Sudah tiga tahun lebih trio Om Wiji Hanoro, Om Ruli, dan Om Supri membangun penangkaran murai batu di kompleks Perumahan Alamanda Regency, Tambun, Bekasi. Namanya Suara Indah Merdu Bird Farm, atau disingkat SIM BF. Banyak cerita menarik tentang mereka dan usahanya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Wiji, Om Ruli, dan Om Supri memiliki hobi yang sama, yakni burung kicauan. Ketiganya juga sama-sama karyawan di sebuah perusahaan otomotif. Kebersamaan dalam hobi dan pekerjaan itulah yang membuat mereka bersepakat membangun breeding murai batu SIM BF.
Om Wiji yang lebih senior menjadi lebih dulu memulai beternak murai batu. “Waktu itu saya membuat kandang ternak murai dengan memanfaatkan sedikit pekarangan rumah di kawasan Perumnas III, Bekasi Timur,” ujar Om Wiji.
Breeding murai batu yang dikelolanya kemudian mengalami perkembangan pesat, sehingga areal yang terbatas di rumahnya tak bisa menampung lagi. Akhirnya, Om Wiji menggandeng Om Ruli dan Om Supri untuk bekerjasama mengembangkan usaha ini.
“Kandang-kandang indukan pun dipindah ke rumah Om Ruli. Saat itu, jumlah kandang ada 17 petak dan semuanya sudah berproduksi,” ujar Om Wiji.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sejak bermitra bersama, ketiganya mulai fokus pada kualitas anakan. Konsekuensinya, pasangan induk harus diseleksi ulang sehingga yang tersisa hanya materi-materi unggulan dan berkualitas.
Seleksi indukan mencakup beberapa aspek, antara lain induk jantan harus pernah berprestasi di lapangan, sehingga mentalnya di lapangan sudah teruji. Aspek lainnya adalah bodi / postur serta kualitas suara.
Melalui seleksi ketat, kini hanya tersisa 11 pasangan induk yang benar-benar berkualitas. “Lebih baik sedikit, yang penting berkualitas,” kata Om Ruli yang diamini Om Supri dan Om Wiji.
Karena induk jantannya merupakan burung pilihan, dan eks jawara, maka calon induk betinanya juga harus punya trah juara juga. Itu sebabnya, SIM BF menggunakan induk-induk betina yang dari Herry BF Anyer, salah satu penangkar murai batu ternama di Banten.
Konstruksi dan ukuran kandang induk murai batu
Konstruksi kandang ternak murai batu Suara Indah Merdu BF tak jauh berbeda dari penangkar-penangkar lainnya. Dinding belakang serta samping kiri-kanan tertutup rapat oleh batako. Hanya bagian depan yang berkesan terbuka, tertutup kawat halus (strimin). Lantai pun beralas tanah.
Setiap petak kandang memiliki ukuran panjang 1,5 meter, lebar 1,2 meter, dan tinggi 2,0 meter. Lebih minimalis ketimbang ukuran kandang di tempat lainnya, namun tetap fungsional, bahkan dengan tingkat produktivitas cukup tinggi.
Agar pasangan induk merasa nyaman di dalam kandang, disediakan bak mandi yang selalu dialiri air bersih dan selalu terisi penuh. Apalagi murai batu selalu ingin mandi, terutama ketika cuaca cukup terik.
Pakan tambahan / extra fooding (EF) seperti jangkrik dan cacing ditempatkan dalam bak masing-masing alias terpisah. Begitu pula kroto segar dan pakan utama berupa voer. Jangkrik disediakan sebanyak mungkin, dilepas dalam bak, agar burung bisa makan sekenyangnya.
Kotak sarang ditempatkan pada sudut kandang bagian atas, terbuat dari kayu, berukuran 20 cm x 25 cm x 30 cm. Biasanya induk akan mengangkut sarang dan menyusunnya bersama-sama jika sudah berjodoh.
Proses penjodohan calon induk
Kesuksesan dalam breeding murai batu biasanya diawali dari proses penjodohan. Apabila tahap penjodohan berhasil, biasanya proses berikutnya akan lancar. Karena Om Wiji sudah menangkar terlebih dulu, dan punya pengalaman, proses penjodohan sudah tidak menjadi masalah berarti.
Yang penting, calon induk harus sudah mencapai umur dewasa kelamin, atau berumur minimal 8 bulan. Lebih baik lagi kalau umurnya sudah mencapai 1 tahun, karena proses penjodohannya relatif lebih mudah.
“Selain menyeleksi calon induk jantan, SIM BF juga menyeleksi kualitas calon induk betina, mulai dari volume suara, mental, hingga silsilahnya, termasuk soal produktivitas dari tetuanya,” tutur Om Wiji.
Proses penjodohan murai batu memang membutuhkan kesabaran tersendiri, terutama dalam mengamati perilaku calon induk jantan dan betina. Apalagi SIM BF tak pernah membeli indukan dengan cara jebol kandang, atau membeli dalam bentuk pasangan dari penangkar lain.
“Kami selalu membelinya dalam kondisi sendiri-sendiri, belum berpasangan. Satu persatu calon induk diseleksi, kemudian mulai diperkenalkan dengan cara mendekatkan kedua sangkarnya,” tambah Om Wiji.
Apabila sudah menunjukkan tanda-tanda berjodoh, kedua calon induk dimasukkan ke kandang ternak, tetapi murai jantan masih dalam kondisi terkurung dalam sangkarnya. Hanya betina yang dibiarkan bebas berkeliaran di kandang ternak.
Selanjutnya, diamati lagi perilaku kedua calon induk. Penjodohan mulai menunjukkan hasil kalau burung betina terus-menerus mendekati sangkar burung jantan. Saat itulah, murai jantan sudah bisa dikeluarkan dari sangkarnya.
Kendati demikian, perilaku kedua murai batu masih harus dipantau selama beberapa hari, untuk memastikan bahwa keduanya benar-benar rukun serta tidak saling menyerang. Sebab seringkali terjadi, burung yang semula terlihat akur, tiba-tiba saling menyerang ketika sudah digabung.
Kalau sudah rukun, biasanya dalam waktu 2-3 hari, induk betina akan mengambil bahan-bahan sarang, dan membawanya ke kotak sarang, lantas bertelur.
Induk betina yang ada di penangkaran SIM BF terbilang produktif, karena rata-rata bertelur 3-4 butir dan menetas semua. Piyikan yang menetas tetap dirawat induknya sampai umur 7-8 hari.
Setelah itu anakan murai batu dipanen, dipindah ke wadah sarang yang baru / bersih, kemudian dimasukkan ke sangkar khusus yang dilengkapi dengan lampu penghangat.
Adapun pasangan murai batu tetap berada dalam kandangnya dan tak pernah dipisahkan. Meski salah satunya mengalami mabung, burung tetap di kandang ternak bersama pasangannya.
“Karena saya, Om Wiji, dan Om Supri sama-sama bekerja, maka istri sayalah yang meloloh dan merawat anakan murai ini sampai berumur satu bulan lebih atau sudah bisa makan sendiri,” ujar Om Ruli.
Kalau sudah berumur 1,5 – 2 bulan, trotolan murai batu sudah siap dipasarkan. Harganya cukup terjangkau, mulai dari Rp 2,5 juta / ekor, sehingga banyak diminati para murai mania. (d’one)
Suara Indah Merdu Bird Farm / SIM BF
Alamat lengkap dan nomor kontak, klik di sini.