Nama besar Arco-Kapuk BF sebagai breeder murai batu membuat produknya laris-manis. Penangkaran milik Om Darlian dan Om Edy Kapuk ini memang banyak diminati, karena banyak produknya yang moncer di lapangan. Tidak teras, penangkaran murai batu ini sudah berjalan selama 10 tahun, dengan menghasilkan 1.200 ekor anakan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bahkan, karena peminatnya jauh melebihi kemampuan produksi, tidak heran apabila calon pembeli harus menunggu (indent) selama 2-3 bulan untuk mendapatkan anakan dengan ring Arco.
Om Darlian yang mukim di Serang menjadi pengelola utama breeding murai batu. Adapun mitranya, Om Edy Kapuk, berdomisili di Jakarta.
“Kami berdua sudah lama bekerjasama. Pada Edy dulunya kan pemain lomba. Burung-burung jawaranya saya ternakkan di Serang,” kata Om Darlian dalam percakapannya dengan omkicau.com di kediamannya, Serang Barat, Banten.
Dalam kurun waktu 10 tahun beternak murai batu, Om Darlian sudah beberapa kali mengganti materi induk jantan maupun betina. Namun, hampir semua induk jantan yang digunakan merupakan mantan jawara lomba.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Burung-burung eks jawara yang menjadi materi awal di kandang ternaknya antara lain murai batu Raja Rimba, Golden Boy, dan Mataram. Beberapa anakannya yang betina kemudian dijadikan materi induk, sehingga memiliki basic blood yang jelas, baku, dan dipertahankan sampai sekarang.
Adapun beberapa pejantan generasi kedua sudah memenuhi 50 petak kandang penangkaran murai batu Arco-Kapuk BF, misalnya Angry Bird, Kudeta, Teroris, Neymar, Zeus, Jaguar, dan Siliwangi.
Ada juga beberapa pejantan prestasi yang dia boyong dari Medan, misalnya Marshal, Spawn, dan Jarum. “Ketiganya merupakan burung-burung yang pernah juara di Medan,” tambahnya.
Secara berkala, Arco-Kapuk Bird Farm melakukan pembenahan, termasuk melakukan regenerasi materi induk dan mengubah formasi pasangan induk. Jika salah satu induk mabung, maka pasangannya akan dijodohkan dengan induk baru. Semua ini dilakukan dalam rangka menghasilkan anakan dengan kualitas lebih baik lagi.
Om Darlian biasanya memanen anakan murai batu sejak umur 1 minggu, kemudian dibesarkan dalam inkubator sampai bisa makan sendiri. Sejak dini, anakan murai batu sudah diperkenalkan dengan suara masteran dasar, yakni isian cililin. Anakan yang sudah lepas dari inkubator ditempatkan di kandang pembesaran dengan cara dikerodong.
Apabila sudah berumur 1 bulan, trotolan dipindahkan ke dalam sangkar soliter, artinya setiap sangkar hanya diisi satu ekor saja. Sangkar lebih sering dikerodong agar burung tidak terlalu jinak, sambil dilatih agar terbiasa makan voer.
Umur 1,5 – 2 bulan, trotolan siap dipasarkan atau dikirim ke pembeli yang sudah indent. Sayangnya, Om Darlian enggan menyebut harga anakan ring Arco. “Soalnay, harga berbeda-beda, tergantung materi induknya. Makin dikenal nama induk jantannya, makin mahal pula harga trotolannya,” jelasnya.
Trotolan murai batu ring Arco bukan hanya diminati para kicaumania di Banten dan Jabodetabek, sebab banyak pula pelanggannya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan Sumatera dan Sulawesi.
Para pembeli umumnya pemain lapangan. Meski demikian, permintaan anakan / remaja betina juga tak sedikit. Biasanya pembelinya adalah rekan-rekan sesama breeder atau calon breeder, karena akan diplot sebagai calon induk betina.
Mereka berburu betina ring Arco karena trah jawara yang dimilikinya. Beberapa produk Arco-Kapuk BF yang saat ini moncer di Jabodetabek antara lain murai batu Bayi Ajaib, Perkasa, dan Pitbul.
Tak terasa, Arco-Kapuk BF kini sudah berumur 10 tahun. Om Darlian berencana menambah petak-petak kandangnya di atas lahan seluas 3.000 m2 yang ada saat ini. (d’one)
Semoga bermanfaat.