Salah satu tolok ukur keberhasilan dalam penyelenggaraan lomba burung berkicau adalah minimnya protes dari para peserta. Masalah ini terkait dengan kinerja tim juri dan kesiapan kru panitia lainnya di lapangan. Hal ini mengemuka dalam acara pembubaran panitia Pakde Karwo Cup VIII yang dihelat di Kafe Suzana, Jalan Dinoyo Surabaya, Senin (29/10).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Seperti diketahui, even kolosal Pakde Karwo Cup VIII sukses digelar di Lapangan Parkir Ubaya, Jalan Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Minggu 14 Oktober 2018. Even ini digelar Pemprov Jawa Timur dan PBI Cabang Surabaya, dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke-73 Provinsi Jawa Timur.
Tim panitia yang diketuai Om Johan Soesanto berhasil melaksanakan gelaran ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Banyak tokoh perburungan nasional yang hadir dan mengikuti Pakde Karwo Cup VIII. Sebagian di antara mereka juga bergabung dengan Duta Pakde Karwo saat meraih juara umum BC di Piala Raja 2018.
Menurut Ketua PBI Cabang Surabaya, Om Hery Soegihono SH MH, tokoh-tokoh kicaumania nasional yang hadir merasa puas atas pelayanan panitia, mulai dari kedatangan, ticketing, hingga pelaksanaan lomba.
“Para tamu undangan merasa puas dan terkesan dengan even Pakde Karwo Cup VIII. Selain kemasan yang menarik, pelayanannya juga dinilai sangat bagus,” ucapnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Johan menimpali, ada beberapa kriteria dalam menentukan kesuksesan lomba burung berkicau. Salah satunya adalah minimnya tingkat protes peserta kepada tim juri atau pelaksana lomba.
“Gelaran Pakde Karwo Cup VIII nyaris tanpa protes. Lomba berjalan tertib. Tim panitia juga solid dan terkoordinasi dengan baik,” jelas Om Johan.
Tolok ukur lainnya adalah tingkat partisipasi para kicaumania. Gelaran ini diikuti 2.625 peserta, atau terpaut sedikit dari target yang dicanangkan panitia (2.700 peserta). Tidak mudah mengatur peserta sebanyak itu. Namun panitia terbukti bisa mengendalikan lomba sehingga berjalan tertib dan lancar.
Para pelaku UKM juga meraup keuntungan
Selain sukses dalam kualitas dan kuantitas perlombaan, tambah Om Johan, peserta stan bazar gratis juga ikut meraup keuntungan.
“Penjualan merchandise kaos Pakde Karwo Cup tahun ini lebih ramai. Bahkan stok sebanyak 15 lusin ludes sebelum sore hari,” jelas Om Imron, pemilik brand kaos Trend Kicau.
Mbah Djo, penjual pangkringan kayu asam jawa super, juga menuturkan omzet penjualannya lebih baik daripada tahun lalu.
Kepada seluruh kru panitia serta tim juri, Om Hery Soegihono mengucapkan terima kasih atas kinerja dan dedikasinya. “Tahun depan, gelaran kolosal ini tetap ada. Tentu dengan kemasan yang berbeda dan lebih menarik lagi,” tandas Om Hery saat menerima laporan pertanggungjawaban panitia. (Endar)