Penangkaran murai batu NSM BF (Niki Sae Mas Bird Farm) terbilang paling kerap dikunjungi para jenderal. Tahun lalu, sejumlah pejabat Mabes Polri mulai dari Asiten Kapolri Bidang SDM, Kabareskrim, hingga Wakapolda Jawa Barat berkunjung ke NSM BF Bogor.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pekan lalu, Asisten Teritorial (Aster) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Mayjen TNI Widagdo Hendro Sukoco, pun mengunjungi markas NSM BF di Jl Raya Sukabumi Km 25 (samping Bakso Tukul), Warung Nangka, Ciawi, Bogor.
“Beliau-beliau dari Mabes Polri maupun Mabes TNI AD itu kebetulan rekanan saya. Mereka berkunjung untuk bersilaturahmi,” jelas H Kuwadi, pemilik NSM BF.
Mayjen Widagdo tampak antusias mengamati seluk-beluk penangkaran murai batu NSM BF. Bahkan, dia mengatakan, kelak para anggota TNI yang memasuki purnabakti bisa mengisi waktu luangnya dengan beternak murai batu, karena memiliki nilai ekonomi tinggi.
Yang menarik, Jenderal Widagdo menawarkan kepada Om Kuwadi untuk mengadakan lomba burung Piala Kadad. Babhkan beliau siap memfasilitasinya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sediakan murai batu muda siap lomba
Penangkaran murai batu NSM BF memiliki sekitar 100 petak kandang yang rutin berproduksi. Petak-petak kandang ini dibangun dalam satu kompleks yang terbilang megah.
Sejak berdiri tiga tahun lalu, NSM BF sudah menghasilkan sekitar 1.000 ekor anakan murai batu yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.
Sejumlah murai batu ring NSM telah moncer di lapangan di tangan para pembelinya. Hal ini terekam berdasarkan laporan para pembeli jika burungnya menjuarai lomba atau sekadar latpres dan latber.
Menurut Om Kuwadi, sebagian peternak murai batu hanya berorientasi pada kualitas, sehingga tidak mau memelihara pasangan indukan dalam jumlah banyak, karena takut tak terawat.
Sebagian penangkar lainnya hanya berorientasi pada kuantitas, sehingga melupakan aspek kualitas induk dan anakan yang dihasilkannya.
NSM BF menggabungkan kedua aspek tersebut dan mampu membuktikan bahwa memiliki pasangan induk dalam jumlah banyak tak akan mengurangi kualitas jika semua lini bisa dikerjakan secara prima / optimal.
Untuk menjaga kualitas produk / anakan, misalnya, harus diawali dengan menjaga kualitas indukan. Dalam hal ini, NSM BF hanya menggunakan induk jantan eks jawara di lapangan.
Untuk induk betina, NSM BF kini sudah bisa mandiri, karena semuanya merupakan hasil breeding sendiri. Sebelum dijadikan indukan, murai betina tetap menjalani seleksi ketat berdasarkan umur, silsilah, dan kriteria lainnya.
Trotolan murai batu dipasarkan pada umur 3 bulan, dengan harga bervariasi mulai dari Rp 3,5 juta / ekor. Jika trotolan ini berasal dari kandang favorit, harganya bisa mencapai Rp 7 juta / ekor.
Sediakan murai batu muda siap lomba
Untuk melayani seluruh segmen pelanggan, NSM BF tak hanya menyediakan trotolan saja, tapi juga murai batu muda siap lomba, dengan umur 5-7 bulan dan umur 8-10 bulan. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.
“Murai batu muda siap lomba ini sudah gacor, lengkap dengan beberapa materi isiannya. Burung sudah dimaster sejak anakan, mulai isian cililin, cucak jenggot, jalak suren, lovebird, serindit, cucak cungkok, dan burung masteran lainnya,” kata Om Kuwadi.
Di pelataran bangunan penangkaran yang asri, pengunjung bisa duduk santai sambil mendengar dan memilih burung yang dipajang berderet. Masing-masing ditempatkan dalam kandang sesuai dengan umur burung.
NSM juga membuka birdshop, persis di pinggir jalan raya, tak jauh dari lokasi penangkaran. Bukan hanya murai batu saja yang bisa Anda dapatkan di bird shop tersebut, melainkan juga lovebird muda aneka warna. (d’one)