Even nasional lomba burung berkicau Piala Pasundan berlangsung sukses dan sangat meriah di Pusdik Bekang Cimahi, Bandung, Minggu (16/4). Jumlah peserta pun nyaris tembus 4.000, dengan tiket terjual tercatat 3.997 lembar. Tidak heran jika setiap sesi rata-rata berisi 60 – 70 gantangan, di mana panitia menggunakan dua lapangan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bukan hanya jumlah peserta dan ketertiban lomba yang terlihat dalam gelaran ini. Lebih dari itu, even akbar tersebut dihadiri sejumlah tokoh kicaumania lintas-blok, serta didukung oleh empat event organizer (EO) arus utama di negeri ini: Radjawali Indonesia, BnR, Ronggolawe Nusantara, dan Pelestari Burung Indonesia (PBI).
Ketua PBI Pusat H Bagija Rakhmadi SH, Panglima Radjawali Indonesia Om Sofyan Juandi, dan petinggi BnR H Mansur, serta sejumlah tokoh lainnya hadir langsung dalam even ini. Semua ini berkat sosialisasi yang dilakukan sejak dini oleh panitia yang digawangi Om Prio Sutrisno (penanggungjawab), Om Agung Warrior (ketua) dan H Fuad Hasyim (ketua pelaksana).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Prio yang menjadi arsitek dan pemrakarsa Piala Pasundan tak mampu menyembunyikan rasa gembiranya. “Alhamdulillah, gelaran ini memperoleh dukungan langsung dari sejumlah EO besar,” ujarnya.
Sejumlah burung hebat dan langganan juara sejumlah even akbar mampu mempertahankan reputasinya. Misalnya murai batu Black Dragon. Gaco orbitan Om Bonni N (Mahesa Ratu) ini menjuarai kelas utama Pasundan yang hanya melombakan murai batu umum dan ring, serta berhadiah Rp 20 juta untuk juara pertama.
Meski Black Dragon sebenarnya merupakan murai batu ring. Tapi Om Bonni menurunkannya di kelas umum dan tak terkalahkan lawan-lawannya. Posisi kedua dan ketiga ditempati murai batu See Son milik H Guntoro (Waas) dan Guntur andalan Om Dedy Halim (Bandung).
“Sebenarnya bisa saja Black Dragon saya turunkan di kelas ring. Namun saya lebih tertantang menurunkannya pada kelas umum yang persaingannya lebih keras. Terbukti sejak digantang, Black Dragon langsung mengeluarkan semua materi isiannya serta tonjolannya,” ungkap Om Bonni kepada omkicau.com.
Kemenangan Black Dragon ini merupakan rangkaian kesuksesannya dalam beberapa bulan belakangan ini. Sejumlah even besar pernah dijuarainya, antara lain Prabu Cup 2 Tangerang (12/3), Piala TVRI Pusat di Jakarta (19/3), dan Launching BnR Balitro di Bogor (26/3).
Kelas MB Ring Pasundan dimenangi Ketu, gaco andalan Om Andi Owen (Alvin Team / Duta Pakualam). Juara kedua diraih murai batu Solo 1 milik Sien Ronny SF (Surabaya). Murai batu Ketu juga terbaik di Kelas Pondok 279, disusul Jarum Neraka milik Om Roni (Pringbaya) serta Dahlia 46 (Sien Ronny SF).
Kelas lovebird berlangsung seru dan sangat prestisius, karena tiga lovebird fenomenal tampil bersamaan, yakni Kusumo milik Sigit WMP (279 Team), Awe We milik Om Indra Andong yang memperkuat Alvin Team / Duta Pakualam, dan Gombloh andalan H Helmi (279 Team).
Selain itu, sejumlah lovebird hebat lainnya juga turun di sini, misalnya Woyo-Woyo andalan Om Onie PG (Big Team), Ghoib milik Om Gibran (Pringbaya), Opium andalan Kurnia BF (279 Team), Kustono milik Om Aris (Surabaya), dan Elois milik Om Ade Sulistio / Yehezkiel (KKLB Bandung).
Panitia menggelar 11 sesi lovebird dewasa, termasuk tiga sesi bebas aksi. Dalam persaingan ketat antarjawara hebat, lovebird Gombloh dan Awe We tampil menjadi bintang lapangan. Gombloh andalan H Helmi (279 Team) mampu memenangi tiga kelas sekaligus, alias hattick, serta lima kali runner-up dan sekali juara 7.
Prestasi ini sungguh fantastik. Tampil sembilan kali, dan delapan di antaranya juara 1 atau 2. Apalagi lawan-lawan yang dikalahkannya merupakan gaco-gaco hebat.
Lovebird Awe We juga sukses mencetak hattrick. Selain itu, lovebird kebanggaan Om Indra Andong ini juga dua kali menempati posisi runner-up serta sekali juara tiga.
Lima kelas lainnya masing-masing dimenangi lovebird Alam milik Om Andi Owen, Kimcil milik Om Aris (Alvin Team / Duta Pakualam), Madu milik KRR (Paradise Team), serta Kusumo. Satu sesi lainnya tak tercatat (NN).
Selain moncer bersama lovebird Gombloh, Om Helmi juga sukses bersama cucak hijau Hard Rock. Burung ini menjuarai Kelas Radjawali dan juara 3 Kelas Ebod Strong.
Masih ada satu lagi kontestan yang mencetak hattrick, yakni kenari TC1 andalan Sien Ronny SF yang sehari-hari dirawat Om Eka Jr di Jakarta. Kenari standar kecil ini tidak hanya juara di kelas spesialisnya, tetapi juga unggul pula di kelas standar bebas.
Kemenangan hattrick kenari TC1, ditambah gelar juara pertama yang diraih kacer Black Jack, anis merah Semar, dan cucak jenggot Gimbal, mengantar Sien Ronny SF meraih juara umum single fighter.
Gelar juara umum bird club diraih Alvin Team / Duta Pakualam yang memenangi sejumlah kelas, antara lain melalui lovebird Awe We (hattrick), Kimcil, dan Bolo Bolo, murai batu Ketu (double winner) dan Eksekutor, kenari Nusantara dan Tong Setan, kacer Speed Iblis, dan pleci Chelsea.
Di sela-sela lomba, panitia Piala Pasundan memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh dan organisasi perburungan, antara lain Om Edy PLN, H Ojon, Om Achun Owen, Om Sofyan Juandi, H Rico, Om Sunarto, PBI, BnR, dan Ronggolawe Nusantara.
Secara keseluruhan, even akbar ini berlangsung sukses, meski sesi terakhir / penutup digelar sekitar pukul 21.15. Di akhir acara, panitia membagikan aneka doorprise, antara lain 1 unit sepeda motor. (d’one)
Selanjutnya, baca Hasil lomba burung berkicau Piala Pasundan (klik saja).