Banyak penangkar / peternak burung yang kreatif dan inovatif di Indonesia. Mereka bukan sekadar membudidayakan burung, tetapi juga memproduksi berbagai kebutuhan untuk penangkaran satwa tersebut. Salah satunya RCG15 Bird Farm Bekasi. Selain beternak lovebird, farm milik Om Teddy Suhendra ini juga memproduksi bubur lolohan untuk anakan lovebird.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Usaha penangkaran ini diberi nama RCG15, mengacu pada lokasinya (Desa Rancagadung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi) dan tanggal kelahiran Om Teddy Suhendra. Para kicaumania lebih mengenalnya dengan nama Aki Muhie, atau sering disapai Om Muhie. “Aki Muhie sebenarnya nama kakek angkat saya,” kata Om Muhie kepada omkicau.com.
Manusia boleh berencana, namun Tuhan yang menentukan segalanya. Awalnya, Om Muhie memilih beternak kenari. Itu dijalaninya pada tahun 2011.
Tapi baru sebentar memulai usaha ini, musibah menimpanya. Ibunya mengalami kelumpuhan, yang berlangsung selama dua tahun. Selama itu pula, Om Muhie sibuk mengurus Ibu di rumah sakit.
“Karena butuh biaya besar, akhirnya banyak induk kenari jantan dan betina yang saya jual, guna meringankan biaya perawatan Ibu selama di rumah sakit,” tuturnya.
Tahun 2013, kondisi kesehatan Ibu mulai membaik. Om Muhie pun kembali beternak, tapi bukan kenari, melainkan lovebird kekean. Semua ini karena bujukan kawannya, Om Abroy Iwan.
Om Muhie mencoba beternak lovebird menggunakan kandang koloni seadanya. Awalnya hanya ada lima pasang indukan, namun sekarang sudah mengoleksi 27 pasang.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Saya masih ingat betul. Begitu inginnya beternak lovebird, waktu itu saya bikin kandang koloni jam sepuluh malam. Dibantu dua sahabat saya, pekerjaan selesai jam setengah dua dinihari,” kenang Om Muhie.
Dia sengaja memilih menggunakan kandang koloni, karena lebih mudah, lebih praktis, dan tak perlu repot-repot menjodohkan lovebird jantan dan betina. Pasalnya, burung bebas memilih pasangannya masing-masing.
“Kalau sudah terpantau kawin, saya masukan pasangan tersebut ke kandang ternak (ukuran 40 x 40 x 60 cm3). Pada akhirnya, sebagian besar induk yang saya gunakan merupakan hasil produksi sendiri, dan sudah berprestasi di lapangan,” tambahnya.
Agar produksi maksimal, Om Muhie memperhatikan beberapa detail. Misalnya, menjaga kebersihan kandang dan bahan sarang. Untuk bahan sarang, dia menggunakan daun sereh kering serta serutan kayu yang banyak dijual di kios burung. Daun sereh kering bermanfaat mengusir kutu maupun semut saat telur menetas.
Pakan induk merupakan campuran antara milet putih merk Vitta dan canary seed (perbandingan 2 : 1). Sebelum dicampur, kedua bahan dicuci bersih, lalu dikeringkan agar higienis. Khusus anakan lovebird, Om Muhie memakai bubur lolohan RCG15 produksinya sendiri, yang dijual pula di pasaran.
“Anakan lovebird hasil breeding RCG15 BF umumnya dibeli kawan-kawan yang sudah berlangganan sejak saya masih beternak kenari,” kata Om Muhie yang juga seorang youtuber.
Harga anakan lovebird produksinya relatif terjangkau, mulai dari Rp 200 ribu hingga 500 ribu / ekor. Omzet penjualan per bulan bervariasi, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 7 juta. (neolithikum)
Breeding lovebird CG15 Bird Farm
Farm: Jl Sindang Kasih Kp Paparean, Rancagadung RT 003 / RW 005, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 17530.