Kepindahannya ke Jayapura, ibu kota Provinsi Papua, tahun 2012 tidak membuat Om Yudhi Adrianto melupakan hobinya di dunia burung kicauan. Di sela-sela aktivitas bisnisnya, ia meluangkan waktu ke arena lomba / lapangan dengan mengibarkan bendera Honai SF. Salah satu jagoannya saat ini adalah kenari Kids Jaman Now.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Lelaki asal Cirebon itu hijrah ke Jayapura dan mendirikan perusahaan distributor obat di Jayapura. Di tempat itu pula, dia menemukan tambatan hatinya yang sekarang menjadi istrinya.
Kegemarannya memelihara dan melombakan burung tak bisa ditinggalkannya, meski sudah hijrah di Jayapura. Ada rasa kangen luar biasa jika tidak main ke lapangan.
Suasana lomba, latpres, dan latber burung kicauan di Jayapura tentu tidak bisa dibandingkan dengan daerah-daerah lain, khususnya di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selain masalah sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki event organizer (EO) relatif terbatas, para pemain menghadapi kendala berupa medan yang cukup berat. Bahkan transportasi untuk membawa burung kicauan pun menjadi problem tersendiri.
“Tapi saya bersama teman-teman tetap berusaha memajukan dunia kicauan di sini, dengan berbagi pengalaman dan tugas,” jelas Om Yudhi.
Untuk menarik minat warga asli Papua agar mau mengikuti lomba, panitia kerap mengadakan kelas campuran lokal. Jenis burung yang dilombakan di kelas ini antara lain kerakbasi, cucak rotan (cucak rowo papua), cucak pantai (varied honeyeater), dan burung-madu hitam (black sunbird).
Frekuensi kegiatan lomba di Jayapura hanya satu minggu sekali, bisa berupa latber dan latpres, serta diselingi cup (lomba). Tiket latber rata-rata Rp 50.000 – 75.000 – 100.000; latpres Rp 75.000 – 100.000 – 150.000; dan cup Rp 150.000 – 200.000 – 250.000.
Om Yudhi Adrianto memiliki beberapa burung jawara, salah satunya adalah kenari Kids Jaman Now (KJN). Burung ini dibelinya dari Om Mickey Elsa, pemain kenari asal Jogja, dengan mahar (saat itu) Rp 4 juta.
“Kenari Kids Jaman Now punya beberapa kelebihan. Selain bermain ngotot, burung ini juga memiliki suara kristal, dan volume pedas, sehingga membuat para juri mudah meliriknya,” jelasnya.
Berikut ini cuplikan video kenari Kids Jaman Now:
Kenari Kids Jaman Now termasuk salah satu burung langganan juara dalam even latber dan latpres di Jayapura. KJN pernah meraih double winner dalam gelaran Komandan Lantamal X Cup dalam rangka HUT Armada dan HUT Ke-72 Lantamal. Bahkan Honai SF tampil sebagai juara umum single fighter.
Perawatan kenari Kids Jaman Now
Berikut ini tips perawatan kenari Kids Jaman Now yang diterapkan Om Yudhi:
a. Perawatan harian (Senin – Jumat)
- Setiap pagi, pukul 07.00, kerodong dibuka dan kenari dianginkan di teras.
- Burung mandi sendiri dalam cepuk yang disediakan dalam sangkarnya.
- Pakan utama berupa canary seed dan milet putih.
- Tepung tulang sotong juga selalu disediakan setiap hari.
- Pakan tambahan / EF berupa mentimun.
- Air minum wajib diganti setiap hari.
- Penjemuran tergantung kondisi burung, biasanya dilakukan pukul 07.30-12.00.
- Siang hari, sangkar tidak dikerodong. Full kerodong baru diterapkan malam hari.
- Pemasteran menggunakan burung cucak jenggot dan cucak cungkok.
b. Perawatan lomba (Sabtu – Minggu)
- Secara garis besar, pola perawatannya hampir sama seperti harian.
- EF diganti sawi sendok (pak coy).
- Jika birahi burung kurang, maka diberikan EF telur puyuh.
“Untuk sementara, saya belum ada keinginan untuk menjual KJN. Sebab cukup susah mendatangkan kenari dari Jawa ke Papua,” tandas Om Yudhi. (neolithikum)