Kenari Jaguar: Tanpa buah dan sayur rajin berprestasi

Kenari Jaguar termasuk burung yang menyenangkan pemiliknya, Om Dimas Krisna dan Om Syarif (Zona Putu Mbah Sis). Perawatannya relatif mudah, bahkan tanpa buah dan sayur. Meski demikian, stamina dan performanya di lapangan tetap terjaga, serta stabil di jalur prestasi (hampir selalu masuk tiga besar).

Menurut Om Dimas, kenari Jaguar dibeli dari seorang temannya ketika masih anakan. Melalui tangan dinginnya, kenari hasil persilangan yorkshire dan AF ini menjelma menjadi burung sarat prestasi.

“Sekarang kenari Jaguar sudah berumur 2,5 tahun. Settingan lomba sudah beberapa kali berubah. Tapi settingan yang sekarang paling pas, karena terbukti sering menuai prestasi,” kata Om Dimas.

April lalu, kenari Jaguar sukses meraih double winner dalam even BnR Magelang. Bahkan dalam dua hari ini saja, Jaguar meraih juara satu dalam Latpres BKM (17/6) dan runner-up di Latpres BnR Wonosari (18/6). Dalam sebulan, kenari Jaguar bisa mendapatkan 15 trofi.

Dengan perawatan sederhana, Jaguar nyaris tak pernah istirahat. Hampir setiap hari burung ini tampil dalam even latber, latpres, maupun lomba burung. Ini membuktikan bahwa Jaguar merupakan kenari fighter.

Om Dimas punya kiat tersendiri dalam merawat kenari Jaguar agar performanya stabil ketika ikut lomba, meski tak pernah diberi buah dan sayur. “Sebab kalau diberi sayur dan buah apel, performanya justru menurun,” jelasnya.

Agar staminanya tetap kuat, Om Dimas memberikan pakan khusus kenari dari dua produk berbeda. Kedua pakan tersebut dioplos jadi satu, dengan takaran 1 : 1. Burung hanya diberi pakan pada pagi hari saja, plus vitamin khusus kenari.

“Setiap pagi, kenari Jaguar dimandikan dengan cara disemprot halus, lalus dijemur sebentar. Seminggu sekali full di kandang umbaran. Hal paling utama adalah saat digantang harus dicas dulu dengan kenari-kenari lainnya,” tambah Om Dimas.

Suara kicauan kenari Jaguar terdengar panjang, dengan durasi hingga 1,5 menit. Salah satu ciri khasnya adalah volume cengkoknya yang istimewa. Usai digantang, kenari Jaguar harus dipisah dari burung jenis lainnya, karena bisa mempengaruhi kinerja berikutnya.

Dengan prestasinya selama ini, tak heran jika banyak pemain yang ingin meminang kenari Jaguar. Tapi Om Dimas memang belum berminat menjualnya. Selain sulit mendapatkan kenari yang mudah dalam perawatannya, Jaguar juga masih menjadi andalan timnya: Zona Putu Mbah Sis.

Om Dimas juga ingin menampilkan kenari Jaguar dalam even akbar Piala Raja 2017 di Candi Prambanan, Jogja, 24 September mendatang. Dia beserta timnya optimistis mampu meraih hasil terbaik dalam even tersebut.

Setiap burung memang memiliki karakter yang berbeda-beda dari burung sejenis lainnya. Namun kenari Jaguar memiliki karakter yang hampir sama dengan kenari Kopi Atjeh (dulu milik Om Dwi, tapi sekarang sudah dibeli Om Iwan Nira, rekan setimnya di Koboi SF).

“Sepintas memang sama. Sebab kalau sering diistirahatkan di rumah, performanya justru akan menurun. Begitu pula soal makanannya. Selain itu, karena termasuk kenari fighter, Jaguar sebisa mungkin harus dijauhkan dari burung-burung sejenis,” tandasnya. (Galuh Candra)