Beberapa spesies burung akan menghasilkan telur yang berbeda warna. Perbedaan warna pada setiap jenis burung selama ini dianggap sebagai sebuah misteri. Hal itu pula yang mendorong para ilmuwan untuk melakukan penelitian guna menjawab pertanyaan: mengapa telur burung bisa berbeda warna?

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Telur burung yang berbeda-beda warna.

Masalah perbedaan warna telur sebenarnya hampir dijumpai pada unggas, termasuk ayam dan itik. Silakan Anda lihat telur ayam: ada yang berwarna cokelat tua, cokelat, cokelat muda, bahkan putih.

Ayam yang sudah memiliki strain tersendiri biasanya memiliki warna telur (lebih tepatnya warna cangkang telur) yang standar / tetap. Namun tidak demikian pada ayam kampung / buras, kita sering menemukan telur-telur dari induk yang sama memiliki warna yang berbeda.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Hal seperti ini juga terjadi pada burung, tidak terkecuali burung kicauan. Para ilmuwan selama ini bertanya-tanya, mengapa ada telur burung yang berwarna biru gelap (biru kehijauan), biru terang, dan sebagainya. Untuk menjawab pertanyaan itu, mereka berusaha mencari jawabannya dengan melakukan penyelidikan ilmiah terhadap perbedaan warna tersebut.

Hasil penelitian yang dilakukan Dr David C. Lahti dari Universitas Kota New York dan Dr Dan Ardia dari Perguruan Tinggi Franklin & Marshall berhasil mengungkap bahwa warna biru hijau / biru gelap yang terdapat pada kulit telur ternyata berfungsi melindungi embrio burung dari radiasi sinar matahari yang berbahaya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Para ahli melakukan pengujian hipotesis bahwa pigmentasi dapat membantu menyeimbangkan telur terhadap dua efek yang berlawanan dan berpotensi merusak dari sinar matahari. Transmisi cahaya matahari akan membuat telur mempunyai warna lebih terang, sedangkan pemanasan dapat membuat warna telur menjadi lebih gelap.

Dalam penelitiannya, para ilmuwan melakukan pengujian terhadap beberapa butir telur yang disimpan dalam lingkungan dengan pencahayaan yang berbeda. Masing-masing telur mendapatkan cahaya radiasi ultraviolet, radiasi inframerah, kemudian meningkatkan intensitas cahaya dan mengurangi intensitas cahaya.

Dari penelitian itulah terungkap bahwa kulit telur akan memiliki warna yang makin membiru (gelap) jika terlindungi dari cahaya dan radiasi ultraviolet yang berbahaya. Namun warna yang lebih intens juga dapat mengakibatkan telur akan menyerap lebih banyak cahaya dan panas, yang bisa menjadi lebih berbahaya ketika berada dalam lingkungan yang cerah.

Pola-pola tersebut kemudian dikombinasi dengan pengetahuan mengenai perilaku bersarang dan habitat burung, terutama untuk membantu memprediksi mengapa telur dari berbagai spesies burung memiliki warna dari biru ke putih.

Adapun telur yang berwarna lebih gelap diperkirakan karena berada dalam pencahayaan yang moderat untuk melindungi embrio. Tetapi dalam sarang yang lebih cerah, telur akan memiliki warna yang terang.

Bahkan untuk melindungi telur dari ancaman predator, beberapa spesies burung termasuk murai batu dan kacer pun mempunyai mekanisme tersendiri untuk mengatur evolusi warna telur sehingga terlihat lebih kusam dan penuh bintik-bintik.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.