Breeding murai batu Pegassus BF Tangsel –Masih ingat murai batu Turkey? Ya, murai batu orbitan Om Vicktor (Choky) itu pernah menjadi juara umum Liga Ronggolawe Jabodetabek 2013/2014. Even akbar yang berlangsung 12 sesi (6 Oktober 2013 – 26 Januari 2014) itu memunculkan Turkey sebagai juara umum murai batu.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Bagaimana kabar murai batu Turkey? Burung itu sudah dilepas Om Vicktor ke salah seorang pemain. Tetapi Turkey beberapa kali pula berpindah majikan, sampai akhirnya menjadi milik Om Reza, owner Pegassus Bird Farm (BF) Tangerang Selatan.

Murai batu Turkey kini jadi indukan Pegassus BF Tangsel.

Pegassus BF merupakan penangkaran murai batu yang dikelola Om Reza sejak awal 2015. Awalnya, dia membangun kandang kediamannya, kawasan Cipete Jakarta Selatan.

Namun sudah satu tahun ini Om Reza pindah rumah ke kawasan Perumahan Flamboyan, Tangerang Selatan (WA 0812 1924 0410). Kandang ternak murai batu pun ikut pindah ke rumah barunya.

“Turkey sudah saya pasangkan dengan murai betina terbaik yang ada di sini. Sudah berjodoh, tinggal menunggu berproduksi saja,” jelas Om Reza kepada omkicau.com.

Sejak awal, dia memang hanya fokus pada kualitas produk. Itu sebabnya, kandang ternaknya saat ini tidak terlalu banyak, hanya enam petak saja.

Meski demikian, semua materi induk jantan yang digunakannya merupakan burung-burung eks juara lomba. Selain Turkey, induk jantan lainnya adalah Idola, Badai, Caesar, dan Bonek. Keempat burung ini juga pernah malang-melintang dalam berbagai even di Jabodetabek.

Induk jantan Badai

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Dalam waktu dekat, Pegassus BF akan menambah lima petak kandang lagi. Artinya, nantinya ada 11 pasangan induk. Jumlah ini relatif masih bisa ditangani alias belum terlalu banyak, sehingga dia tetap bisa fokus dalam merawat anakan murai batu sampai siap dipasarkan.

Induk jantan Caesar.

Untuk induk betina, Pegassus SF awalnya mengandalkan materi-materi terbaik hasil ternak beberapa breeder ternama di Jabodetabek. Kini, mayoritas induk betina merupakan hasil ternaknya sendiri.

“Kendari induk jantan eks jawara, seleksi induk betina juga sangat menentukan. Saya hanya memilih induk betina yang memiliki naluri tempur dan bermental bagus. Hal ini terlihat dari perilakunya yang atraktif, sambil bunyi, saat didekatkan dengan murai batu jantan yang gacor,” tambah Om Reza.

Induk jantan Bonek.

Konstruksi kandang ternak murai batu Pegassus BF

Konstruksi kandang ternak murai batu Pegassus BF tidak jauh berbeda dari penangkar lainnya.  Perbedaan biasanya mengenai ukuran kandang, karena disesuaikan dengan luas dan kondisi lahan masing-masing.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Dalam hal ini, setiap petak kandang Pegassus BF memiliki ukuran lebar 120 cm, panjang 250 cm, dan tinggi 300 cm. Dinding kandang bukan dari batako, melainkan kawat ram halus dengan kerangka dari bahan alumunium.

Kandang ternak murai batu Pegassus BF berbahan alumunium dan kawat ram halus.

Separo bagian atapnya tertutup, tetapi separo lainnya terbuka atau hanya ditutup kawat strimin. Hal ini sangat penting dalam pengaturan sirkulasi udara, dan sekaligus memudahkan sinar matahari pagi bisa masuk langsung ke kandang.

Lantai kandang dari tanah yang dilapisi pasir. Kotak sarang terbuat dari triplek / kayu (ukuran 12 x 20 x 25 cm3) menempel pada dinding kandang.

Kandang juga dilengkapi dengan bak mandi, wadah pakan, serta pepohonan kecil dalam pot sebagai penyejuk. Extra fooding (EF) jangkrik diberikan sebanyak-banyaknya, disertai kroto segar dan cacing tanah, terutama saat induk mengasuh anak-anaknya.

Anakan murai batu diasuh induknya hingga 1,5 bulan

Berbeda dari kebanyakan penangkar murai batu, Om Reza menyerahkan pengasuhan anakan kepada induknya, sampai berumur 1,5 bulan.

Anakan murai batu diasuh induknya hingga umur 1,5 bulan.

“Namun pada umur 10 hari, anakan kita ambil sebentar untuk dipasangi ring Pegassus BF. Setelah itu dikembalikan lagi ke kandang bersama induknya,” ujar Om Reza.

Dengan pengasuhan langsung oleh induknya, anakan murai batu memiliki pertumbuhan lebih bagus, lebih sehat, dan tidak terlalu jinak sebagaimana anakan murai batu yang dibesarkan manusia dengan cara diloloh.

Setelah dipanen, trotolan murai batu ditempatkan dalam sangkar soliter (individual). Apabila sudah berumur 2,5 bulan, trotolan murai batu siap dipasarkan dengan banderol mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per ekor.

Anakan murai batu trah unggulan.
Trotolan murai batu umur 2,5 bulan siap dipasarkan.

Trotolan murai batu produksi Pegassus BF sudah tersebar ke para pemain di Jabodetabek, Lampung, Kalimantan, Jawa Timur, dan Bali. Tak heran jika beberapa calon pembeli kini rela indent untuk bisa mendapatkan murai batu trah unggulan dari Pegassus BF. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.