Sepak-terjang cendet Tornado dalam berbagai lomba burung kicauan di seputaran Jogja sudah tidak perlu diragukan lagi. Dalam beberapa even besar pun, cendet Tornado mampu mengungguli lawan-lawan tangguhnya. Bagaimana sih perawatan cendet Tornado?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Cendet Tornado dibeli Om Yahya Maulana, kicaumania asal klub Mangkang 024 Semarang, dari salah seorang pemain burung asal Jogja. “Namanya Om Soni. Saya beli tahun 2015 seharga delapan juta. Belinya patungan antara saya (Rp 3,5 juta) dan Haji Rosyid (Rp 4,5 juta),” jelas Om Yahya.
Sudah lama burung ini dipantau oleh Om Amin, perawat andalan spesialis cendet. Semula Om Yahya membeli Tornado untuk memperkuat klub Mangkang 024, sekaligus sebagai pelapis cendet Vulkanik milik Om Rosyid. Tidak disangka, pada akhirnya justru Vulkanik yang menjadi pelapis Tornado.
Setelah dibeli, Tornado langsung dimainkan di Semarang. Beberapa waktu kemudian, Om Amin sang perawat pindah rumah ke Jogja. Maka, Tornado pun ikut diboyong dan dimainkan di Kota Gudeg. Hal ini demi menghemat biaya perawatan. Selain itu, di Jogja sering digelar even-even besar.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sekarang cendet Tornado sudah menjadi milik Om Yahya sepenuhnya. Akhir tahun 2016, Om Rosyid ingin berangkat haji. Untuk sementara, dia vakum dulu dari dunia perburungan. Semua gaconya pun dijual, termasuk Vulkanik.
Lantaran cendet Tornado awalnya hasil patungan, Om Rosyid menawarkan kepada Om Yahya untuk membeli sekalian. Akhirnya Om Yahya memberikan uang sebesar Rp 5 juta kepada Om Rosyid. Sejak itu, Tornado menjadi miliknya sepenuhnya.
Kelebihan cendet Tornado antara lain caranya membawakan lagu. Irama, speed, serta perpindahan dari lagu satu ke lagu berikutnya terdengar enak dan sangat jelas.
“Memang materinya lama, namun irama menjadi tonjolannya. Pukulannya terdiri atas suara burung gereja, kapas tembak, dan didominasi lovebird. Volumenya bisa dibilang standar lapangan,” tambah Om Yahya kepada omkicau.com.
Cendet Tornado termasuk tipe burung petarung. Karena itu, penampilannya makin ngedan kalau ada lawan di sekeliling gantanganannya. Kalau gantangan di dekatnya kosong, penampilannya tidak bisa maksimal.
“Jika sudah di gantangan, Tornado punya gaya duduk manis di atas tangkringan, dan hanya sesekali turun untuk ambil nafas. Burung ini juga mempunyai gaya buka ekor. Kalau sudah nancep, suaranya nggrojog terus,” jelas Om Yahya.
Dengan berbagai kelebihan tersebut, cendet Tornado rajin berprestasi dalam berbagai even regional maupun nasional:
- Piala Presiden IV, Jakarta | 2 Oktober 2016 | juara 8, 14
- Latpres KM Cepoko Mulyo with Ronggolawe, Bantul | 23 Juli 2017 | 1, 1, 1, 2
- Posma Sembego Jogja | 26 September 2017 | meraih piala bergilir
- Road BnR Award, Jogja | 1 Oktober 2017 | 1
- Sumpah Pemuda Cup VII, Jogja | 22 Pktober 2017 | 1, 1, 1
- Bupati Cup Bojonegoro | 2017 | 1
- Pesta Cendet Jogja | 7 Januari 2018 | 1, 3, 4, 9
- Hari Pers Nasional, Magelang | 19 Februari 2018 | 1, 1
- PPBI Posma Sembego, Jogja |27 Maret 2018 | 1
- PPBI Posma Sembego, Jogja | 1 Mei 2018 | 1, 1, 2
- Piala Danki Cup 1, Jogja | 1, 1
- Aniversary Gerobak SF, Jogja | 2, 3
- Latpres BKM Kartini | 1
- Latber Kicau Mania Modalan | 2
- 1st Anniversary Penny Jaya SF | 3
“Itu beberapa gelar juara yang saya ingat. Yang paling berkesan tentu saja Piala Presiden IV. Saat itu Tornado sampai di Jakarta jatuhin bulu, namun masih bisa nyanthol nomor 8 dan 14. Sampai rumah (Jogja), langsung jatuhin bulu banyak sekali (mabung),” ucap Om Yahya.
Tips perawatan cendet Tornado
Berikut ini tips perawatan cendet Tornado yang sehari-hari diterapkan oleh Om Amin:
1. Perawatan harian (Senin – Rabu)
- Burung dijemur selama 60 menit. Kalau cuaca sangat panas, durasi penjemuran cukup 30 menit saja.
- Mandi dua kali seminggu (Selasa dan Jumat) dengan cara disemprot.
- Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa jangkrik dan kroto.
- Porsi jangkrik 3 / 3 (pagi dan sore hari), sedangkan kroto hanya diberikan usai mandi (porsi 1 sendok makan).
- Jika cuaca ekstrem, burung diberi multivitamin.
- Sangkar burung full kerodong, baik siang maupun malam hari.
2. Perawatan H-3 hingga H-2 (Kamis – Jumat)
- Sebagian besar pola perawatan masih sama seperti harian.
- EF jangkrik dinaikkan menjadi 5 / 5.
3. Perawatan H-1 (Sabtu)
- Perawatan sama seperti H-2.
- Porsi jangkrik ditambah 5 ekor lagi pada malam hari, sehingga formasinya menjadi 5 / 5 / 5 (pagi, sore, dan malam).
- Kroto (1 sendok makan) diberikan saat malam hari.
4. Perawatan Hari H (Minggu)
- Jangkrik diberikan tak terbatas (sekenyangnya burung).
- Sekitar 3-4 sesi sebelum naik gantang, burung dimandikan. Mandinya di tempat sepi. Sebab jika ramai, cendet Tornado akan bunyi terus.
- Habis mandi, cendet diberi kroto (1sendok makan).
- Kalau cendet mau mengikuti sesi kedua, setelah turun sesi pertama langsung diberi jangkrik sampai kenyang. Sekitar 3 sesi sebelum naik gantang, burung kembali dimandikan.
Harapan Om Yahya kepada juri lomba burung
Dengan pengalaman bertahun-tahun bermain di kelas cendet, Om Yahya mempunyai kenangan baik dan buruk mengenai kinerja juri lintas-EO. Ia tak mau komplain, tetapi sekadar menyampaikan unek-unek para pemain cendet lainnya:
- Para juri harap lebih memperhatikan detail dalam menilai cendet. Tidak hanya fokus menilai dari tembakannya saja, tetapi juga memperhatikan irama lagu, perpindahan dari satu lagu ke lagu selanjutnya, serta kejelasan lagu.
- Semua burung cendet itu pada dasarnya nembak, tetapi belum tentu mengeluarkan roll-nya. Dari ngeroll-nya sendiri bisa dicek, apakah lagu lelah atau bukan, atau hanya nembak bobok. Tidak gampang melatih cendet tancep terus, sambil nembak ngeroll dengan suara jelas.
Ada selentingan cendet Tornado bakal dijual. Benarkah? Om Yahya menjawab, Tornado dulu pernah ditawar beberapa orang. Saay itu dia belum mau melepasnya, karena belum memperoleh pengganti yang sepadan.
“Kemarin memang sempat mau dijual, lalu saya posting di Facebook. Ada yang menawar 20, 25, dan 30 juta. Kalau maharnya segitu, ya saya masih eman-eman. Jika serius ingin meminangnya, patokan harganya sekitar 35 juta,” ujar Om Yahya yang membuka usaha clothing bertema kicauan. (neolithikum)