Wajah bopeng, penuh luka, akibat perawatan kurang tepat dari pemilik sebelumnya, pernah menjadi salah satu ciri khas kacer Bonyok orbitan Om Deny (Lowo Ijo SF). Luka-luka ini terjadi saat kacer hasil tangkapan hutan itu masih liar, dan pemilik pertamanya belum tahu solusi untuk membuatnya jinak. Alhasil, burung stres dan kerap menabrakkan tubuhnya ke jeruji sangkar hingga terluka.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Suatu ketika, si pemilik membawanya dalam even latberan di Pasar Burung Purwodadi. Saat itu kacer Bonyok masih terlihat liar. Tapi Om Yanto, kiermaster andalan Om Deny, melihat kacer ini masih bisa dipoles dan diorbitkan.
“Saat itu kondisinya masih bahan, namun saya lihat punya prospek cerah. Saya sarankan kepada Om Deny agar meminangnya. Akhirnya si pemilik mau melepasnya, sebab bingung mengatasi kacer yang sering nabrak-nabrak sangkar,” tutur Om Yanto, yang kemudian dipercaya Om Deny sebagai joki dan perawat kacer Bonyok.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Meski buruk rupa, alias wajahnya bopeng, Om Deny sayang sekali terhadap kacer Bonyok. Burung ini pernah terlepas dari sangkarnya, saat berlomba di tempat yang agak jauh, kendati akhirnya balik lagi ke dalam sangkar.
Sejak itu, Om Deny jarang melombakan kacer Bonyok ke lokasi yang terlalu jauh dari Grobogan yang menjadi domisilinya selama ini. Bahkan ketika rekan-rekan Lowo Ijo SF berlaga ke Semarang pun, Om Deny tidak menyertakan kacer Bonyok.
Tidak heran kalau sebagian prestasi kacer Bonyok juga diraihnya dalam even-even di Grobogan, atau wilayah terdekatnya seperti Blora. Hampir setiap gelaran yang diikuti mampu dimenanginya. Bahkan beberapa kali meraih double winner, antara lain Dandim Cup Purwodadi, Bupati Cup Blora, Bal’s BC Kunduran, BnR Wirosari, Laskar BC Kuwu, dan Latber Rajawali Kunduran.
“Yang paling membanggakan saya saat burung ini meraih juara dua dan empat dalam Taman Jati Cup I di Bojonegoro, Jawa Timur. Sebab musuh-musuhnya dari Blok Timur terkenal beringas,“ jelas Om Deny.
Kacer Bonyok memiliki beberapa kelebihan, misalnya bergaya ngerol disertai speed rapat, juga pose nyeklek. Tembakannya didominasi suara cucak jenggot dan lovebird, dengan volume yang tembus.
Perawatan harian dan setelan lomba kacer Bonyok
Berikut ini tips perawatan harian kacer Bonyok yang diberikan Om Yanto selaku perawat andalannya, mulai Senin hingga Kamis:
- Setiap pagi, sekitar pukul 07.00, kacer Bonyok mandi dalam karamba.
- Pakan utama berupa voer curah, ditaburi sedikit voer insect blend. Adapun pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa jangkrik 5 ekor.
- Usai mandi, burung dijemur sekitar 30 menit.
- Setelah dianginkan sejenak, burung kemudian dikerodong dan ditempatkan di teras rumah hingga pukul 13.00.
- Pukul 13.00, kerodongnya dibuka hingga pukul 17.00.
- Sore hari, burung kembali diberi jangkrik sebanyak 5 ekor.
- Petang hari, burung dimasukkan ke dalam rumah dalam kondisi tanpa kerodong hingga pagi hari.
Jika mau dilombakan, maka setelan lomba dimulai dua hari sebelumnya (H-2), dengan beberapa poin sebagai berikut:
- Pada H-2 (Jumat), sebagian besar perawatan masih sama seperti harian. Hanya saja, porsi jangkrik ditambah menjadi 10 ekor pada pagi hari dan 10 ekor pada sore hari.
- Malam hari hingga pagi tiba, burung disimpan dalam kondisi full kerodong.
- Perlakuan pada H-1 sama seperti H-2.
- Pada hari lomba (Minggu), porsi jangkrik ditambah menjadi 15 ekor (diberikan usai mandi).
- Selanjutnya, burung dibawa ke arena lomba dalam kondisi sangkar full kerodong.
- Sekitar satu sesi sebelum naik gantang, kerodong dibuka serta burung kembali diberi 5 ekor jangkrik.
- Sore hari, perawatan kembali seperti harian.
Seiring perjalanan waktu, bekas luka pada wajah kacer Bonyok kini sudah menghilang. Banyak kacer mania yang berminat meminangnya, dua diantaranya mengajukan penawaran yang sama: Rp 17,5 juta.
Tetapi karena masih sayang, Om Deny saat ini memang belum berniat menjual kader Bonyok kepada siapapun. “Cukup berat untuk melepas Bonyok. Meski buruk rupa, penampilannya selalu membuat saya terkesan,” tandas Om Deny. (neolithikum)