Kenzi termasuk salah satu cendet terbaik di Kabupaten Grobogan. Bagi pemiliknya, Om Octha Rasta (TB RK Jaya), cendet Kenzi juga merupakan amunisi terbaik yang pernah dimilikinya sejak menggeluti dunia burung kicauan. Kalangan pemain cendet di wilayah timur pantura Jawa Tengah pun sudah tak asing lagi dengan nama cendet tersebut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Octha Rasta merupakan wirausahawan muda yang sukses. Dia memiliki toko bahan bangunan serta mebel lawas. Di sela-sela kesibukannya, dia tetap meluangkan waktunya untuk menekuni hobi burung kicauan.
Sebelum menjadi miliknya, cendet Kenzi sudah lama dipantau Om Octha, terutama ketika tampil dalam even-even nasional di Blok Tengah. Siapa pemilik lama cendet Kenzi, dia enggan membeberkannya. Yang pasti, burung ini punya kualitas tersendiri, sehingga Om Octha tak ragu-ragu meminangnya.
“Kenzi mempunyai materi lagu khas burung walet, burung gereja, serta suara jangkrik dan walang krak,” ujarnya. Walang krak memiliki beberapa nama alias, antara lain belalang kerek atau belalang kecek.
Lihat juga Belalang kerek, master andalan untuk burung tipe petarung.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Materi isian tersebut dibawakannya dengan speed dan power yang mumpuni. Tentu saja tak ada burung jawara yang selalu tampil dalam performa terbaiknya. Demikian pula cendet Kenzi yang sesekali pernah nampil nglokro (kurang semangat).
Namun secara keseluruhan, Kenzi lebih sering tampil dalam kondisi terbaiknya. Hal ini dapat dibuktikan dari ratusan trofi kemenangan yang diraihnya. Bahkan selama di tangan Om Octha Rasta, Kenzi tiga kali meraih kemenangan hattrick dan 13 kali double winner. Kalau sekali juara 1 sih sudah lebih dari 100 kali.
Beberapa gelaran bergengsi yang pernah dijuarai antara lain Kapolres Cup II Jepara, Launching Radjawali Indonesia DPC Batang, Dandim Cup Wonosobo, dan sebagainya. Kemenangannya dalam even di wilayah Grobogan sudah tak terhitung lagi.
Berikut ini cuplikan video cendet Kenzi saat tampil dalam salah satu lomba, yang diunggah via youtube:
Perawatan simpel cendet Kenzi
Tidak heran jika banyak kalangan pemain yang berminat meminang cendet Kenzi. Sejauh ini, penawaran tertinggi sudah mencapai Rp 45 juta. Namun Om Octha masih berat untuk melepasnya. “Soalnya, cendet Kenzi mudah dalam perawatannya, tidak neko-neko, tapi hampir selalu moncer di lapangan,” tuturnya.
Ya, perawatan cendet jawara yang satu ini memang simpel alias tidak ribet. Setiap hari cukup dijemur 1-2 jam, setelah itu full kerodong. Menu jangkrik masing-masing tiga ekor pada pagi dan sore hari.
Apabila mau dilombakan, setelan dimulai tiga hari sebelumnya (H-3), di mana porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 10 ekor pada pagi hari dan 10 ekor lagi pada sore hari. Namun pada hari lomba, setelan jangkrik kembali seperti perawatan harian.
Hanya dengan perawatan simpel dan tidak neko-neko itulah, cendet Kenzi tetap stabil di jalur juara. Hal ini tentu sangat menguntungkan Om Octha yang sehari-hari juga sibuk berbisnis.
Selain bisnis dan turun ke lapangan, sesekali Om Octha Rasta mengadakan lomba burung berkicau. Salah satunya adalah agenda tahunan TB RK Jaya Cup yang hadiahnya lumayan menggiurkan. (neolithikum)