Even akbar Pakde Karwo Cup VII memang telah berlalu. Namun kemenangan murai batu V Rossi dalam lomba tersebut sulit dilupakan pemiliknya, Om Ferly (Jakarta), serta mekanik andalannya, Om Iqbal. Apalagi V Rossi 46 menjadi satu-satunya murai batu dari Blok Barat yang bisa meraih juara pertama di Pakde Karwo Cup VII.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam even akbar tersebut, murai batu V Rossi sukses menjuarai Kelas Jembatan Merah. Bahkan pada dua kelas lainnya, burung ini juga masuk daftar juara (juara 5 Kelas PBI Surabaya dan juara 7 Kelas Hari Jadi Provinsi).
Murai batu V Rossi 46 memang bukan burung kemarin sore. Sudah lama jagoan ini mengorbit di tangan Om Ferly yang kesehariannya ditangani Om Iqbal. Tahun lalu, burung ini juga menjuarai kelas utama dalam Lomba Konservasi (17/7/2016) yang digelar Ronggolawe Nusantara di Sentul Bogor.
Dua tahun lalu, V Rossi 46 juga mengikuti Pakde Karwo Cup V, namun hanya masuk enam besar. “Jagoan saya juga turun di Piala Raja 2017, masuk delapan besar. Setelah itu istirahat, dan baru saya tampilkan di Pakde Karwo Cup,” ujar Om Ferly.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Murai batu V Rossi 46 memiliki materi lagu berupa isian tembakan ciliin, cucak jenggot, serindit, lovebird, serta burung-burung kecil seperti kenari dan burung-madu (“kolibri”). Tipenya ngerol-nembak. yang dibawakannya sambil ngeplay.
Om Ferlu mendapatkan burung ini tiga tahun lalu, tatkala mengikuti even di Parung, Bogor. Dia terpukau melihat aksi murai batu yang tampil di gantangan nomor 46. “Kerjanya luar biasa, dan saat itu meraih juara pertama,” katanya.
Ketika burung diturunkan dari gantangan oleh pemiliknya, Om Ferly iseng-iseng menawarnya. Tapi sang pemilik belum berminat menjualnya.
Dua pekan kemudian, dia mendapat kabar bahwa murai batu yang diincarnya itu bakal tampil di Gantangan JP Enterprise, Depok. Om Ferly pun datang memantaunya. Aksinya tetap luar biasa, bahkan meraih double winner.
Saat itu banyak peminat yang mengajukan penawaran, dan Om Ferly kalah cepat. Burung jawara itu akhirnya menjadi milik Om Jhonpur, owner JP Enterprise.
Tetapi rezeki nggak lari ke mana. Sebulan kemudian, dia dikabari Om Jhonpur yang siap melepas gaco anyarnya tersebut. Burung dalam kondisi mabung. “Saat itu Om Jhonpur cuma minta harga balik modal saja. Meski kondisinya mabung, saya putuskan untuk mengambilnya,” kenang Om Ferly.
Begitu menjadi miliknya, murai batu itu diganti nama menjadi V Rossi 46. Angka 46 memiliki dua makna, yakni nomor gantangan ketika turun Parung, sekaligus nomor motoGP yang ditunggangi sang legenda Valentino Rossi.
Butuh waktu lama bagi Om Ferly untuk menunggu V Rossi 46 pulih dari mabung. Bahkan setelah beres mabung pun, dia harus mencari settingan yang tepat untuk mengetahui kestabilan burung tersebut. “Setahun nyari settingan, akhirnya ketemu yang benar-benar pas,” ujarnya.
Perawatan murai batu V Rossi 46
Sehari-hari, murai batu V Rossi 46 dirawat oleh Om Iqbal, rekan sekaligus mekanik andalannya. “Perawatannya simpel kok, nggak bikin repot,” kata Om Iqbal.
Setiap pagi, kerodongnya dibuka, dan burung langsung dianginkan. Selanjutnya, dimandikan dan dijemur dengan durasi sekitar 1,5 jam.
Porsi jangkrik standar, yaitu 5 ekor pada pagi hari, dan 5 ekor lagi pada sore hari. Kroto diberikan dua hari sekali, yakni Senin, Rabu, Jumat, dan saat lomba.
Seminggu sekali, V Rossi 46 dimasukkan ke kandang umbaran. Tiga hari sebelum lomba (H-3), porsi jangkrik dinaikkan menjadi 7/7.
Dengan perawatan tersebut, prestasi murai batu V Rossi 46 relatif stabil di lapangan. Burung ini bisa turun 3-4 sesi dalam satu even, dengan durasi kerja yang tetap stabil, sambil membawakan materi-materi lagunya.
Selain V Rossi 46, Om Ferly juga memiliki murai batu jawara bernama Stella. Gaco ini juga sering moncer di lapangan, termasuk meraih juara pertama dalam even Piala Kota Hujan di Bogor, 15 November lalu. (d’one)