Lomba burung berkicau Piala Presiden Jokowi –“Hari Minggu (11/3) ini saya ikut festival burung berkicau di Kebun Raya Bogor memperebutkan Piala Presiden. Hasilnya? Burung saya kalah. Ya mau bagaimana lagi. Pesertanya saja 4.000 ekor burung.” Itulah komentar Presiden Joko Widodo dalam akun facebooknya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ya, Presiden pagi tadi membuka lomba burung berkicau Piala Presiden Jokowi di Kebun Raya Bogor. Ini merupakan momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya lomba burung di Indonesia dibuka langsung oleh RI-1.
Presiden tiba di lokasi lomba sekitar pukul 08.00, dengan mengendarai mobil golf dari kediamannya di Istana Bogor. Kedatangannya disambut Bang Boy, Ketua BnR Indonesia Muhammad Kadafi, serta para petinggi BnR lainnya.
Presiden didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Koordinator Staf Ahli Presiden Teten Masduki, yang sekaligus bertindak sebagai penasihat dalam lomba burung ini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Yang menarik, kehadiran Presiden bukan sekadar membuka lomba. Dia bahkan menurunkan murai batu andalannya di sesi pembuka, dan mendapat gantangan nomor 36. Presiden menggantang sendiri gaconya, meski akhirnya harus kalah.
“Apapun hasil lomba ini, saya tetap penikmat suara burung. Di Kebun Raya Bogor, di sekitar Istana Bogor, saat ini burung makin banyak. Sekarang ada kutilang, jalak suren, dan aneka burung lain. Pada pagi hari, burung prenjak juga sering terlihat,” ujar Presiden Jokowi penuh sportivitas.
Kelas murai batu sesi pembuka ini dimenangi Kitaro andalan Om Dede (Brebes). Tatkala burung diturunkan dari gantangan, Presiden sempat melihat tongkrongan MB Kitaro.
Bahkan kepada Om Dede, Presiden berniat membelinya dengan penawaran Rp 600 juta. Namun, sambil memohon maaf, sang pemilik menolaknya karena memang belum berniat menjualnya.
Om Dede beruntung, karena trofi kejuaraan diserahkan langsung oleh Presiden. Hal yang sama juga dirasakan Om Dedy Jaya Ban (Jambi) yang mengawal murai batu Mahadewa milik Om Sien Ronny. Ia berkesempatan menerima hadiah dari Pak Presiden, sebagai juara 2 di sesi pembuka tersebut.
Sebenarnya Kitaro dan Mahadewa memiliki nilai koncer yang sama. Tetapi Kitaro dinyatakan sebagai juara pertama karena menempati gantangan dengan nomor lebih kecil.
Sebelum lomba, dilakukan pelepasliaran burung pleci dan kutilang oleh Presiden Jokowi, didampingi Menteri Kehutanan, Bang Boy, dan Teten Masduki yang dalam even ini bertindak selaku penasihat.
Hobi burung mampu menggerakkan ekonomi kerakyatan
Dalam wawancara dengan para jurnalis, termasuk sejumlah media televisi nasional, Presiden Jokowi berharap agar negara kita tak hanya bisa menjadi penyelenggara lomba dan pengimpor burung saja, tetapi juga mengekspor burung. Produk yang bisa diandalkan antara lain jalak bali dan jalak suren.
Presiden menegaskan, hobi burung di Indonesia berhasil menggerakkan perekonomian kerakyatan hingga mencapai Rp1,7 triliun / tahun, mencakup aspek penangkaran, pakan dan obat-obatan, serta aksesoris seperti sangkar burung.
Kepala Negara menambahkan, penangkaran burung bisa mendorong ekonomi serta memberi ruang kepada para pecinta atau lebih dikenal sebagai kicaumania untuk menyalurkan hobinya. Selain itu, penangkaran juga dapat melestarikan beberapa jenis burung kicauan di Indonesia.
“Informasi yang saya terima, ada 1.660-an spesies burung di negara kita. Jelas sebuah kekayaan yang besar diberikan Allah kepada kita,” tandasnya. (OK-1)