Lovebird Rossiddin termasuk salah satu jawara Sumatera yang paling sering mengikuti lomba di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan tentu saja Sumatera. Gaco andalan Om Isan Fadjrian, pemilik Svnjaya Bird School and Farm (BSF) Pekanbaru, itu sekarang menjalani tur kedua di Kalimantan dan Sulawesi. Tur pertama dilakoninya tahun lalu di Sumatera dan Jawa.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kita lihat hasil tur pertama (2016). Saat itu, lovebird Rossiddin dalam waktu 112 hari nonstop berhasil meraih 387 trofi dan 428 piagam selama mengikuti even-even di Jawa dan Sumatera. Jika dirata-rata setiap hari meraih 3-4 trofi / piagam.
Saat artikel ini ditayangkan, lovebird Rossiddin sudah menjalani tur keduanya selama 34 hari. Hasilnya sungguh mencengangkan. Burung ini mampu meraih 138 trofi, atau rata-rata 4-5 trofi setiap hari.
Om Isan ingin membuktikan bahwa perawatan burung lomba pun dapat dilakukan sambil berkeliling Nusantara, dan dalam jangka waktu lama.
“Selama tur, baik tahun lalu maupun tahun ini, Iddin (panggilan lovebird Rossiddin) tiap hari sanggup mengikuti delapan sampai 12 sesi. Itu setiap hari lho, tanpa jeda,” jelasnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Untuk transportasi, dia menggunakan mobil. Malam harinya, Om Isan akan beristirahat di hotel, atau sering juga tidur di rumah sahabat kicaumania yang kebetulan menawarinya menginap.
Mengenai tujuan mengadakan Tur Gantang Iddin se-Nusantara, Om Isan menjawab, dia hanya ingin membangkitkan gairah lovebird mania pemula. Melalui tur ini, dia mau menunjukkkan bahwa Iddin bukan hanya teori belaka. Para pemula perlu tahu dengan mata kepala sendiri bagaimana Iddin saat beraksi di lapangan.
Penawaran tertinggi Rp 600 juta
Berkat prestasinya di berbagai even lintas-EO dan lintas-pulau, banyak pemain yang ingin meminang lovebird Rossiddin. Penawaran tertinggi sejauh ini mencapai Rp 600 juta. Penawaran ini sama seperti harga lovebird Biang Kerok (Biker) orbitan Om Dian Eot (Bandung) yang dua pekan lalu dibeli Mr Prio Sutrisno (AK-47 Bandung) sebesar Rp 600 juta.
Sebelum ditawar Rp 600 juta, Iddin pernah ditawar Rp 150 juta saat menjuarai lima kelas (quintrick) dalam lomba burung berkicau Gagak Hitam Cup 2 di Batam, 30 Oktober 2016.
Satu minggu kemudian, Iddin mampu membayangi lovebird Awe We dalam even Bank Sumsel Cup di Palembang (6/11/2016). Awe We tampil ngedan dengan menjuarai 11 kelas sekaligus.
Adapun lovebird Rossiddin main tujuh sesi, enam di antaranya juara 2 serta sekali juara 5. Saat itulah ada pemain yang menawar Iddin seharga Rp 300 juta. Namun Om Isan menolaknya secara halus.
Sejak itulah, dari hari ke hari, lovebird Rossiddin terus mengukir prestasi di sejumlah daerah termasuk dalam tur keduanya tahun ini.
Karena sering menjuarai lomba, latber, maupun latpres, Iddin pernah dicekal panitia penyelenggara di kota tertentu. Panitia khawatir lovebird lainnya tak kebagian gelar akibat semua sesi disapubersih Iddin.
Om Isan sudah berjanji tak akan menjual lovebird Rossiddin, apapun kondisinya dan berapapun nilai maharnya. “Sebab Iddin sudah menjadi berkah buat keluarga dan teman-teman kicaumania,” tandas dia.
Artikel ini merupakan bagian pertama dari serangkaian kisah inspiratif lovebird Rossiddin mlik Om Isan Fadjrian, yang bakal mencengangkan para lovebird mania di Indonesia. Makanya, update terus perkembangannya di omkicau.com. (neolithikum)