Sekitar setahun lalu, Om Casol (Depok) bermitra dengan Om Joko TJM (Bogor). Keduanya mendirikan penangkaran lovebird dan murai batu dengan nama TJM Casol Bird Farm. Sejumlah induk eks jawara pun siap menjadi “mesin pencetak” burung-burung berprestasi. Bahkan sudah banyak lovebird hasil ternak TJM Casol Bird Farm yang moncer di lapangan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Salah satunya lovebird Pop Ice. Meski baru berumur tiga bulan, anakan lovebird Alexa tersebut telah mengoleksi 22 trofi kemenangan. Alexa dulu juga sering moncer di lapangan.
Ada juga sepasang indukan lovebird biola, di mana yang betina (AT 86) sejak muda sering juara. Kini, AT 86 sudah berjodoh dengan pejantan idamannya, dan siap menghasilkan generasi-generasi juara.
Untuk penangkaran lovebird, kandang berada di kawasan Cinere, Kecamatan Limo, Depok. Kandang-kandang tersebut tertata rapi, tertutup kaca, serta ditempatkan di teras bagian belakang rumah Om Casol.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Adapun kandang penangkaran murai batu berada di lokasi terpisah, kendati masih berada di wilayah Depok. Induk jawara yang sudah menghasilkan anakan antara lain murai batu Maradona, Batitusta, dan Jenderal.
“Khusus murai batu Raja Tega sampai sekarang masih sering main di lapangan, belum dimasukkan ke kandang ternak. Sebagian induk unggulan tersebut saya boyong dari Haji Mansur (pemilik Raja Fauna Cibubur),” jelas Om Casol.
Secara keseluruhan, TJM Casol Bird Farm mempunyai sekitar 60 pasangan induk, dan sebagian besar pernah berjaya di berbagai arena lomba. Durasi ngekeknya rata-rata lebih dari 40 detik.
Meski lebih mengutamakan suara, warna induk yang digunakan cukup beragam, mulai dari josan (ijo standar), hingga pastel, biru, biola, dan parblue.
Untuk urusan teknis beternak lovebird, Om Casol mempercayakan kepada dua perawat andalannya, termasuk Om Ade Goodel (lihat profilnya di sini). “Saya menangani manajemennya,” tutur Om Casol yang juga pengurus BnR Pusat.
Setiap pasangan induk ditempatkan dalam kandang battery. Apabila menetas, anakan lovebird dibiarkan bersama induknya hingga umur 1-2 minggu.
Setelah itu dipanen dan dipindah ke dalam inkubator / boks penghangat. Anakan diloloh dengan cara dispet. Bahan lolohan terbuat dari adonan voer kemasan yang dicampur dengan pisang.
Begitu dipanen, anakan lovebird langsung dipasangi ring dengan kode TJM Casol-BnR. Pada umur 2,5 bulan, produk sudah bisa dipasarkan.
Lovebird baby produksi TJM Casol Bird Farm ini sudah rajin ngekek, dengan durasi lumayan panjang. Bahkan sudah yang moncer di tangan para pembeli, terutama di kelas baby / balibu.
Meski termasuk trah juara, lovebird baby ini dijual dengan harga relatif terjangkau, termurah Rp 500 ribu / ekor untuk anakan warna josan. Untuk warna lain, harganya disesuaikan.
Untuk memuaskan pembeli, TJM Casol Bird Farm memberikan garansi. Jika membeli anakan lovebird umur 2 bulan lebih, namun tak kunjung moncer di lapangan selama dua bulan, maka bisa ditukarkan dengan lovebird lainnya.
“Tetapi penukaran hanya sekali. Ditukar dengan anakan sejenis. Alhamdulillah, sampai saat ini belum pernah ada pembeli yang menukarkannya kembali, karena rata-rata selalu berprestasi di saat masih baby,” ujar Om Casol.
TJM Casol Bird Farm juga menyertakan sertifikat mini (seukuran kartu nama) untuk setiap pembelian anakan lovebird. Sertifikat mini ini berisi keterangan nomor ring, detail tanggal menetas, dan materi indukannya.
“Jadi, pembeli bisa mengetahui silsilah burung dan data anakan. Kalau suatu saat di lapangan burung juara, dan panitia meragukan umurnya, maka catatan itu bisa menjadi bukti dengan mencocokannya dengan nomor ring pada kaki burung,” tandas Om Casol. (d’one)
TJM Casol Bird Farm
Kontak: Om Ade Goodel (WA 0857-7569-6011).
Pembeli di wilayah Bogor, hubungi: Jalan Sawo Jajar No. 22 B, Pasar Anyar, Bogor (HP 0815-976-1815)