Selain burung kicauan, penangkaran burung kelangenan seperti perkutut juga masih prospektif. Hal ini dibuktikan Om Haris, pemilik penangkaran burung berkutut AD Bird Farm Klaten. Breeding perkutut ini sebenarnya baru dijalaninya empat tahun, dengan modal awal 28 pasangan induk. Kini, AD Bird Farm sudah memiliki 88 pasangan induk perkutut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Salah satu tengara keberhasilan dalam beternak burung, termasuk perkutut, adalah jumlah pasangan induk yang terus bertambah. Sebab jika produknya tak laku, tak mungkin seorang breeder mau mengembangkan jumlah ternaknya.
AD Bird Farm fokus beternak perkutut bangkok, lantaran jenis inilah yang sering dilombakan dalam konkurs perkutut. Calon induk diseleksi berdasarkan kualitas suara dan trah juara.
Selanjutnya, perkutut jantan dan betina dimasukkan dalam kandang soliter. Kalau terlihat sering berduaan, atau saling mendekat, itu pertanda jodoh.
Induk yang berjodoh lalu dimasukkan ke kandang ternak, dengan ukuran panjang 175 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 90 cm. Kandang ini disusun berjajar dan bertingkat, sehingga bisa menghemat ruangan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pakan indukan menggunakan milet yang sebelumnya sudah dicuci bersih, lalu dijemur, untuk menghindari burung tidak gampang sakit. Om Harus juga menggunakan voer ayam yang diberikan secukupnya agar tidak gampang jamuran. Ketan hitam diberikan saat musim hujan. Untuk menambah asupan mineral, terkadang induk diberi tulang sotong.
Jika telur menetas, maka piyikan tetap dirawat induknya sampai bisa belajar terbang. Kalau induknya galak, terutama induk jantan, maka perawatan diserahkan kepada burung putter sebagai induk asuh / babuan.
“Induk jantan biasanya menjadi garang saat birahi. Dia akan mematuki induk betina atau anaknya yang bisa berakibat kematian,” kata Om Haris yang sehari-hari dibantu dua karyawannya.
Mengingat Om Haris juga aktif mengikuti konkurs, anakan perkutut hasil ternaknya juga kerap dibeli rekan-rekan sesama pemain. Dalam sebulan, dia bisa menjual sedikitnya 10 ekor anakan perkutut, dengan harga mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 7,5 juta, tergantung kualitasnya. (neolithikum)
Penangkaran perkutut AD Bird Farm
Kontak: Om Haris (HP 0812-9828-8181)
Alamat : Dukuh Timbulrejo RT 003 / RW 005, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah.