Kenari Jutek makin membanggakan pemiliknya, Om Rino, kicaumania yang mukim di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Prestasi demi prestasi pun terus diukirnya, mulai dari Presiden Cup IV, Piala Gubernur Banten, hingga Piala Rektor Universitas Budi Luhur Jakarta, 17 Agustus lalu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kenari jenis AF warna kuning ini sebenarnya baru setahun di tangan Om Rino, dan sehari-hari ditangani mekanik andalannya, Om Erwin. Namun koleksi trofi dan piagamnya sudah seabrek, baik dalam even lokal, regional, maupun nasional. Burung ini kerap moncer di kelas standar kecil.
Prestasi paling mengesankan tentu saja Presiden Cup IV di Jakarta, 2 Oktober 2016. Saat itu kenari Jutek yang memperkiat 279 Team meraih juara 1 di Kelas Standar Kecil Menteri.
Sebelumnya, dalam Piala Gubernur Banten di Serang, 29 September 2016, Jutek juga memenangi Kelas Standar Kecil Badak Bercula. “Saat itu, Jutek memperkuat Alvin Team,” ujar Om Rino.
Kenari Jutek memiliki materi lagu dengan cengkok mewah, durasi kerja maksimal, volume kencang, dan gayanya yang aduhai.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Perawatan harian kenari Jutek
Selain materinya yang bagus, performa kenari Jutek tak lepas dari tangan dingin Om Ewin yang selama ini dikenal sebagai pengorbit kenari unggulan.
“Karena di rumah ada beberapa ekor kenari, maka Jutek sehari-hari dikerodong. Kerodong baru dibuka jika mau dimandikan, dianginkan, atau dijemur sepintas,” jelas Om Erwin.
Setiap pagi, kerodong dibuka, dan burung langsung dianginkan sambil bersih-bersih kandang. Setelah itu, Om Erwin menyiapkan cepuk berisi air, lalu dimasukkan ke sangkar untuk keperluan mandi kenari Jutek.
Burung dibiarkan mandi sendiri menggunakan cepuk yang sudah terisi air bersih. Tapi ada yang berbeda dari air yang digunakan untuk mandi Jutek. Ya, Om Erwin selalu menggunakan air dingin.
Bukan diambil dari kulkas, melainkan air biasa yang dicampur dengan sedikit es batu. Kenari Jutek pun sangat menyukai cara mandi seperti ini.
Beres mandi, kenari langsung dijemur, dengan durasi hanya sekitar 1 jam. Selesai dijemur, burung lalu diangin-anginkan, sambil diberi extra fooding (EF) berupa sayuran daun pokcay. Pemberian sayuran ini dilakukan setiap hari.
Sekitar pukul 12.00, burung langsung dikerodong untuk beristirahat. “Khusus pada hari lomba, sayuran tidak saya berikan. Sebagai gantinya adalah sepotong telur puyuh rebus dan sedikit jagung muda,” kata Om Erwin lagi.
Seminggu sekali (biasanya hari Senin), kenari Jutek dimasukkan ke kandang umbaran sekali, sejak pagi hingga sore hari. Setelah itu dikembalikan ke sangkar harian dan dikerodong untuk beristirahat.
Melalui perawatan seperti inilah, penampilan kenari Jutek makin stabil. Kini gaco andalan Om Rino siap menghadapi even-even akbar. “Semoga masih bisa berprestasi,” kata Om Rino. (d’one)