Ketika penampilan burung kicauan di arena lomba cenderung menurun, sehingga tidak dapat tampil maksimal, itu berarti momongan Anda mengalami problem. Bisa karena kondisi fisiknya menurun, atau bahkan sakit, tetapi bisa juga lantaran mentalnya ngedrop. Jika mentalnya memang ngedrop, maka burung perlu menjalani terapi. Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah memberikan territorial therapy. Metode ini dipopularkan oleh Om Irvan Sadewa, yakni terapi untuk membangkitkan mental burung kicauan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Di alam liar, burung memiliki sifat teritorial ketika menemukan sebuah wilayah yang membuatnya nyaman, baik dari segi ketersediaan pakan maupun aman dari ancaman binatang predator. Kondisi tersebut sangat memengaruhi mental burung, yang akan ditunjukkan dengan suara kicauan yang lantang untuk menandai wilayah kekuasaannya, sekaligus sebagai peringatan bagi burung-burung lainnya.
Sebagian jenis burung kicauan memiliki sifat teritorial, yang dibutuhkan untuk bertahan hidup maupun meneruskan keturunan. Beberapa spesies memiliki sifat teritorial secara eksklusif, misalnya kacer dan murai batu. Tapi sebagian jenis burung lainnya hanya bersifat teritorial sementara (misalnya cucak hijau) yang biasanya muncul ketika musim kawin dan berkembang biak.
Pada burung kicauan yang dirawat manusia (di kandang atau sangkar), sifat teritorial sangat dipengaruhi oleh pola rawatan hariannya. Cucak hijau, misalnya, bisa menampilkan sifat fighternya melalui setelan pakan dan penjemuran.
Perawatan yang kurang tepat akan membuat burung tidak punya mental yang bagus ketika bertemu lawan-lawan di lapangan. Begitu pula jika burung tidak pernah diberi kesempatan untuk memiliki wilayah teritorial sesuai dengan yang diinginkannya.
Dengan memberi kesempatan kepada burung untuk mengklaim wilayah kekuasaannya, hal ini akan membangkitkan mentalnya secara cepat. Dengan demikian, burung akan mempunya sifat yang agresif serta mampu berkicau dengan kemampuan terbaiknya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Territorial therapy menjadi salah satu metode alternatif yang dilakukan tidak hanya sebagai bentuk terapi fisik saja, tetapi juga sebagai terapi psikologis untuk membantu membangkitkan / memulihkan mental burung kicauan secara cepat. Selain itu, banyak kicaumania juga yang menganggap terapi ini cukup efektif ketimbang menggunakan kandang umbaran.
Cara melakukan territorial therapy
Bagaimana cara kita melakukan territorial therapy pada burung kicauan, khususnya burung-burung lomba? Berikut uraiannya:
- Untuk melakukan terapi ini, dibutuhkan sebuah ruangan / kamar yang luas. Sebelumnya pastikan ruangan itu telah tertutup rapat dan tidak ada celah yang memungkinkan burung kabur, seperti lubang angin atau jendela yang masih terbuka.
- Untuk keamanan, singkirkan benda-benda yang mengandung unsur besi, kaca, logam, maupun benda-benda yang bisa membahayakan burung.
- Kalau sudah aman, keluarkan burung dari sangkarnya. Biarkan dia terbang bebas di dalam ruangan tersebut.
- Terapi ini bisa dilakukan selama 30 – 45 menit. Setelah itu, burung kembali dikembalikan ke sangkarnya.
- Terapi ini dapat dilakukan satu atau beberapa kali dalam sebulan.
Cara memasukkan burung kembali ke sangkar
Yang wajib diketahui saat melakukan terapi mental ini adalah cara mengembalikan burung ke dalam sangkar. Untuk itu, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu memancingnya dengan pakan, atau ditangkap dengan tangan / jaring.
1. Memancing burung dengan pakan
Memancing burung bisa dilakukan dengan pakan tambahan / extra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong, terutama untuk burung-burung yang sudah mapan atau terbiasa mengambil EF langsung dari jari tangan kita.
Caranya, sodorkan jangkrik atau ulat untuk menarik perhatiannya. Setelah burung mendekat, lemparkan jangkrik / ulat ke dalam sangkarnya dengan posisi pintu terbuka lebar.
Cara lain adalah membuka pintu sangkar lebar-lebar, kemudian didekatkan pada burung. Dengan cara seperti ini, maka burung akan langsung melompat masuk ke dalam sangkarnya.
2. Menangkap burung dengan tangan / jaring
Jika burung tidak / belum jinak, atau masih bakalan, cara yang bisa dilakukan adalah menyemprot tubuhnya hingga basah dengan bantuan hand-sprayer. Ketika bulu-bulunya basah, burung bisa ditangkap dengan lebih mudah.
Cara lainnya adalah menggunakan tongkat jaring / net. Cara ini cukup lazim dilakukan para peternak / breeder saat mengambil induk dari kandang ternaknya yang luas. Apabila sudah tertangkap, segera masukkan burung ke dalam sangkarnya. Setelah itu, berikan beberapa ekor jangkrik atau ulat untuk menghilangkan stresnya.