Sebagaimana lovebird, burung blackthroat atau yellow-rumped seedeater (Serinus atrogularis) juga berasal dari Afrika. Blackthroat termasuk salah satu jenis burung finch yang sangat popular di Indonesia, karena kerap dijadikan burung master (terutama untuk kenari isian), dijadikan hiburan di rumah, maupun dilombakan di kelas campuran.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Karena prospeknya sangat cerah, beberapa kicaumania tertarik untuk menangkar blackthroat. Salah satu kendala yang kerap mengadang mereka adalah proses penjodohan blackthroat yang cukup sulit. Tetapi kalau ada yang bisa (silakan cek di sini), tentu Anda pun nantinya bakal bisa, setelah menimba pengalaman dan mencari referensi yang memadai.
Secara umum, ada dua ras blackthroat yang dikenal di Indonesia, yaitu blacktroat asal Botswana dan Senegal. Meski keduanya memiliki penampilan dan suara kicauan yang tidak jauh berbeda, banyak kicaumania cenderung memilih ras dari Botswana karena memiliki irama lagu dan cengkok yang lebih bagus.
Menilik asal-usulnya, burung blackthroat memang bukan plasma nutfah asli Indonesia. Namun karena sudah lama dikembangbiakkan di negeri kita, anak-anak atau keturunannya kemudian dikenal sebagai blakcthroat lokal.
Nah, jika Anda ingin mendapatkan blackthroat lokal, baik untuk dijadikan piaraan maupun pasangan siap produksi, silakan hubungi Om Arif, owner Trisakti BF Jakarta:
Lihat Trisakti BF: Salah satu penangkar burung finch tersukses di Jabodebatek
Sebelum memulai proses penangkaran, tentu kita harus memiliki sepasang burung blackthroat jantan dan betina. Identifikasi jenis kelamin blackthroat dapat dilihat dari penampilan dan corak bulunya.
Burung jantan memiliki tenggorokan berwarna lebih gelap, berparuh tebal, dan kepala besar. Pada burung betina, warna kehitaman pada tenggorokan telihat lebih samar, paruh tipis, dan suaranya pun kecil dan monoton.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Agar proses penjodohan blackthroat bisa berlangsung lebih cepat dan lancar, dibutuhkan sepasang burung yang sudah berumur dewasa atau siap dikawinkan. Berikut ini beberapa persyaratan yang dibutuhkan dalam penjodohan blackthroat:
- Proses penjodohan dapat dilakukan setelah burung berumur 8-9 bulan. Burung jantan yang sudah birahi dapat diamati dari perilakunya yang akan mengepakkan kedua sayapnya jika terpancing oleh burung betina / calon pasangannya.
- Pastikan burung jantan dan betina dalam kondisi sehat, tidak mabung, tidak cacat, serta tidak stres.
- Jaga temperatur sekitar sangkar atau tempat sarangnya agar tetap hangat, terutama pada musim penghujan. Pasalnya, burung blactkhroat berasal dari lingkungan panas. Jika udara terlalu dingin dapat membuat proses penjodohan atau penangkarannya terhambat.
- Menjaga suhu dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya menyediakan lampu penghangat, membuat ventilasi ruangan yang memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam kandang ternak, dan sebagainya.
Adapun tahap-tahap perjodohan burung blackthroat meliputi hal-hal berikut ini:
- Pada tahap awal perkenalan atau masa penjodohan, burung jantan dan betina tetap menggunakan sangkar harian masing-masing.
- Untuk mempercepat proses penjodohan, lakukan penjemuran secara rutin. Selain itu, masing-masing burung diberi pakan tambahan berupa telur puyuh rebus, disertai daun sawi hijau.
- Setelah melewati beberapa hari masa perkenalan, tempat sarang dimasukkan ke dalam sangkar burung betina untuk merangsangnya masuk dalam kondisi breeding. Ini juga akan memindahkan si betina ke dalam kandang ternaknya, sementara burung jantan tetap berada dalam sangkar hariannya.
- Tempat sarang berbentuk mangkuk, atau seperti yang digunakan dalam beternak kenari. Siapkan material / bahan sarang yang disimpan dalam tempat sarangnya yang terbuat dari serat nanas / sabut kelapa dan sedikit kapas.
- Tanda-tanda burung sudah berjodoh adalah ketika keduanya saling sahut-menyahut, disertai suara mencicit. Burung jantan pun akan selalu berusaha mendekati betinanya.
- Pada tahap tersebut, burung jantan sebenarnya sudah bisa disatukan dengan betinanya. Namun untuk lebih meyakinkan lagi, tunggu sampai burung betina terlihat menggetar-getarkan kedua sayapnya (ngleper).
- Setelah keduanya berada dalam kandang ternak, proses penjodohan sudah bisa dikatakan berhasil. Tapi jika muncul kejadian tak terduga, misalnya salah satu burung terlalu agresif, proses penjodohan bisa diulangi dari awal.
- Untuk memperbesar peluang keberhasilan dalam penangkaran burung blackthroati, kedua induk perlu diberi BirdMature setiap hari, selama 6-10 hari. Produk ini bisa meningkatkan tingkat kesuburan (fertility) dan daya tetas (hatchability), serta anakan akan terlihat lebih sehat dan berkualitas.
- Pemberian suplemen ini dapat dihentikan setelah burung betina terlihat mulai merapikan sarang dan bertelur.
Demikian tips singkat menjodohkan burung blackthroat. Ternak blackthroat selama ini dianggap prospektif, apalagi burung ini sangat diminati sebagai masteran karena suaranya yang ngerol.
Simak juga: Blackthroat: Penangkaran dan beberapa permasalahannya