Menyimak penyelenggaraan even akbar lomba burung berkicau Pakde Karwo Cup seperti mengikuti perjalanan Dr H Soekarwo SH MHum selama dua periode memimpin Provinsi Jawa Timur, terhitung sejak 12 Februari 2009.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Memang, even perdana tidak diselenggarakan pada tahun pertama masa kepemimpinannya sebagai gubernur Jawa Timur. Tentu saja karena Pakde Karwo, sapaan akrabnya, saat itu masih melakukan pembenahan internal birokrasi, sekaligus meningkatkan pelayanan publik.
Pelestari Burung Indonesia (PBI) Cabang Surabaya secara jeli menangkap peluang untuk mengadakan lomba burung skala nasional dan bersifat tahunan. Ya, konsepnya mirip Piala Raja di Jogja yang lebih dulu hadir dan bertahan hingga sekarang. Kebetulan Piala Raja juga diselenggarakan oleh PBI, dalam hal ini PBI Cabang Bantul.
Setelah berdiskusi, akhirnya Gubernur Soekarwo memberi lampu hijau kepada PBI Cabang Surabaya untuk mengadakan lomba burung berkicau tingkat nasional di Kota Pahlawan. Namanya disepakati Piala Gubernur Jatim / Pakde Karwo Cup.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Labeling Pakde Karwo Cup menjadi pilihan jitu, karena bisa merepresentasikan kesederhanaan sang pemimpin. Akhirnya, gelaran perdana Pakde Karwo Cup disepakati hari Minggu, 20 November 2011, bertempat di lapangan parkir Ubaya, Jl Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
Kesuksesan penyelenggarakan even perdana Pakde Karwo Cup tersebut membuat PBI Surabaya dan Pemprov Jatim bersepakat untuk menjadikannya sebagai even rutin setiap tahun.
Tahun ini menjadi kontes kedelapan dan selalu diselenggarakan di lapangan parkir Ubaya. Kebetulan omkicau.com juga selalu meliput penyelenggaraan even Pakde Karwo Cup I – VIII.
Selain lomba burung kicauan, panitia juga membuka stan pameran yang menampilkan aneka produk kerajinan sangkar, hasil penangkaran, dan aneka kuliner khas Jatim. Hal ini dimaksudkan agar sektor ekonomi kerakyatan ikut tumbuh dan berkembang, terutama setelah even tersebut rampung. Lewat pameran, pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan pelaku UKM di kemudian hari.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana kelangsungan lomba burung berkicau Pakde Karwo Cup, ketika Dr H Soekarwo SH MHum harus mengakhiri masa tugasnya sebagai gubernur pada 12 Februari 2019.
“Hal ini memang sering ditanyakan para kicaumania. Bagimana dengan nasib gelaran tahun depan? Pasalnya, even Pakde Karwo Cup sudah menjadi salah satu ikon lomba burung berkicau kebanggaan Jawa Timur. Terbukti setiap tahun gelaran ini selalu dihadiri ribuan kicaumania dari berbagai daerah di Indonesia,” papar Om Herry Soegihono, ketua PBI Cabang Surabaya.
Bahkan, tambah Om Herry, kualitas dan kuantitas penyelenggaraan lomba maupun pameran selalu meningkat dari tahun ke tahun. Ini bisa dilihat dari jumlah peserta lomba, peserta bazar UKM, hingga kualitas penjurian,” ujarnya.
Menanggapi masalah tersebut, Pakde Karwo mengatakan, secara pribadi dia akan terus mendukung supaya even kolosal tersebut bisa dipertahankan setiap tahun, meski dirinya sudah tak menjabat lagi sebagai gubernur.
Dukungan serupa juga mengalir dari beberapa tokoh kicaumania di Jatim maupun dari daerah lain, termasuk dari mantan Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Drs Suprodjo WS.
“Mungkin titelnya cukup Piala Gubernur Jatim, atau Gubernur Jatim Cup. Tapi konsepnya tetap sama seperti yang sudah berjalan selama ini,“ tutur Pakde Karwo.
Sebab, selama pengamatannya, even akbar ini dapat menjadi ajang silaturahmi antarkicaumania dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya itu, gelaran Pakde Karwo Cup selama ini juga efektif sebagai ajang promosi pariwisata Jawa Timur, sekaligus mengairahkan perekonomi rakuat, terutama pelaku UKM. (Endar)