yang ditaruh pada sangkar hariannya.
- Jangan memforsir pasangan induk untuk berproduksi terus. Beri kesempatan istirahat, untuk menjaga kualitas anakan, sekaligus memperlama masa produksinya. Apabila pasangan induk sudah berproduksi 2-3 periode, pisahkan sejenak selama 1-2 minggu dalam sangkar terpisah, namun masih berdekatan sehingga induk jantan dan betina tetap bisa saling melihat.
- Berikan penjemuran yang cukup kepada burung induk untuk pemulihan kondisinya.
- Memotong bulu sekitar kloaka atau kuku cakar induk yang panjang agar proses perkawinan bisa berjalan lancar.
- Mengganti salah satu induk dengan yang lebih sehat dan produktif apabila diketahui macet produksi disebabkan oleh burung yang sakit atau terlalu tua.
- Berikan suplemen yang diracik khusus untuk burung-burung yang sedang diternak, misalnya BirdMature. Pasalnya, produk ini mengandung zat-zat yang bermanfaat mengatasi burung-burung induk yang kurang birahi, sulit jodoh, meningkatkan kesuburan, mengatasi macet produksi, sekaligus akan meningkatkan kualitas anakannya.
aaa
Itulah beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi induk yang macet produksi, sehingga bisa menambah bekal bagi calon penangkar maupun penangkar pemula. (Aris Munandi)