Snot adalah penyakit pernafasan yang biasa menyerang unggas, termasuk ayam dan burung-burung kicauan, yang memiliki gejala klinis awal berupa ingus / lendir yang keluar dari lubang hidung. Dalam kondisi parah, penyakit snot akan menyerang bagian mata, sehingga membengkak dan berair. Jika penyakit ini dibiarkan tanpa segera ditangani, akibatnya bisa sangat fatal: kematian. Untuk mencegahnya, berikut ini pertolongan pertama untuk lovebird yang terkena snot.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam kondisi normal, burung akan sesekali bersin dan mengeluarkan cairan bening dari lubang hidungnya sebagai upaya mereka membersihkan ujung terluar dari saluran pernafasannyanya. Jika kondisi ini tidak disertai gejala lain, tentu hal ini tak perlu dikhawatirkan, karena memang merupakan sebuah kewajaran.
Namun jika frekuensi bersin terlalu sering, apalagi disertai beberapa gejala lain seperti makin melemahnya kondisi burung, lubang hidung selalu ingusan, dan sebagainya, maka perlu segera diberikan penanganan yang tepat. Berikut ini beberapa faktor penyebab burung sering mengalami bersin:
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
- Iritasi dari debu dan / atau bulu
- Infeksi bakteri
- Infeksi jamur
- Kekurangan gizi
- Adanya benda asing di dalam lubang hidung dan / atau bagian lain di dekatnya
Jika masalah ini tidak segera ditangani, maka bisa berakibat fatal. Infeksi yang terjadi pada saluran pernafasan akan mendesak cairan hingga ke sekitar matanya. Saat itulah mata burung akan membengkak dan kerap mengeluarkan cairan.
Kalau tetap tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, maka infeksi bisa merembet pada jaringan tubuh yang lain. Ketika mata sudah membengkak dan selalu berair, kemungkinan besar burung mengalami snot.
Untuk memastikan apakah burung, termasuk lovebird, mengalami snot, ada beberapa gejala lain yang menyertai, yakni:
- Kondisi burung makin melemah, ditandai dengan perilakunya yang menjadi kurang aktif, sering mengantuk, menyelipkan kepala di bawah sayap, sering turun / rontok bulu, dan sebagainya.
- Kehilangan nafsu makan atau bahkan lovebird berhenti makan.
- Lovebird kesulitan bernafas. Hal ini dapat dilihat dari perilakunya: burung bernafas sambil membungkuk dan memanjangkan lehernya, serta sambil membuka paruhnya (ngap-ngapan), atau saat bernafas ekornya sering naik-turun.
- Bagian mata yang membengkak terlihat kemerah-merahan, terkadang disertai dengan keluarnya cairan.
- Lovebird sering terlihat memejamkan / menutup kelopak matanya.
Sebagai bentuk pertolongan pertama terhadap lovebird yang mengalami infeksi pernafasan atau snot, berikut ini beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan:
- Pindahkan lovebird ke sangkar lain, lalu sangkar lamanya dibersihkan dengan desinfektan khusus burung (misalnya FreshAves yang terbukti efektif dan ampuh).
- Berikan pakan secara teratur, terutama pakan tambahan berupa buah dan sayuran.
- Jemur burung hanya pada pagi hari saja, dengan dengan durasi tidak lebih dari 30 menit.
- Gantangkan sangkarnya di tempat teduh dan jauh dari keberadaan burung piaraan lainnya, karena penyakit ini bisa menular melalui kontak udara.
- Segera obati lovebird dengan StopSnot yang diteteskan langsung sebanyak 1-2 tetes pada paruh/mulutnya setiap pagi dan sore hari.
- Usaplah bagian mata lovebird yang bengkak dengan air hangat, menggunakan media kapas atau kertas tisu, setiap pagi dan sore hari.
Demikian tips dan cara pertolongan pertama untuk mengatasi burung lovebird yang terkena snot.