Dari 1.666 spesies burung di Indonesia, tawau dada-hitam boleh dibilang jenis burung paling unik dan misterius. Para ilmuwan menempatkan spesies yang bernama latin Chlamydochaera jefferyi ini sebagai anggota dari keluarga kepudang / kapasan. Namun catatan DNA menunjukkan bahwa tawau-dada hitam mempunyai keterkaitan dengan keluarga burung anis (Turdidae).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tawau dada-hitam / fruithunter atau black-breasted fruit-hunter merupakan burung endemik Kalimantan. Wilayah persebarannya meliputi bagian utara, barat, dan tengah Kalimantan; mulai dari Gunung Kinabalu ke selatan hingga Gunung Mulu dan Gunung Dulit, serta Gunung Nyiut dan Taman Nasional Baka-Bukit Raya.
Postur tubuhnya cukup besar, dengan panjang tubuh mencapai 25 cm, berwarna keabu-abuan dengan bercak hitam tebal pada bagian dadanya. Kepala kuning tua dengan strip hitam memanjang.
Burung jantan dan betina mudah dibedakan dari penampilannya. Burung jantan mempunyai tubuh berwarna abu-abu, dengan warna kuning kemerahan pada dagu dan mahkotanya. Adapun tubuh burung betina berwarna cokelat kemerahan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selama ini, asal-usul burung tawau dada-hitam cukup misterius. Meski saat ini ditempatkan sebagai anggota famili Turdidae bersama-sama dengan beberapa jenis anis / punglor, namun tawau dada-hitam sangat berbeda dari anis lainnya. Malah lebih konvergen ke dalam keluarga kapasan / kepudang. Karena itu pula, sebagian ahli ornithologi menempatkan tawau dada-hitam dalam genus tersendiri, yaitu Chlamydochaera.
Uniknya lagi, meski tawau dada-hitam memiliki penampilan mirip burung kepudang / kapasan, serta berasal dari keluarga anis, perilakunya cenderung mirip burung punai dan gemar makan buah-buahan. Namun begitu, spesies ini diketahui tidak memiliki suara kicauan selantang kepudang. Suaranya justru lebih mirip suara panggilan anis biasa yang bersuit melengking.
Semoga menambah pengetahuan kita.