Dalam dua bulan terakhir, nama lovebird Felisha kerap menghiasi daftar juara dalam berbagai even di seputaran Jogja. Lovebird ini pertama kali dilombakan dalam even Piala Danki Cup 1 di Jogja (5/2), dan langsung meraih juara satu. Prestasi terus berlanjut hingga meraih juara 1 dan 3 dalam gelaran Launching Ronggolawe DPC Bantul KM Cepoko Mulyo, 12 Maret lalu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Felisha terus dilombakan, bahkan dalam seminggu bisa mengikuti 3-4 even latber, latpres, maupun lomba. Hasilnya pun selalu positif, dalam arti selalu masuk daftar juara.
Dalam Latpres Malam Penny Jaya SF di Jalan Raya Gedong Kuning Selatan No 8B, Kotagede, Jogja (6/4), Felisha bahkan mencetak double winner, sekaligus ikut mengantar Duta The Queen Cup sebagai juara umum BC.
Om Moxer sengaja menurunkan Felisha di Gantangan Penny Jaya SF, untuk menguji performanya di malam hari. Kebetulan pula, kondisi saat itu hujan gerimis. Ternyata lovebird Felisha tetap tampil jos dalam situasi dan kondisi seperti itu.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Seperti biasanya, lovebird Felisha kerja dominan sejak awal gantang sampai akhir penilaian. Burung terus ngedur, dengan kekekan panjangnya yang hampir tanpa jeda,” ujar Om Moxer.
Selain aktif di lapangan, Om Moxer juga sukses sebagai breeder dan pengorbit lovebird dengan Ring MKBF dan Ring Moxer Diy di wilayah Karangpule, Jalan Kasongan, Bantul. Meski demikian, dia punya pekerjaan tetap yang harus dilakoninya saban hari, sejak pagi hingga sore.
Berikut ini beberapa prestasi lovebird Felisha dalam dua bulan terakhir ini:
- Latber Malam Penny Jaya SF Jogja | 12 April 2017 | Juara 1, 6
- Latber BKM Bantul | 11 April 2017 | Juara 1, 3
- Launching Ronggolawe DPC Bantul Utara | 9 April 2017 | Juara 3
- Latpres Malam Selapanan Penny Jaya | 6 April 2017 | Juara 1, 1
- 1st Anniversary MJS Klaten | 19 Maret 2017 | Juara 7
- Latpres Pasthy Jogja | 15 Maret 2017 | Juara 1
- Launching Ronggolawe DPC Bantul Cepoko Mulyo | 12 Maret 2017 | Juara 1, 4
- Latpres Markas JBI | 10 Maret | Juara 1
- Latpres Malam Penny Jaya | 6 Maret 2017 | Juara 1, 2
- Latpres Perang Bintang KMK Kadisobo | 5 Maret 2017 | Juara 6
- Latpres Pasiba with Ronggolawe | 15 Februari 2017 | Juara 1, 1
- Latpres Pasthy Joga | 13 Februari 2017 | Juara 1
- Jogja Vaganza | 12 Februari 2017 | Juara 8
- Latpres Sleman BC | 10 Februari 2017 | Juara 1
- Piala Danki I Jogja | 5 Februari 2017 | Juara 1, 6
Bagi yang penasaran, berikut ini cuplikan video lovebird Felisha yang diunggah Om Moxer via youtube:
Mengingat Om Moxer juga harus bekerja, banyak lovebird mania yang bertanya bagaimana cara dia merawat Felisha dan lovebird-lovebird lainnya hingga moncer di lapangan. Sebelum sukses bersama Felisha, dia juga pernah mengorbitkan lovebird Vena yang kini sudah di tangan pemain lainnya.
“Sebenarnya Felisha itu merupakan lovebird masteran. Isiannya cukup banyak, antara lain belalang, kenari, bahkan siulan kacer. Kebetulan perawatannya sangat mudah, sehingga membantu saya yang sejak pagi hingga sore hari harus bekerja,” jelasnya.
Menurut Om Moxer, lovebird Felisha sehari-hari tak pernah dijemur dalam arti terkena sinar mentari secara langsung. Hal ini karena sang pemilik tidak dapat mengawasinya sepanjang hari, karena harus bekerja.
Setiap pagi, burung hanya dianginkan (ngisis) di teras rumah. Di dalam sangkar sudah tersedia cepuk agak besar berisi air sebagai sarana mandinya. Felisha sudah terbiasa mandi sendiri, tanpa semprot, bahkan tanpa berjemur langsung di bawah sinar matahari, kecuali sebatas diangin-anginkan saja.
Begitu diangin-anginkan di teras rumah, serta telah tersedia cepuk mandi, pakan dan air minum, Om Moxer langsung berangkat kerja. Sangkar dalam kondisi tanpa kerodong sepanjang hari.
Sepulang kerja, sore hari, barulah Om Moxer bisa lebih intensif dalam merawat LB Felisha, termasuk rutin memandikannya pada malam hari.
Setelan lomba pun hanya dilakukan pada Hari-H, dan hampir sama seperti perawatan harian. Burung dianginkan pada pagi hari, kemudian mandi sendiri dalam cepuk, lalu dijemur sebentar hingga bulu-bulunya kering. Setelah itu kembali dianginkan di tempat teduh.
Saat itu, LB Felisha biasanya mulai narik-narik ngekek dengan rajinnya. Burung kemudian dikerodong dan siap dibawa ke arena lomba. Kain kerodong sengaja dibasahi agar burung tidak kepanasan.
“Settingan di lapangan menyesuaikan situasi dan kondisi. Biasanya dua sesi sebelum gantang, Felisha dianginkan sebentar agar bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Setelah terasa nyaman, dia ngekek sendiri dan biasanya mau kerja bagus di gantangan,” ujar Om Moxer. (OK-1)