Sebanyak 41 peserta mengikuti Diklat Juri Radjawali Indonesia Kaltim-Kaltara yang berlangsung di Taman Pemancingan Gunung 4, komplek Perumahan Pertamina, Jl Batu Buntok, Balikpapan, Kaltim, Jumat (3/11).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Diklat Tahap I ini diikuti para juri dan pengurus DPD Kaltim, DPD Kaltara, serta cabang-cabang antara lain DPC Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, Bontang, Paser-Tanah Grogot, Penajam Paser Utara, Berau, dan Tenggarong.
Diklat Juti Radjawali Indonesia dihadiri langsung oleh Panglima Radjawali, Om Sofyan Juandi, dan Om Teguh (kepala Bidang Penjurian DPP RI). Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka mengenalkan serta mensosialisasikan tatacara penilaian lomba burung kicauan di lingkungan Radjawali Indonesia.
Adapun tatacara penilaian tersebut meliputi:
- standar penilian setiap jenis burung berkicau yang dilombakan
- sistem penilaian
- tatacara / etika dalam menangani komplain peserta di lapangan
- etika dan attitude juri saat bertugas
- Tugas dan kewajiban juri dan IP saat bertugas di lapangan
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Diklat Juri Radjawali Indonesia mendapat sambutan positif dari para peserta. “Target awal hanya 36 peserta, namun membeludak menjadi 41 peserta. Jika tidak dibatasi, mungkin peserta bisa mencapai lebih dari 50 orang,” kata Om Nanang Andi, kepala Bidang Penjurian Area Kaltim-Kaltara.
Radjawali Indonesia berkembang pesat
Om Sofyan Juandi merasa bangga melihat perjalanan 1,5 tahun Radjawali Indonesia. Organisasi yang diprakarsainya ini berkembang sangat pesat dan memberi warna tersendiri dalam perkembangan lomba burung berkicau di Indonesia.
“Radjawali Indonesia selalu mengedepankan aspek kekeluargaan, kekompakan, dan soliditas tim juri serta pengurus,” tambahnya.
Sejauh ini, tutur Panglima Radjawali, sudah ada 750 gantangan di Indonesia yang berafiliasi dengan Radjawali Indonesia. Gantangan-gantangan tersebut tersebar di wilayah Jabodetabek, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Balik, Lombok, Sumatera, dan Kalimantan. Targer selanjutnya berikutnya adalah Sulawesi.
Seperti diketahui, sistem penilaian RI berbeda dari event organizer (EO) pada umumnya, tapi saat ini banyak diminati para kicaumania di Indonesia. Beberapa even besar seperti Piala Pasundan dan Solo Vaganza pun menggunakan sistem penilaian RI.
“Bahkan Piala Kota Hujan yang diselenggarakan oleh gabungan EO di Kota Bogor mempercayakan RI dalam penilaian lovebird yang menggunakan sistem bendera atau stick poin,“ ujar Om Teguh.
Hari ini, Minggu (5/11), Panglima RI juga menghadiri lomba burung berkicau Piala Pahlawan di area Tennis Indoor Center, Jalan MT Haryono Dalam, Balikpapan, yang dikemas DPD Radjawali Indonesia Kaltim-Kaltara. (v1rgoboy)