Prestasi dan penampilan kacer Black Jack milik Om Rudy Yang (Jambi) hingga kini masih stabil. Ini sudah dibuktikannya dalam serangkaian even akbar yang diikutinya, bukan hanya di Jambi, tetapi juga di Pulau Jawa. Yang paling gress, burung ini tampil gemilang dalam Piala Pasundan di Bandung, Minggu (16/4), dengan menjuarai salah satu kelas, sekaligus memberi poin bagi Sien Ronny SF yang tampil sebagai juara umum single fighter.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Target selanjutnya? Om Rudy Yang berencana menampilkan kembali kacer Black Jack dalam even akbar lainnya di Jawa, yakni B16 Cup di Tangerang, Minggu (30/4) mendatang. Harapannya, Black Jack kembali bersinar dengan menjuarai salah satu dari empat kelas yang dimainkan.
Selama dua tahun lebih di tangan Om Rudy, prestasi Black Jack tak pernah memudar. Nyaris setiap even akbar diiikuti bisa dimenanginya, baik di Jambi, even regional dan nasional di Sumatera, serta even-even penting lainnya di Jawa.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Black Jack pernah menjuarai Royal Cup 2016 di Jakarta, lantas memenangi even-even regional di Jambi seperti Angkasa Cup (15/1) dan Hose BF Cup (12/3). Bulan lalu, Black Jack kembali main di Jawa, yakni Soeharto Cup IV di Candi Borobudur, Magelang (26/4), meski hanya masuk enam besar.
Salah satu prestasi terbaiknya adalah ketika mendapat penghargaan sebagai kacer terbaik dalam gelaran 3th Anniversary Tak Gendong BC di Palembang (12/2). Saat itu, Black Jack menang hattrick, bahkan nyaris quattrick (juara 1,1,1, dan 2).
Puncaknya terjadi pekan lalu, ketika kacer Black Jack meraih juara pertama dalam even nasional Piala Pasundan di Bandung (16/4). Saat itu Om Rudy tidak bisa mengawal langsung gaconya. “Saya titipkan ke Om Arun, yang mengawalnya dengan baik, sekaligus mendukung amunisi Sien Ronny SF,” ujarnya.
Mencermati kualitas materinya, wajar jika prestasi kacer Black Jack bisa bertahan cukup lama. Bukan hanya durasi kerjanya yang maksimal sejak awal digantang hingga akhir penilaian, tetapi volumenya pun dahsyat, didukung materi irama lagunya yang hebat. Materi isiannya terdiri atas tembakan cililin, cucak jenggot, jalak papua, lovebird, rambatan, kolibri ninja, dan lain-lain.
Perawatan harian dan setelan lomba kacer Black Jack
Lantas, bagaimana perawatan harian kacer Black Jack, dan persiapannya menjelang lomba? Sebenarnya, perawatan harian dan setelan lomba burung ini nyaris sama. Sehari-hari, kacer Black Jack diberi 10 ekor jangkrik, masing-masing 5 ekor pada pagi dan sore hari. Kroto diberikan secukupnya.
Dua hari sebelum lomba, porsi jangkring dinaikkan menjadi 20 ekor, masing-masing 10 ekor pada pagi dan sore hari. Pada hari lomba, burung kembali diberi 10 ekor jangkrik.
Mandi dilakukan dua kali sehari: pagi dan sore. Pada hari lomba, sebelum dibawa ke lapangan, burung juga harus dimandikan dulu. Begitu pula sore hari selepas berlaga, Black Jack kembali dimandikan.
Penjemuran dilakukan setiap pagi, sekitar pukul 07.00 – 08.00. Durasi penjemurannya tidak berlebihan, tidak lebih dari satu jam. “Kecuali dua hari menjelang lomba, burung sudah tidak dijemur lagi. Cukup diistirahatkan dan sangkarnya full krodong,” jelasnya.
Dua kali seminggu, yaitu Selasa dan Kamis, burung dimasukkan ke kandang umbaran. Selain menguatkan fisik dan staminanya, pengumbaran ini akan memberi kesempatan bagi kacer untuk beraktivitas dalam ruangan yang luas, sehingga bisa melepas potensi stres.
Hanya dengan perawatan seperti inilah, prestasi kacer Black Jack terus mengorbit dalam berbagai even di Sumatera dan Jawa. “Semoga kacer Black Jack bisa moncer lagi di B16 Cup, mohon doanya,” tandas Om Rudy Yang. (d’one)