Penangkaran burung perkutut SOG BF Surabaya ==Om Prilanza Sandra mulai memelihara perkutut bangkok pada tahun 2011. “Saya senang mendengar anggungan burung perkutut,” ujarnya kepada omkicau.com. Lalu, iseng-iseng dia menangkarnya dengan menggunakan kandang ukuran 60 x 40 x 40 cm3.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Waktu itu dia hanya memiliki dua pasang induk perkutut bangkok. Kedua pasangan itu berkembang biak, yang membuat Om Sandra makin yakin untuk melangkah lebih lanjut.
Akhirnya, setelah merenovasi tempat tinggalnya pada tahun 2012, Om Sandra membuat kandang di teras lantai dua. Bentuknya kandang susun, berjumlah 14 kamar, masing-masing berukuran 60 x 60 x 60 cm3.
Penangkaran perkutut ini kemudian diberi label Sound of Gold Bird Farm (SOG BF). Harapannya, agar perkutut hasil ternaknya ini kelak bisa bersuara “emas”.
“Saya makin bersemangat karena mendapatkan dukungan dari penangkar senior, yaitu Om Dewa, pemilik DWR Bird Farm. Beliau terus memotivasi saya, bahkan mendatangkan langsung materi induk dari Thailand,” ujar Om Sandra yang juga mempunyai usaha pengepakan barang dan bisnis sangkar premium perkutut.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Awal tahun 2018, Om Sandra melakukan pengembangan dengan renovasi lahan dan kandang ternak, sehingga bisa menampung 30 pasang induk.
Tips beternak burung perkutut ala SOG BF
Hal pertama yang harus disiapkan calon peternak burung perkutut adalah ketersediaan lahan, baik milik sendiri maupun sewa / kontrak.
Pembangunan kandang ternak harus memperhatikan sirkulasi udara. Pastikan sinar matahari pagi bisa masuk ke dalam kandang, meski hanya 1-2 jam saja.
Adapun ukuran kandang ternak relatif, tergantung selera dan luas lahan. Begitu pula dengan jumlah kamar / petak kandang, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing peternak.
Persiapkan pula mental Anda dalam beternak, dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Butuh kesabaran. Banyak masalah yang terjadi dan mesti dihadapi dengan penuh kesabaran. Misalnya calon induk nggak mau kawin, telur zonk / infertil sehingga tidak menetas, anakan mati, dan sebagainya.
- Usahakan agar peternak / breeder punya waktu untuk berinteraksi langsung dengan burung piaraannya. Soalnya kontak batin antara breeder dan burung sangat penting, bahkan dapat mempengaruhi produktivitas induk.
Seleksi induk juga menjadi salah satu kunci penentu kualitas anakan. Pasangan induk harus berumur dewasa (matang kelamin). Idealnya induk jantan berumur minimal 1,5 tahun, induk betina 1 tahun.
Lebih baik lagi kalau induk jantan dan betina sama-sama berasal dari trah jawara. Sebab kedua induk pastinya akan mewariskan sifat-sifat unggulan ini kepada anak-anaknya.
Mengenai penjodohan, Om Sandra langsung menggabungkan calon induk jantan dan betina di dalam sangkar harian. Dengan cara tersebut, gerakan burung menjadi terbatas sehingga cepat berjodoh.
Piyik-piyik yang menetas akan diasuh induknya hingga berumur 1-1,5 bulan. Setelah disapih, anakan perkutut diberi pakan racikan sendiri, yang terdiri atas milet putih (75%), milet merah (10%), ketan hitam (5%), juwawut (5%), dan gabah kecil (5%).
Obat-obatan yang sering digunakan Om Sandra dalam beternak perkutut antara lain Spektra, Super N, dan Yellow Pills dari Holiday.
Untuk obat cacing, dia memakai Combantrin dengan ukuran yang sudah disesuaikan. Satu butir pil Combantrin (berat 125 mg) bisa dipakai untuk 10-12 ekor burung.
Anakan perkutut SOG BF dibanderol dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 300.000 / ekor. Sebulan, SOG BF bisa menjual 15-20 ekor anakan perkutut.
Untuk pemasaran, Om Sandra sering menggunakan media sosial (medsos). Medsos dapat digunakan untuk mengenalkan produknya. Dia juga bergabung dalam komunitas, baik sekadar latihan bersama maupun mengikuti konkurs perkutut. (neolithikum)
Penangkaran perkutut SOG BF
Kontak: Om Prilanza Sandra (WA 081-3300-361-64)
Alamat: Jalan Karang Menjangan Gg 5 No 7, Surabaya.