Om Adi, kicaumania dari Arga Makmur (Bengkulu Utara), menyimpan kenangan tersendiri terhadap lovebird Granat. Dia mendapatkan lovebird jawara ini hanya seharga Rp 2,5 juta. Hanya saja, ketika itu, Granat dibelinya dalam kondisi macet setahun.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Lovebird Granat dibelinya dari Om Silaban pada pertengahan tahun 2017. Burung ini langganan juara di Provinsi Bengkulu, bahkan beberapa kali memenangi even di Sumatera Selatan. Tetapi sejak bulan Agustus 2016, usai meraih juara 3 dalam even Ebod Jaya Bengkulu, lovebird Granat macet alias tidak pernah bisa nampil lagi.
Om Laban akhirnya melepas jagoannya, dan jatuh ke tangan Om Adi. Sebelum macet, Granat pernah ditawar seharga Rp 15 juta. Namun tatkala macet, tidak ada yang mau membelinya, sampai akhirnya dibeli Om Adi seharga Rp 2,5 juta.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Saat itu, berbagai setingan rawatan sudah saya coba. Bahkan dua rekan pernah mencoba merawat Granat, namun hasilnya masih nihil, tetap macet di lapangan. Karena jenuh dan capek hati, akhirnya burung saya jual ke Om Adi dengan mahar hanya 2,5 juta,” jelas Om Laban.
Anehnya, hanya berselang tiga bulan setelah ganti majikan, lovebird Granat mampu nampil kembali, bahkan makin meledak-ledak. Padahal Om Adi tetap mempercayakan perawatan burung ini kepada Om Laban, termasuk mengawalnya ke lapangan.
Prestasi mengesankan lovebird Granat
Berikut ini beberapa prestasi mengesankan lovebird Granat sejak di tangan Om Adi:
- GEBYAR PUTRI TUNGGAL RONGGOLAWE CURUP (2017) | JUARA 1, 1, 2
- LATBER LOSS GANTANGAN UNIT 3, PADANG JAYA (2017) | 1
- RONGGOLAWE BRNGKULU (2017) | 1
- BNR MUKO-MUKO (2017) | 2,8
- LATBER LOSS GANTANGAN KAMPUNG SAWO, ARGA MAKMUR (2018) | 1,1
- INDEPENDEN UNIT 3, PADANG JAYA (2018) | 1, 1, 2, 2
- BNR LOSS GANTANGAN BENGKULU (APRIL 2018) | 1, 3
Sebelumnya, saat masih milik Om Laban, lovebird Granat pernah mencetak hattrick dalam Liga Bali Community di Bengkulu (18/5/2014), Final Seri Liga Kicau Mania Bengkulu (20/7/2014), dan Lais Community Open (31/8/2014).
Perawatan lovebird Granat terbilang sederhana
Mengenai perawatan lovebird Granat, Om Laban mengaku hampir sama seperti lovebird lomba yang lainnya. Yang penting kondisi bulunya sehat dan cuaca mendukung.
Bahkan, kata Om Laban, perawatan lovebird Granat terbilang sederhana. Hampir tak ada perbedaan signifikan antara perawatan harian dan jelang lomba. Berikut ini intisarinya:
- Pakan utama milet putih, terkadang jelang lomba dicampur milet merah.
- Pakan tambahan / extra fooding (EF ) berupa jagung dan kangkung.
- Jagung diberikan tiga kali dalam seminggu (Senin, Rabu, Sabtu). Kangkung hanya diberikan sehari sebelum lomba (H-1).
- Air minum wajib diganti setiap hari.
- Burung dijemur setiap pagi (pukul 07.00 – 07.30).
- Mandi semprot 15 menit (09.00-09.15).
- Siang hari, lovebird dianginkan di teras rumah.
- Jika birahi naik, lovebird ditaruh di kandang umbaran bersama pasangannya. Kemudian pada malam hari ditambah buah mentimun.
- Masteran menggunakan burung cililin dan kapas tembak.
Diberi Om Gaper secara gratis
Menurut Om Laban, lovebird Granat ini merupakan hadiah dari Om Gaper (Klaten), awal tahun 2017. Dia hanya mengganti ongkos kirim dari Jogja ke Bengkulu. Saat itu burung masih berumur tiga bulan alias masih paud.
“Saya jemput langsung, ditemani Om Oka, di Bandara Fatmawati Bengkulu. Saat itu kondisinya lemas akibat dehidrasi. Kami singgah di warung nasi uduk di Tanjung Karang, Tanah Patah, Bengkulu. Om Oka lalu memberinya minum, serta memandikan lovebird dalam wastafel rumah makan tersebut,” kata Om Laban.
Lovebird pun terselamatkan. Namun selama sebulan di tangan Om Laban, Granat hanya berdiam diri saja. Tak pernah sekalipun bunyi. Sehari-hari hanya ditempel burung cililin sebagai masteran.
Tetapi saat pertama dites dengan lovebird milik dua rekannya (Om Dikey dan Om Agung TJ), Granat bunyi ngeroll cililinan panjang, meski masih termasuk paud. Akhirnya, Granat pun dicoba dalam Liga Ronggolawe Sumatera Seri III (9/3/2014) dan meraih juara kedua.
Sejak itulah, Granat terus menunjukkan prestasinya. Burung ini memang memiliki mental baja, tidak pernah takut kepada lawan-lawannya. Dalam kondisi fit, Granat akan mengeluarkan tembakan roll cililin dan kapas tembak, dengan speed rapat dan durasi panjang. Gaya tarungnya duduk nagen serta semi-dongak kepala. (neolithikum)