Tahun 2017 memang diharapkan menjadi momen kebangkitan murai batu ring. Apalagi beberapa event organizer (EO) arus utama seperti Pelestari Burung Indonesia (PBI) dan BnR sudah mempunyai kebijakan tersendiri yang mendukung murai batu ring, dan sudah diterapkan sejak awal tahun ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Seperti diketahui, mulai tahun ini, seluruh even di lingkungan PBI hanya melombakan burung ring untuk kelas murai batu. Adapun BnR mewajibkan seluruh cabang, wilayah, maupun EO yang bermitra dengan BnR untuk menempatkan murai batu ring pada kelas utama.
Kebijakan ini mendapat respon positif dari para pemain murai. Mereka berlomba-lomba membeli murai batu hasil penangkaran. Tetapi ada pula pemain yang sejak awal sudah memiliki murai batu ring, bahkan sebelum PBI maupun BnR mengeluarkan kebijakan tersebut.
Salah seorang di antaranya adalah Om Bonni N, kicaumania senior asal Mahesa Ratu SF Cimanggis, Depok. Gaco andalannya di kelas ring saat ini adalah murai batu Black Dragon. Burung ini terus-menerus memenangi lomba sepanjang tahun 2017.
Bahkan murai batu Black Dragon sudah moncer sejak tahun lalu. Misalnya, memenangi kelas ring dalam even akbar Jayakarta Cup di Lapangan Banteng Jakarta, 6 November 2016.
“Selama ini Black Dragon memang menjadi andalan saya di kelas ring. Tetapi bukan berarti Black Dragon hanya tampil di kelas ring. Beberapa kali burung ini juga moncer di kelas umum,” ujar Om Bonni.
Dalam gelaran Mekarsari Cup 1 di Bogor, 27 November 2016, MB Black Dragon menjadi runner-up Kelas Mekarsari yang notabene merupakan kelas umum (boleh ring maupun non-ring). Pekan berikutnya, gaco ini memenangi kelas utama dalam Launching JnJ di Bogor (3/12/2016), dan meraih hadiah 1 unit sepeda motor.
Prestasi murai batu Black Dragon makin menanjak tahun ini. Hampir setiap pekan, burung ini tak pernah absen mengikuti lomba, dan selalu masuk daftar juara, bahkan di peringkat atas.
Bulan ini saja, Black Dragon menjuarai dua even akbar, masing-masing Prabu Cup 2 di Tangerang (12/3) dan Piala TVRI Pusat di Jakarta (22/3). Kedua kontes ini dikemas EO yang berbeda, yakni BnR Tangerang dan Radjawali Indonesia.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Tips perawatan murai batu Black Dragon
Bagaimana cara Om Bonni mengkondisikan murai batu Black Dragon sehingga selalu dalam kondisi siap tempur (on-fire) setiap kali tampil di lapangan? “Tidak ada yang istimewa. Semuanya biasa-biasa saja, sama seperti perawatan murai batu pada umumnya,” tutur Om Bonni merendah.
Setiap pagi, begitu kerodong dibuka, burung langsung dianginkan di luar rumah, sambil diberi 4 ekor jangkrik dan kroto segar sebanyak 1 sendok makan. Setelah itu dijemur selama 2-3 jam.
Jemurnya harus kuat, kata Om Bonni, agar kinerja burung di lapangan makin stabil. Beres jemur, burung kembali dianginkan sejenak. Setelah itu diistirahatkan dalam kondisi full kerodong.
Sore harinya, Black Dragon kembali diberi 4 ekor jangkrik. “Tiga kali seminggu, burung saya masukkan ke kandang umbaran yang panjangnya 3,5 meter, sebagai sarana melatih fisiknya,” jelas Om Bonni.
Jika mau dilombakan, maka dua hari sebelumnya (H-2), burung harus diistirahatkan total, full kerodong, sambil dikondisikan dengan settingan lomba. Tapi porsi extra fooding (EF) masih sama seperti hariannya.
Murai batu Black Dragon memiliki materi isian lumayan komplet, antara lain suara lagu burung-burung kecil seperti burung-madu (“kolibri”), kenari, dan ciblek, diselingi tembakan cililin yang dibawakannya panjang-panjang, dilengkapi tonjolan suara cucak jenggot dan ngekek lovebird.
Saat ini Om Bonni memiliki tiga murai jawara yang siap ditampilkan di lapangan, yaitu Black Dragon, Ninja Hitam, dan Excavator. Ketiganya memiliki peran masing-masing.
“Kalau Ninja Hitam saya fokuskan main di kelas utama. Excavator main di sesi berikutnya, dan Black Dragon spesialis kelas ring. Namun tergantung situasi dan kondisi juga. Kalau kondisinya bagus, Black Dragon juga bisa main di kelas ring dan umum,” tandas Om Bonni. (d’one)