Kacer Sadewo makin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu jawara di Provinsi Riau. Prestasi demi prestasi terus ditorehkannya. Yang terbaru, burung ini mencetak double winner dalam Final AP Jaya di Taman Pancing Muara Alam, Pekanbaru, Minggu (6/5).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Prestasi tersebut tentu sangat membanggakan pemiliknya, Om Bayu Samudro. Burung ini sudah tiga tahun di tangannya. “Kalau sedang fit, kacer Sadewo bisa bekerja tanpa jeda, sambil mengeluarkan seluruh lagu isiannya secara ngerol-nembak, dengan durasi istimewa,” kata Om Bayu.
Tonjolan isiannya antara lain lovebird, cililin, siri-siri, serindit, dan cendet. Gaya bertarungnya sangat istimewa. Tidak heran jika kacer Sadewo dijuluki rekan-rekannya sebagai “The Legend of Bird Fighter”.
Burung ini semula milik rekannya, Om Sampurno. Berkali-kali Om Bayu menyampaikan keinginannya untuk meminang Sadewo, tapi Om Sampurno enggan melepasnya.
Tetapi Om Bayu pantang menyerah. Dia terus menggoda dan merayu rekannya, sampai akhirnya Om Sampurno mau melepasnya. Maharnya pun lumayan mahal.
Di tangan Om Bayu, kacer Sadewo makin rajin berprestasi dalam berbagai lomba di Riau. Prestasinya ini tak hanya dicetak pada even kemasan EO tertentu, melainkan lintas-EO.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sadewo, misalnya, pernah meraih double winner dalam even Piala Wali Kota Pekanbaru (penjurian BnR Riau) dan Final Liga AP Jaya (penjurian NzR Sumatera Barat), juara 1 dan 2 Latpres Ronggolawe DPC Pekanbaru, juara 2 Ester Cup (penjurian Pandawa Riau).
“Dalam setiap lomba maupun latpres yang diiikutinya, kacer Sadewo biasanya masuk tiga besar. Jika tidak juara pertama, ya juara kedua atau ketiga,” jelas Om Bayu.
Tips perawatan kacer Sadewo
1. Perawatan harian (Senin – Kamis):
- Setiap pagi, burung diembunkan. Setelah itu dimasukkan ke kandang umbaran, sambil mandi pagi.
- Pakan tambahan / EF berupa jangkrik, dengan porsi 10 ekor pada pagi, dan 10 ekor pada sore hari.
- Sore hari, burung tidak perlu dimandikan lagi. Cukup diangin-anginkan, lalu ditambah kroto segar (1 sendok makan).
2. Setelan lomba (Jumat – Minggu):
- Mulai H-2 (Jumat), burung dikerodong penuh (full kerodong).
- Burung sudah tidak perlu mandi lagi.
- Porsi jangkrik dinaikkan menjadi 15 / 15.
- Pada H-1 (Sabtu pagi), burung diberi 5 ekor ulat hongkong.
- Pada Hari-H (Minggu pagi), burung diberi jangkrik sebanyak 15 ekor.
- Sebelum berangkat lomba, burung kembali diberi jangkrik (5 ekor) dan ulat hongkong (10 ekor).
- Setiba di lapangan, burung kembali diberi jangkrik lagi, kali ini sebanyak 3 ekor.
Prestasinya yang terus mengkilap terdengar beberapa pemain dari Jawa. Salah seorang di antaranya pernah berniat meminangnya, dengan mahar Rp 70 juta.
Tetapi mahar yang lumayan besar itu tidak membuat Om Bayu silap-mata. “Apalagi beberapa kawan dekat dan keluarga meminta saya untuk tidak melepas Sadewo,” ungkapnya. (Efan)