Sudah dua tahun terakhir ini cendet John Legend menjadi andalan Om Wawan (ABF Team Pati) dalam berbagai kejuaraan di Blok Tengah. Prestasinya tak hanya di wilayah timur pantura Jawa Tengah, namun kerap diraihnya pula di Semarang, Ungaran, hingga Jogja.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Wawan mendapatkan cendet ini dalam sebuah latberan sore di Pati, tahun 2015, berdasarkan hasil pantauan Om Sondong. “Saat itu saya lihat kinerjanya bagus, bandel di gantangan. Lalu saya sampaikan kepada Om Wawan, yang akhirnya setuju membelinya,” ungkap Om Sondong yang dipercaya menangani perawatan sehari-hari cendet John Legend.
Benar saja, begitu di tangan Om Wawan, John Legend tak henti-henti memberinya trofi. Kalau dihitung, koleksi trofi dan piagamnya sudah mencapai ratusan. Selama dua tahun, burung ini sudah membukukan 12 double winner.
Berikut ini sebagian prestasi mengesankan yang pernah diraih pentet John Legend:
- Nasmoco Cup, Semarang (double winner)
- Adjisaka Cup, Sulursari (double winner)
- Dandim Cup Jepara (juara 1)
- Launching PBI Jepara (juara 1)
- XXX AJT Cup, Semarang (double winner)
- Nescafe Cup, Pati (double winner)
- Launching Lindu Aji Cup, Ungaran (double winner)
- Sadang Koprol Cup, Kudus (double winner)
- Silobur Cup, Kudus (double winner)
- Plaza Cup 2017, Semarang (juara 3 dan 9)
- Valentine Cup 2017, Jogja (juara 4)
John Legend mempunyai beberapa ciri khas, antara lain berdiri satu titik (nagen) saat tampil di lapangan, serta bergaya nyeklek seperti burung tledekan yang jarang dimiliki cendet pada umumnya.
Jika sudah nyeklek, John Legend akan mengeluarkan seluruh materi lagunya yang merupakan kombinasi nada burung gereja tarung, manggaran / wiceh (“kolibri kelapa”), sogok ontong, lovebird, dan lain-lain.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Lagu-lagu itu dibawakannya dalam durasi panjang yang diulang-ulang, namun tetap jernih atau kristal. Powernya juga tembus,” ujar Om Wawan.
Perawatan harian dan setelan lomba cendet John Legend
Om Sondong yang setiap hari menangani John Legend mengatakan, perawatan harian burung ini hampir sama seperti cendet-cendet lainnya. Mandi cukup dua hari sekali, yakni setiap Selasa dan Kamis.
Extra fooding (EF) berupa jangkrik diberikan setiap pagi dan sore hari, masing-masing lima ekor. Namun kalau sorenya mau turun dalam even latberan, maka porsi jangkrik diubah menjadi 10/10.
Apabila Minggu mau mengikuti lomba, maka persiapan atau setelan lomba dimulai dua hari sebelumnya (H-2), atau Jumat. Dalam hal ini, burung diberi kroto full. Hal ini berlanjut pada H-1. Bedanya, pada H-1, burung dimandikan.
Pada hari lomba, sebelum berangkat ke lapangan, burung dimandikan dulu. Setelah itu diberi jangkrik (5 ekor). Kalau sudah di lapangan, maka sekitar 30 menit sebelum naik gantang, John Legend diberi EF ulat hongkong sebanyak 10 ekor.
Dengan perawatan yang tidak terlalu sulit, cendet John Legend rajin berprestasi. Sudah banyak kalangan pemain yang berminat meminang John Legend, dengan penawaran tertinggi mencapai Rp 60 juta.
“Sayangnya, calon pembeli membatalkan niatnya, karena saat dipantau di lapangan, kinerjanya kurang maksimal. Saat itu John Legend memang sedang memasuki masa awal ngurak. Mungkin juga burung ini masih mau ikut saya, he… he… he…,” kata Om Wawan.
Sejak itu, Om Wawan tidak mau terlalu ngoyo untuk menjual John Legend. Namun kalau ada penawaran menarik, tentu dia akan mempertimbangkannya kembali. (neolithikum)