Bagi Om Syahabudin, pemilik Izumi BF Cibinong, beternak murai batu itu merupakan kegiatan yang menyenangkan. Kita bisa menyelami hobi, menikmati proses, lalu memetik hasilnya. Itu sebabnya, dia benar-benar enjoy menekuni hobi sekaligus bisnisnya tersebut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Izumi BF bermaskas di komplek Cipta Pesona Estate Blok F No 13, Pabuaran, Cibinong, Bogor (WA 0819 0556 5958, 0857 1655 5657, 0858 6329 8791).
Om Syahabudin mempunyai sejumlah peternak binaan yang tersebar di delapan lokasi, yakni empat lokasi di Cibinong, dua di Sukabumi, dan dua lagi di Kalibata. Seluruhnya ada 36 petak kandang induk murai batu.
Dalam perbincangan dengan omkicau.com, Om Syahabudin menjelaskan ada tiga hal di mana orang biasanya berani membayar mahal, tanpa harus berfikir ulang. Ketiga hal tersebut adalah kesehatan, pendidikan, dan hiburan.
“Hobi memelihara burung merupakan bagian dari hiburan, sebagai pelepas stres, yang membuat kita selalu fresh. Hobi murai batu menjadi sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, tapi memberi kesenangan dan kebanggaan yang tidak bisa diukur,” jelasnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menyelami hobi ibarat menyelami lautan yang dalam tanpa ujung. Kita dituntut agar bisa memahami karakter burung, meski kita tak mengerti bahasanya. Pemahaman ini bisa dilakukan melalui tingkah laku, nyanyian atau suaranya yang merdu, hingga gaya bertarung yang indah.
Ini yang membuat para penggemarnya berani merogoh koceknya dalam-dalam, untuk mendapatkan seekor murai batu berkualitas. Mereka menikmati proses yang cukup panjang, memberi pakan yang tepat, melakukan perawatan (mandi dan jemur) yang telaten, hingga melakukan pemasteran dengan penuh kesabaran.
Menurut Om Syahabudin, proses panjang inilah yang nantinya memberi kenikmatan tersendiri. Bagi penggemar rumahan, kenikmatan itu berupa kemerduan suara serta tembakan burung murai batu, sesuai dengan materi masterannya. Kalau bisa berprestasi di lapangan, itu menjadi kebanggaan luar biasa bagi pemiliknya.
Inilah yang menjadikan tantangan para peternak untuk menghasilkan murai batu berkualitas dengan kecerdasan tinggi, fight di lapangan, gaya bertarung istimewa, isian lengkap, dan volume di atas rata-rata.
Tugas pemilik untuk merawatnya dengan sebaik-baiknya. Jika perlu, melakukan setelan paling tepat, sehingga burung dapat selalu menghibur di rumah. Syukur-syukur bisa berprestasi di arena lomba.
Untuk mendapatkan murai batu dengan kriteria tersebut, memang diperlukan proses yang panjang, terutama dimulai dari peternak. Izumi BF, misalnya, selalu berusaha mendapatkan gen-gen unggulan agar anak-anak yang dihasilkan juga berkualitas. “Itulah yang disebut trah unggulan. Sebab buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya,” tambah Om Syahabudin.
Materi induk baru Izumi BF
Untuk mendapatkan hasil maksimal, Izumi BF acapkali mengganti materi induk dengan kualitas lebih baik. Beberapa induk baru yang menjadi andalannya saat ini adalah murai batu Renegade, Centeng, Roll Royce, Amazonia, Romeo, Saur Sepuh, Boomerang, Lemurian, Baja Hitam, Santana, Kikuta, Braja Mukti Junior, dan Bima Sakti.
Seperti dijelaskan sebelumnya, Om Syahabudin mempunyai sejumlah peternak binaan yang tersebar di Cibinong (4 lokasi), Kalibata (2), dan Sukabumi (2).
Peternak binaan ini menyediakan lahan atau tempat, serta melakukan perawatan. Untuk pembuatan kandang, materi indukan, hingga kebutuhan pakan dipasok oleh Om Syahabudin. Hasilnya dibagi dua berdasarkan persentase nilai penjualan.
Setiap petak kandang berukuran lebar 1,2 meter, panjang 1,2 meter, dan tinggi 3 meter. Dindingnya terbuat dari batako, kecuali bagian depan yang cukup dilapisi kawat halus (ram).
Kandang dilengkapi bak mandi. Setiap kali tampak kotor, airnya langsung diganti baru. Terlihat pula tanaman dalam pot, sebagai penyeduk sekaligus tempat bermain bagi pasangan induk.
Selama proses penjodohan, awal berjodoh, hingga persiapan bertelur, pasangan induk murai batu ini diberi extra fooding (EF) jangkrik sebanyak-banyaknya, kroto, serta ulat hongkong secukupnya.
Tatkala induk murai batu sedang merawat anaknya, EF jangkrik juga diberikan sebanyak-banyaknya, ditambah kroto dan cacing tanah.
Penanganan anakan murai batu
Anakan murai batu yang menetas dari lokasi penangkaran di Cibinong dan Kalibata akan dipindahkan ke kandang pembesaran di Kalibata Utara 2 No 46, RT 008 / RW 07, Pancoran Jakarta Selatan. Untuk anakan yang menetas dari dua lokasi di Sukabumi, pembesarannya tetap di lokasi masing-masing.
Pemanenan anakan murai batu ini dilakukan pada umur 1 minggu. Burung ditempatkan dalam kotak penghangat, diloloh dengan adonan kroto segar, cacing, dan jangkrik muda.
Pada umur 2 minggu, anakan murai batu dipasangi ring dengan kode Izumi BF. Saat itu, burung mulai diberi adonan voer.
Setelah berumur 21 hari, trotolan murai batu dipindah ke kandang khusus, tetapi masih diberi lampu penghangat. Umur 28 hari, trotolan mulai belajar nangkring serta sudah bisa belajar makan sendiri.
Izumi BF menjual trotolan murai batu jika sudah berumur 2 bulan atau lebih. Harga bervariasi, mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 5 juta per ekor. Karena menggunakan trah unggulan, produk Izumi BF laris manis di pasaran. (d’one)