Cara melatih burung cockatiel di luar sangkar –Cockatiel atau dikenal dengan sebutan falk / palek termasuk jenis burung paruh bengkok yang memiliki tingkat kecerdasan mirip kakatua. Itu sebabnya, cockatiel juga kerap mendapat julukan sebagai kakatua mini. Selain cerdas, burung ini mudah jinak dan mudah dilatih. Tidak sedikit penggemar yang yang merawatnya tanpa sangkar.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Cockatiel memang bukan burung lokal Indonesia. Keberadaannya di pasar burung umumnya merupakan hasil ternak dari para breeder di mancanegara, meski ada juga beberapa peternak Indonesia yang sudah sukses menangkarnya.
Burung ini berasal dari Australia, dan termasuk anggota keluarga kakatua (Cacatuidae). Selain cepat beradaptasi dan mudah jinak, cockatiel juga kerap dijadikan alternatif hewan peliharaan selain kucing dan anjing.
Kemampuannya dalam meniru suara pun tak kalah hebat dari burung kakatua. Cockatiel mampu menyanyikan lagu-lagu popular melalui suara siulannya.
Sebagaimana umumnya burung parrot, cockatiel lebih sering dipelihara tanpa menggunakan sangkar. Dia dibiarkan di dalam ruangan / rumah untuk beraktivitas. Penggunaan sangkar biasanya hanya dilakukan pada malam hari atau saat tidur dan beristirahat.
Namun, semuanya harus melalui proses atau tahapan tertentu, mulai dari adaptasi, pelatihan, dan interaksi. Berikut ini cara melatih burung cockatel di luar sangkar, tanpa perlu khawatir terlepas:
1. Proses adaptasi
Burung yang baru dibeli, termasuk cockatiel, tentu harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Begitu tiba di rumah, Anda perlu memberikan Bird First Aid / BFA untuk memudahkan proses adaptasi dan membantu burung sehat pada awal-awal pemeliharaan.
Note: BFA bisa digunakan untuk semua jenis burung yang baru dibeli dari pasar dan penangkar. Begitu tiba di rumah, berikan BFA kepada burung selama beberapa hari.
Pada minggu pertama, cockatiel bisa ditempatkan dalam sangkar harian. Letakkan sangkar tersebut di dalam ruangan / kamar yang akan digunakan sebagai tempatnya beraktivitas.
Proses adaptasi umumnya berlangsung selama 1 – 2 minggu, tergantung kondisi burung tersebut. Apabila dalam satu minggu burung terlihat lebih jinak, maka proses adaptasi bisa dihentikan dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Cara melatih burung cockatiel di luar sangkar
Tahap berikutnya adalah menyiapkan ruangan / kamar yang nanti digunakan burung saat dilepasbebaskan. Pastikan di dalam ruangan tersebut tidak terdapat benda-benda tajam yang bisa menyakitinya. Pastikan juga pintu dan jendela sudah tertutup rapat.
Opsi lainnya, Anda bisa membuat tenggeran khusus dari dahan pohon atau pipa PVC. Tenggeran ini berfungsi sebagai pengganti sangkar harian pada siang hari dan tempat burung melakukan berbagai aktivitasnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Keluarkan burung dari sangkar, bisa dengan cara dipegang atau mengangkat tubuhnya dengan menekankan jari kita ke bagian perutnya, lalu mengangkatnya keluar secara perlahan. Letakkan burung di atas tenggeran yang disiapkan atau bisa juga di atas sangkarnya.
Selama berada di luar sangkar, biarkan burung mengeksplorasi ruangan. Selama latihan, pintu sangkar dibiarkan terbuka dengan posisi cepuk pakan dan minum tetap berada di dalam sangkar. Hal ini bertujuan agar burung terbiasa keluar-masuk sangkar tanpa rasa takut.
Hal penting yang harus dilakukan adalah selalu berinteraksi dengan burung. Misalnya memanggil namanya atau memberi pakan langsung dari tangan kita. Jika Anda rutin berinteraksi, burung cockatiel tidak gampang kabur karena sudah punya ikatan batin dengan pemiliknya.
Pada malam hari, burung dimasukkan ke dalam sangkar untuk tidur dan beristirahat. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga keselamatan burung itu sendiri, khususnya dari serangan tikus atau kucing.
3. Berlatih dan berinteraksi
Setelah menjalani latihan selama beberapa minggu, biasanya burung cockatiel menjadi sangat jinak dan tidak takut dengan pemilik maupun keluarganya. Saat itulah kita bisa meningkatkan interaksi, seperti mengajaknya bermain atau melatihnya dengan beragam atraksi dan ketangkasan.
Hal terpenting dalam memelihara burung piaraan seperti cockatiel adalah selalu berinteraksi dengan burung tersebut. Interaksi secara rutin dapat menumbuhkan ikatan batin antara burung dan pemiliknya. Dengan ikatan batin yang kuat, burung tidak akan mudah kabur, sehingga lebih mudah dilatih di luar ruangan.