Zebra waxbill, atau nama aslinya orange-breasted waxbill / goldbreasted waxbill (Amandava subflava), merupakan jenis burung finch yang berasal dari Afrika. Namun karena banyak diternak di Australiia, kemudian dipasarkan ke mancanegara, banyak penggemar finch yang menganggap zebra waxbill berasal dari Negeri Kanguru. Jika berminat, berikut ini tips perawatan dan penangkaran burung zebra waxbill.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Goldbreasted waxbill memiliki postur tubuh paling kecil dibandingkan jenis burung finch lainnya. Panjang tubuh hanya sekitar 7 – 9 cm, sedangkan jenis finch rata-rata berukuran 10-12 cm. Paruhnya merah, tubuh atas dan sayap zaitun, sedangkan tubuh bagian bawah kuning terang. Pangkal ekor berwarna merah menyala.
Penampilannya yang imut dengan bulu berwarna cerah membuat burung ini cukup digemari kalangan finch mania di berbagai negara. Apalagi burung ini relatif mudah dipelihara maupun dikembangbiakkan, termasuk oleh pemula.
Di alam liar, zebra waxbill memiliki wilayah persebaran di selatan Gurun Sahara (Afrika) dan baratdaya Arab Saudi. Ada dua ras / subspesies zebra waxbill, yakni:
- Amandava subflava subflava, yang memiliki habitat di wilayah utara Gurun Sahara, mulai dari Senegal hingga Ethiopia.
- Amandava subflava clarkei, yang tersebar di wilayah selatan Afrika, mulai dari Gabon hingga selatan Kenya.
Amandava subflava clarkei / clarke’s waxbill mempunyai ukuran tubuh lebih besar, dengan penampilan bulu yang lebih berwarna. Sayangnya, ras ini sudah langka, sehingga jarang dipelihara atau diperdagangkan secara bebas.
Goldbreasted waxbill termasuk burung finch yang sangat aktif, memiliki karakter sosial dan ramah terhadap spesies burung lainnya. Namun memasuki musim kawin dan berkembang biak, burung ini bisa menjadi sangat teritorial.
Burung betina bisa dibedakan dari penampilan bulunya yang lebih kusam dan tak mempunyai garis merah di bagian atas matanya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jenis burung ini digemari karena mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya, termasuk ketika diternak dalam aviary, battery, maupun sangkar harian. Namun karena burung ini aktif dan lincah, sebaiknya Anda menggunakan kandang berukuran sedang. Selain itu, zebra waxbill juga bisa dipelihara bersama jenis burung finch lainnya di dalam kandang koloni.
Pakan harian yang perlu disiapkan adalah milet dan pakan bijian lainnya. Adapun pakan tambahan / extra fooding (EF) terdiri atas sayuran dan beberapa serangga kecil seperti ulat hongkong, kroto, dan rayap.
Tips penangkaran burung zebra waxbill
Meski termasuk burung sosial, zebra waxbill bisa berubah menjadi burung yang agresif pada saat berkembangbiak. Karena itu, apabila Anda berniat menangkarkannya, sebaiknya pasangan induk ditempatkan dalam kandang sendiri, alias jangan dicampur dengan burung lainnya, baik burung sejenis maupun berbeda spesies. Model kandangnya bisa battery, aviary, maupun sangkar harian.
Di alam liar, masa birahi burung ini akan memuncak pada akhir musim hujan atau menjelang musim kemarau. Tapi dalam penangkaran, burung bisa diatur birahinya melalui pemberian pakan dan suplemen seperti BirdMature.
Pemberian pakan yang sesuai bisa membantu mempercepat kondisi breeding, terutama sayuran hijau, milet, telur rebus, biji berkecambah, dan kroto. Agar penangkaran berjalan lancar, pilihlah induk yang berumur 1-4 tahun.
Tempat sarang sama seperti yang digunakan untuk beternak burung jenis finch lainnya. Biasanya, sarang berbentuk tertutup dengan pintu masuk yang lebih lebar. Bahan sarang bisa dibeli di toko / kios burung.
Burung betina akan bertelur sebanyak 3-5 butir, dan mulai mengeram setelah telur ketiga diletakkan. Kedua induk akan bergantian mengerami telur pada siang hari. Tetapi pada malam hari, hanya induk betina saja yang mengerami telur.
Telur akan menetas setelah dierami selama 11 – 14 hari. Selanjutnya, anakan burung akan dirawat dan diberi makan oleh kedua induknya. Anakan zebra waxbill sudah bisa keluar dari sarangnya saat berumur 17-21 hari. Tiga minggu kemudian, anakan sudah bisa mandiri.