Lovebird Sizuka termasuk jenis blorok hijau / green series (GS). Om Andi Sideq Rumpoko (ASR Solo) membelinya dari rekan sesama penangkar dengan harga Rp 1,5 juta. “Awalnya sih untuk menambah materi induk untuk mencetak lovebird warna,” kata Om Andi kepada omkicau.com.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Setelah dua bulan berada di markas ASR Solo, tak disangka kalau burung ini punya bakat rajin ngekek panjang. Mulanya hanya berdurasi 15 detik, kemudian secara bertahap meningkat menjadi 30 detik.
Sizuka kemudian makin sering dimainkan dalam even latber dan latpres di seputaran Solo. Durasi ngekeknya pun makin lama makin panjang, dan sekarang menjadi 90 detik.
Berbagai prestasi pun mulai diraihnya, antara lain nyeri juara 1 dalam Launching Gantangan Wedang Jahe, juara 1 di Gantangan Vitmax, serta juara 2 dan 3 dalam Latpres Jasunsa Team.
Sizuka juga beberapa kali memperoleh gelar best of the best (BOB ), antara lain dalam Liga Gantangan Vitmax, Jasunsa Team, dan Pujasera Baru.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sejumlah pemain pun berusaha meminangnya. Bahkan salah seorang teman dekatnya menawarkan mahar cukup “wah”, Rp 40 juta, untuk mendapatkan lovebird Sizuka.
Tetapi Om Andi menampik tawaran itu secara halus. Dia sengaja mempertahankan LB Sizuka supaya bisa tetap main ke lapangan.
“Saat ini belum ada lagi lovebird hasil ternak sendiri yang dalam kondisi top form untuk dimainkan,” kata Om Andi yang baru sebulan lalu menjalani wisuda di UNS Solo.
Selain aktif sebagai pemain, Om Andi juga dikenal sebagai penangkar lovebird dengan ring ASR Solo. Di lapangan, dia kerap memperkuat Tim KLS (King Lovebird Solo).
Untuk meningkatkan durasi ngekek lovebird Sizuka dan menjaga kestabilan prestasinya di lapangan, Om Andi telah mempelajari kebiasaan dan kemauan burung. Misalnya, memberinya pasangan hidup.
“Sizuka saya tempatkan dalam sangkar bersama Si Ice. Cara ini bisa mencegah burung bocor duluan, baik di rumah maupun di lokasi gantangan,” jelasnya.
Tips perawatan lovebird Sizuka
Perawatan lovebird Sizuka relatif gampang, bahkan tidak ada perbedaan signifikan antara perawatan harian dan lomba.
- Setiap pagi, pukul 06.00 – 07.00, burung diembunkan.
- Penjemuran dilakukan selama 1 jam (07.00-08.00), ditaruh di sangkar bulat.
- Jika performanya sedang menurun, dikasih sangkar gelodok bersama Si Ice untuk meredam birahi.
- Pakan berupa milet kiloan, yang dicuci bersih lalu dikeringkan.
- Air minum disediakan dalam cepuk kecil, dan wajib diganti setiap hari.
- Mandi menggunakan cepuk besar, sampai burung mandi sendiri. Sizuka tidak pernah dimandikan dengan cara disemprot.
- Sehari-hari, sangkarnya tidak kerodong. Pengerodongan hanya dilakukan selama dalam perjalanan menuju arena lomba.
- Sehari-hari, Sizuka berada di dalam sangkar bersama pasangannya. Keduanya hanya dipisahkan saat Sizuka mau digantang di lapangan.
Dengan perawatan sederhana seperti itulah, lovebird Sizuka terus berprestasi dalam even latber dan latpres di seputaran Solo. Kalau burung lovebird hasil ternak sendiri sudah siap dilombakan, Om Andi bakal kembali ke tujuan awal, yakni menjadikan Sizuka sebagai materi induk untuk breeding lovebird warna. (neolithikum)