Burung kedasi mirip srigunting –Beberapa jenis burung srigunting sudah dikenal para kicaumania. Tapi tak sedikit kicaumania yang terkecoh oleh penampilan burung kedasi yang mirip srigunting. Sedikitnya ada tiga spesies / jenis burung kedasi mirip srigunting.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam literatur perburungan internasional, burung kedasi mirip srigunting dikenal degan nama drongo-cuckoo, yaitu kelompok burung yang termasuk dalam genus Surniculus dari keluarga Cuculidae. Mereka masih berkerabat dengan burung kedasi / wiwik, yang dikenal sebagai parasit karena kerap menitipkan telurnya pada sarang milik jenis burung lain.
Lihat juga: Burung kedasi, tak secantik namanya
Berbeda dari jenis kedasi pada umumnya, drongo-cuckoo memiliki penampilan mirip srigunting. Banyak kicaumania yang terkecoh oleh penampilannya, lalu menganggapnya sebagai srigunting. Mereka baru sadar telah memilih burung yang salah setelah membandingkannya dengan burung srigunting yang asli.
Jika srigunting pandai meniru suara burung lain, maka burung kedasi mirip srigunting hanya memiliki suara kicauan monoton. Sepintas terdengar mirip suara kedasi, tapi dengan nada tidak berirama alias satu arah saja. Suara burung kedasi bahkan bisa mengalun dan membuat bulu kuduk merinding.
Sebenarnya ada empat burung kedasi mirip srigunting, namun hanya ada tiga spesies yang bisa dijumpai di Indonesia. Keempat spesies itu adalah:
- Kedasi maluku / moluccan drongo-cuckoo (Surniculus musschenbroeki)
- Kedasi utara / fork-tailed drongo-cuckoo (Surniculus dicruroides)
- Kedasi hitam / square-tailed drongo-cuckoo (Surniculus lugubris)
- Kedasi filipina / philippine drongo-cuckoo (Surniculus velutinus) yang hanya ada di Filipina.
1. Kedasi maluku
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kedasi maluku termasuk burung endemik Indonesia, dengan wilayah persebaran di Sulawesi dan Butung ke timur sampai Obi, Bacan, dan Halmahera (wilayah utara Maluku).
Sepintas penampilannya mirip burung srigunting, dengan tubuh berwarna hitam keunguan. Namun jika diperhatikan lebih seksama akan terlihat beberapa perbedaan mencolok, antara lain:
- Ukuran tubuh lebih kecil, dengan panjang 23 cm.
- Pada tengkuknya terdapat totol-totol putih.
- Ketika bertengger akan terlihat jelas totol-totol putih di bagian paha yang menjadi ciri khas semua jenis kedasi.
- Pada burung remaja, totol-totol putih akan terlihat lebih banyak di bagian tenggorokan, dada, dan penutup ekor bawahnya.
2. Kedasi utara
Kedasi utara atau sering juga disebut kedasi ekor-garpu memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada kedasi maluku, dengan panjang sekitar 25 cm. Burung ini juga mirip srigunting, apalagi bentuk ekor menggunting seperti garpu.
Namun jika diperhatikan lebih seksama, ada beberapa perbedaan cukup mencolok, antara lain:
- Bentuk paruhnya tipis dan sedikit melengkung.
- Terdapat garis-garis putih di bagian tungging dan sisi ekornya.
- Terdapat totol-totol putih di bagian tengkuknya.
- Ukuran tubuh srigunting lebih besar, yaitu 27 – 32 cm.
Burung kedasi utara terdiri atas dua subspesies / ras dengan wilayah persebaran di seluruh Asia. Namun ada beberapa perbedaan di kalangan para ahli terkait wilayah persebarannya
Versi BirdLife:
- Surniculus dicruroides dicruroides memiliki wilayah persebaran di Sub-Benua India, wilayah selatan Tiongkok, Myanmar, dan wilayah utara Vietnam. Pada musim dingin, burung ini bermigrasi ke Indochina, Semenanjung Malaysia, Sumatera dan Pulau Nias), Jawa, dan Kepulauan Natuna.
- Surniculus dicruroides stewarti memiliki wilayah persebaran di Sri Lanka dan wulayah selatan India.
Versi IOC:
- Surniculus dicruroides dicruroides memiliki wilayah persebaran di Himalaya, serta wilayah tengah dan selatan India. Pada musim dingin, burung bermigrasi sampai ke Semenanjung Malaysia dan Sunda Besar.
- Surniculus dicruroides barussarum memiliki wilarah persebaran mulai dari Nepal hingga wilayah timur-laut India, wilayah timur Bangladesh, Myanmar, Indochina, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Bangka, Kalimantan, dan wilayah barat-daya Filipina.
3. Kedasi hitam
Kedasi hitam mempunyai ukuran tubuh seperti kedasi maluku, yaitu panjang 23 cm. Tubuhnya diselimuti bulu hitam mengkilap seperti burung srigunting. Jika tidak mau terkecoh, simak perbedaannya berikut ini:
- Kedasi hitam memiliki ukuran tubuh jauh lebih kecil daripada burung srigunting.
- Terdapat bulu putih di bagian paha dan sisi bawah bulu terluar dari ekornya.
- Iris mata burung jantan berwarna cokelat, sedangkan iris mata burung betina berwarna kuning.
- Memiliki gerakan dan gaya terbang yang sangat jauh berbeda atau tak segesit dan seaktif srigunting.
Ada dua ras / subspesies burung kedasi hitam, yaitu:
- Surniculus lugubris barussarum: tersebar dari Nepal, wilayah timur-laut India, wilayah timur Bangladesh, hingga Myanmar, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Bangka, Kalimantan, dan wilayah barat-daya Filipina.
- Surniculus lugubris lugubris: tersebar di pantai barat-daya India, Sri Lanka, Jawa, dan Bali.
Itulah tiga jenis burung kedasi mirip srigunting. Untuk mengenal lebih jauh burung srigunting, simak artikelnya di sini: 12 Spesies burung srigunting di Indonesia dengan suara kicauannya. Semoga bermanfaat.