Di tengah kesibukan membuka kios burung, Om Sokib masih sempat menggantang burung di lapangan. Bahkan kicaumania asal Godong, Kabupaten Grobogan, itu juga dipercaya menjabat ketua Ronggolawe Nusantara (RN) DPC Grobogan yang bermarkas di Godong.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Salah satu gaco andalannya di lapangan adalah cucak hijau Sengketa. Prestasinya tidak perlu diragukan lagi, khususnya dalam berbagai ajang latber dan lapres di seputaran Grobogan. Sengketa bahkan pernah moncer dalam lomba burung berkicau Piala Lawangsewu di Semarang, 16 April lalu.
Prestasi double winner maupun hattrick juga pernah diraihnya, antara lain dalam Latber Cindelaras BC, Mekarsari Independen, Latpres Kampoeng Loe Gue, dan masih banyak lagi.
Cucak hijau Sengketa mempunyai beberapa keunggulan, terutama materi lagunya. Mentalnya juga telah teruji, karena sehari-hari ditempatkan di kios burung yang dekat dengan jalan raya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kalau bertarung di lapangan, Sengketa kerap menampilkan ciri khasnya seperti ngentrok jambul, sambil mengeluarkan lagu-lagu isiannya yang cukup komplet, mulai dari cucak jenggot, pelatuk sampit, walang kecek, perenjak betina, hingga cililin.
Om Sokib tak perlu merogoh kocek cukup dalam untuk mendapatkan Sengketa. “Burung ini saya pantau cukup lama dalam beberapa even latberan di sekitar kios saya. Setelah mantap, saya langsung berunding dengan pemiliknya, dan akhirnya saya beli dengan harga yang ramah di kantong” ungkapnya.
Untuk perawatan harian cucak hijau Sengketa, Om Sokib menggunakan pakan Ebod Jaya yang notabene memayungi organisasi Ronggolawe Nusantara. Pakan tambahan atau extra fooding (EF) berupa jangkrik (5 ekor pagi / 5 ekor sore).
Agar burung selalu sehat dan aktif bergerak, Om Sokib tak hanya mengandalkan pakan dan vitamin saja. Dia juga rajin membersihkan sangkar setiap hari, serta memandikan Sengketa dua hari sekali.
Apabila mau dilombakan, maka sehari sebelumnya (H-1) porsi jangkrik ditingkatkan menjadi semaunya burung. Hal ini dipertahankannya sampai pada hari lomba, atau sebelum burung naik gantangan.
Sebenarnya sudah banyak pemain cucak hijau yang ingin meminang Sengketa. Tetapi karena nilai mahar yang mereka tawarkan belum sesuai dengan harapan, Om Sokib enggan melepasnya. “Namun kalau ada yang memberi penawaran bagus, tentu akan saya lepas,” tandas Om Sokib. (neolithikum)