Namanya anis merah Diablo. Pemiliknya Om Teguh Walet, pimpinan Walet SF Tangerang. Burung ini baru saja meraih double winner dalam gelaran BnR Banten Cup Super Series 1 di Perumahan Duta Bandara, Tangerang, Minggu (22/8).

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Anis merah Diablo orbitan Om Teguh Walet.

Om Teguh Walet punya segudang burung jawara di berbagai kelas. Khusus anis merah, dia memiliki sembilan ekor burung, termasuk Diablo. “Pamor kelas anis merah memang sempat meredup, tetapi kini bangkit kembali di berbagai daerah, termasuk Jabodetabek,” kata Om Teguh.

Anis merah Diablo merupakan burung sarat prestasi di Blok Barat. Di wilayah Tangerang, burung ini bahkan termasuk langganan juara. Dua pekan lalu, Diablo mencetak hattrick dalam sebuah even di Tangerang. Burung ini juga terbaik di gelaran King’s Cup, Tangerang (29/4).

Om Teguh saat mengawal Diablo nyeri di BnR Banten Cup Super Series 1.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Om Teguh merawat sendiri jagoannya ini. Perawatannya relatif mudah, sehingga tak mengganggu aktivitas pekerjaan sehari-hari.

Bahkan perawatan anis merah Diablo berbeda dari burung sejenis pada umumnya. Dia tidak perlu memberikan pakan tambahan / extra fooding (EF) seperti jangkrik dan cacing.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Anis merah Diablo tanpa jangkrik dan cacing

“Saya megang sendiri Diablo. Saya hanya memberikan voer murni, tanpa EF (serangga) sama sekali. Pakan tambahan buah pisang atau pepaya, itupun tidak rutin,” jelas Om Teguh kepada omkicau.com.

Karena kesibukannya, Om Teguh juga tak bisa rutin memandikan dan menjemur anis merah Diablo. Kalau ada waktu, ya dimandikan. Begitu juga penjemuran. Jadi, tidak ada perawatan khusus. Dirawat seadanya saja.

Om Teguh Walet merawat sendiri anis merah Diablo.

Namun semua itu tak mempengaruhi kinerjanya di lapangan. Mungkin sudah bawaan atau mewarisi sifat genetis salah satu atau kedua induknya.

Tatkala bertemu lawan-lawan di arena lomba, Diablo pasti rajin bunyi sambil teler kiri-kanan, dengan volume tembus, diselingi gaya buka ekor. Durasi kerjanya juga maksimal sejak awal digantang hingga akhir penilaian.

Perawatan Diablo relatif mudah, bahkan tanpa EF jangkrik dan cacing.

Menurut Om Teguh, sebagian besar anis merah biasanya ngebos atau turun loncat dari tangkringan ketika melihat pemilik atau perawatnya. “Diablo tidak seperti itu. Burung tetap anteng bunyi, sambil teler di gantangan, meski melihat saya sedang memberikan support di pinggir lapangan,” tandasnya. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.